Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak!!!
Kini Lisa sibuk dengan peralatan menggambar nya. Hanya dengan menggambar Lisa berusaha menghibur dirinya sendiri.
Jennie sudah berangkat sekolah tapi sebelum ia berangkat, Jennie menyempatkan diri untuk menyuapi Lisa makan dan membantu Lisa agar mau meminum obatnya.
"Lili tahu sekalang Lisa sangat bosan belada dikamal telus." adu Lisa pada boneka beruang nya itu.
Karena bosan berada dikamar,Lisa memutuskan untuk keluar dari kamar nya lalu berjalan mengelilingi rumah mewah itu.
Saat melewati ruangan keluarga Lisa melihat Jisoo tertidur lemas disofa dan Rose yang duduk tak jauh dari Jisoo. Gadia tiga tahun itu pun mendekati kedua eonnie nya itu tapi eonnie nya itu tidak mempedulikan keberadaan Lisa sedikit pun.
"Eonnie kenapa tidak belangkat sekolah?" tanya Lisa untuk kesekian kalinya.
Jisoo dan Rose tidak mempedulikan Lisa yang sudah bertanya berkali-kali dan lebih memilih melakukan kesibukan lain nya dibandingkan menjawab pertanyaan adik kecil mereka.
"Kita pelgi saja dali sini lili." ucap Lisa pada boneka nya itu lalu pergi.
Setelah pergi cukup jauh dari kedua eonnie nya, Lisa bisa mendegar suara orang yang sangat ia inginkan kasih sayang nya itu.
Lisa berlari menuju ruang keluarga. Senyum Lisa terukir manis diwajah imut nya itu saat melihat Teddy sudah pulang dari perjalanan bisnis nya.
"Berhenti disana!" ucap Teddy pada Lisa dan Lisa langsung berhenti agar tidak mendekat pada appa nya itu.
Teddy mengendong tubuh Rose lalu mencium kedua pipi bakpau. Setelah puas dengan Rose kini Teddy menghampiri Jisoo yang terkulai lemas diatas sofa.
"Apa Jisoo sakit?" tanya Teddy lembut sambil mengusap kepala sangat putri sulung.
Jisoo hanya mengangguk lalu Teddy langsung membawa tubuh Jisoo kedalam pelukan nya lalu berdiri dan menepuk pelan bahu Jisoo.
"Appa, Rose juga mau digendong." ucap Rose lalu Teddy mengendong tubuh Rose.
Kini Teddy mengendong kedua putri nya dan membiarkan putri bungsu nya berdiri agak jauh darinya.
"Appa." ucap Lisa
Teddy pun menurunkan Jisoo dan Rose lalu menatap pada Lisa yang kedua matanya sudah berkaca kaca.
"Berapa kali harus aku bilang jangan panggil aku dengan sebutan appa, karena aku tidak akan pernah sudi jika seorang pembunuh memanggil ku dengan sebutan itu!" ucap Teddy penuh penekanan.
Lisa kecil hanya bisa menunduk dan menangis sambil memeluk erat boneka nya itu.
"Apa appa membawakan Rose oleh-oleh?" tanya Rose.
Teddy pun kembali menghampiri putri nya itu dan mengeluarkan beberapa kotak hadiah untuk anaknya itu.
"Ini semua untuk Rose." ucap Teddy sambil mengeluarkan oleh-oleh untuk Rose.
"Untuk Jisoo eonnie dan Jennie eonnie mana?" tanya Rose.
"Untuk kedua eonnie Rose, oleh-oleh nya masih ada dimobil nanti akan appa keluarkan dan membawakan nya ke kamar."
"Dan ini makan khusus untuk ikan peliharaan Rose." ucap Teddy sambil menyerahkan botol makanan yang berisi makanan ikan.
Mereka terlihat bahagia tapi tidak dengan Lisa. Diri tadi Lisa menangis dan tidak ada yang mempedulikan nya sedikit pun.
Lisa pun berjalan pelan menuju halaman belakang rumah mewah itu tapi setelah melangkah beberapa langkah Lisa memegang dadanya yang kembali sakit.
"Hiks.... dada Lisa sakit lili hiks.... lili peluk Lisa ya hiks...." tangis Lisa lalu memeluk boneka nya itu lalu berjalan menuju halaman belakang.
Kini Lisa sudah terduduk ditepi kolam ikan sambil memberi makan ikan-ikan peliharaan eonnie nya itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN!" teriak Rose dan membuat Lisa terkejut bukan main.
"L.... Lisa hanya memberi makan ikan-ikan eonnie." ucap Lisa lalu berdiri dan membersihkan boneka nya yang tadi ia letakkan diatas tanah.
Rose dengan kasar nya merampas boneka Lisa.
"Eonnie kembalikan lili hiks...." ucap Lisa setelah berusaha mengambil boneka nya itu bahkan Lisa melompat untuk mendapatkan boneka yang dibelikan oleh Jennie itu.
"Silahkan kau ambil." ucap Rose dan membuang boneka Lisa ke kolam ikan itu.
Setelah itu Rose langsung pergi meninggalkan Lisa yang sudah menangis. Lisa berusaha meraih bonekanya itu diri tepi kolam tapi boneka itu semakin menjauh darinya.
Lisa tidak patah semangat untuk mengambil boneka nya itu walaupun boneka itu sudah berada ditengah kolam. Lisa terus meraih boneka itu sampai tangannya tak kuat lagi untuk menahan tubuhnya dan
Byurrrrrrr
Lisa terjatuh ke kolam itu. Bagaimana bisa bocah tiga tahun itu bisa berenang, Lisa terus menggerakkan tangan dan kakinya tapi apa yaang bisa bocah tiga tahun itu lakukan.
Perlahan Lisa tenggelam dikolam ikan yang cukup besar dan dalam itu tapi tiba-tiba ada orang yang langsung menolong Lisa dan membawa nya ke tepi kolam.
"Lisa bangun." ucap nya sambil menekan palan dada Lisa.
Satu menit sudah ia berusaha agar Lisa sadar tapi Lisa tak kunjung sadar.
"L....Lisa jangan buat appa panik bangunlah, appa ada disini bangunlah sayang." ucap pria itu lalu membawa tubuh mungil Lisa kedalam pelukan nya.
Uhukkk
Uhukkk
Saat pria itu memeluk tubuh mungil Lisa, Lisa sadar dan mengeluarkan sedikit air dari mulut mungil nya itu. Lisa tersenyum singkat lalu melihat ke kolam.
"Appa Min Ho, lili hiks.... masih disana bisa appa hiks.... ambilkan?" minta Lisa sambil menangis.
Min Ho langsung mengambil boneka beruang Lisa dan langsung memberikan nya pada Lisa agar berhenti menangis tapi tidak tidak kunjung berhenti menangis bahkan ini sudah satu jam lebih Lisa menangis.
Min Ho mengajak Lisa masuk ke dalam rumah untuk mengganti pakaian Lisa yang sudah basah tapi Lisa tidak mau ia masih ingin berada disini. Min Ho pun mengendong tubuh mungil Lisa dan memeluk nya agar Lisa tidak merasa kedinginan lagi.
Lisa masih terus menangis di gendongan Min Ho sampai dadanya kembali sakit tapi Lisa mencoba untuk menahan rasa sakit itu.
"Lisa." teriak seseorang dan tentu itu Jennie.
Jennie langsung menghampiri Min Ho yang masih setia mengendong tubuh adiknya itu sampai Jennie mendegar suara tangisan Lisa.
"Paman Lisa kenapa?"
"Tadi nona Lisa jatuh ke kolam saat ingin mengambil boneka nya setelah itu nona Lisa menangis dan sampai sekarang belum berhenti juga nona Jennie." jelas Min Ho.
Jennie pun menjukurkan tangannya agar Min Ho memberikan Lisa padanya. Min Ho menyerahkan Lisa pada Jennie dan sekarang Jennie lah yang mengendong tubuh Lisa.
"Lisa jangan menangis lagi ya, nanti nafas Lisa sesak."
"Hiks.... eonnie Lisa takut hiks...."
"Kenapa harus takut, eonnie ada disini bersama Lisa jadi Lisa tidak usah takut. Lihatlah lili sudah kering sedangkan Lisa masih menangis. Apa Lisa tidak malu pada lili." ucap Jennie sambil menyerahkan boneka itu pada Lisa.
Tapi Lisa tidak merespon sedikit pun. Jennie pun melepaskan pelukan itu dan melihat Lisa yang tak sadar diri. Jennie langsung berteriak meminta tolong.
"Hiks....Lisa bangun, jangan buat eonnie takut hiks.... Lisa harus kuat hiks....jangan tinggalkan eonnie hiks...." tangis Jennie sambil memeluk tubuh Lisa yang mulai mendingin itu.
Jangan lupa tinggalkan jejak!!!
Maaf typo 🙏 🙏 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Happines [END]
Random[END] Sempat dipublis dengan judul "CHANGE" Alur masih sama dan ada beberapa part tambahan dari cerita sebelum nya. Hanya kebahagiaan Hanya itu yang aku inginkan dari dulu sampai sekarang dan kenapa begitu sulit bagiku untuk mendapatkan itu. Apa...