GANA GILA

5.8K 298 18
                                    

Sebuah perusahan yang menjadi saksi bisu untuk seorang Gandana. Gana, ya begitulah rekan kerjanya memanggil namanya. Gandana ini nggak ganteng, tapi baik. Putih juga nggak, lumayan lah. Punya kelebihan lho, tinggi kayak tiang jemuran. Pribadinya yang ramah, sopan-santun yang benar-benar patut di tiru. Sipatnya ini yang selalu bikin teman kerjanya pada kesal.

Tengil.

"Gana." Alis Gandana terangkat ketika melihat rekan kerjanya yang selalu jadi korban keisengan Gana. Soalnya dia si judes yang susah kalau di jailin. Dan Gana bahagia kalau lihat perempuan yang kini di hadapannya, marah-marah.

"Apa ?"

"Boleh minta tolong ?"

"Gak."

"Saya cuma minta tolong"

"Ya udah gue jadi penyabut nyawa lo aja."

"Bisa nggak ?" Katanya dengan muka judes.

"Apa ?"

"Tolongin"

"Gak"

"Gandana Kuswara !!!" Gana tertawa paling kencang. Dan itu bukan suatu hal yang aneh bagi para teman kantornya. Sudah biasa memang kalau Gandana pangilannya Gana selalu membuat Gemani perempuan judes, marah-marah.

"Oke-oke."

"Nggak jadi" katanya dengan muka kesalnya dan berbalik meninggalkan meja kerja Gana.

"Lho ? Jangan gitu dong Ge, di kira orang kantor, gue emang jahat banget lagi."

"Emang."

"Ya udah, lo mau minta tolong apa?"

"Gak jadi."

"Lagian Gan, lo tuh emang paling demen kalau bikin mood si Gege buruk." Nih teman kantor yang satu ini emang mestinya di ungsikan saja ke kebun Binatang. Suka nyambung terus. Mana mulutnye lemes lagi.

"Nyaut aja lo kacang polong."

"Dih sensi banget nih anak kutu."

"Jangan di senggol gays, calon manten !!." Teriak salah satu teman kantornya. Iyah Gandana emang sudah mengumumkan ke para rekannya kalau bakal menikah tahun ini. Makanya Gandana masuk terus nggak pernah cuti. Buat modal nikah dong. Kerjanya juga bagus, kelakuannya yang nggak bagus.

Nasib-nasib.

Gana adalah salah satu dari sekian banyak orang yang sedang ada di zona LDR. Ya sebagai pejuang LDR, Gana harus terima resiko apapun suatu saat nanti ada hal yang buruk. Hubungannya saja sudah 10 tahun, dan bisa kalian bayangin. 10 tahun bukan waktu yang sebentar untuk ada di titik sekarang. Umur juga udah pas untuk membina rumah tangga.

Bisa di bayangkan, 10 tahun bukan 10 menit. Bukan hal gampang untuk Gandana dan pacarnya menjalani asmara yang terpisah jarak. Tapi, Gana selalu punya cara agar hubungannya baik-baik saja.

"Istirahat Gan, makan kagak lo ?"

"Kenapa sih gue mesti satu kantor sama lo ? Lo mau makan tinggal makan. Perhatian banget. Gue jadi ngeri tau sama sipat lo."

"Gue masih normal setan !."

"Ngegassss nih abang Madun."

"Medi ya bukan Madun." Koreksinya yang di tanggepin Gana dengan tawa kerasnya.

"Terserah gue lah."

"Serah lo Gan, seraaaaahhhh !!!" Medi pergi setelah teriak karena kesal sama Gana. Ketika Gana melihat meja Gemani, katanya sih terkenal banget Gege ini. Terkenalnya karena perempuan judes dan kalau ngomong nyakitin orang-orang. Kalau Gana malah demen isengin Gege.

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang