OH | 27

7.9K 661 41
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak!


"Dok saya mau adik-adik saya dirawat dirumah. Dokter bisa atur itu semua kan." ucap Jennie yang sekarang sudah ada di ruangan dokter yang menangani kedua adiknya itu.

"Dan saya mau dua dokter terbaik dan empat suster terbaik tinggal dirumah saya untuk merawat adik adik saya dan saya akan membayar kalian dengan bayaran cukup tinggi." jelas Jennie.

"Baiklah kami akan siapkan semuanya nona Jennie."

Jennie pun keluar daripada ruangan dokter lalu menuju ke ruangan Rose dan Lisa. Jennie memang sengaja menyuruh dokter agar membuat Rose dan Lisa satu ruangan.

Jennie duduk disamping Rose lalu memang tangan adiknya itu.

"Maafin eonnie Rose. Eonnie ngak bisa jagain kamu dengan baik." Mata Jennie sudah mulai berkaca kaca.

Jennie beranjak menuju ranjang Lisa yang kondisi nya tak jauh berbeda dengan Rose. Jennie mengusap kepala Lisa dengan lembut.

Ceklekkk

Jennie langsung melihat siapa yang membuat pintu itu dan mata kucing Jennie pun menatap tajam pada orang itu.

Saat orang itu melangkah memasuki ruangan itu, Jennie berjalan dan langsung menyeret orang itu keluar dari ruangan itu.

"Untuk apa kau datang kesini? Apa kau ingin mencoba membunuh adik adik ku lagi." ucap Jennie.

"Eonnie hanya ingin melihat kondisi Rose dan eonnie juga membawakan makanan kesukaan mu." ucap Jisoo.

Jisoo menyodorkan makanan yang telah ia buat pada Jennie. Jennie mengambil makanan itu dan membuat Jisoo tersenyum tapi senyuman nya luntur saat Jennie membuang makanan yang telah ia berikan pada tong sampah itu.

"Aku tidak butuh perhatian diri mu lagi JISOO." ucap Jennie penuh menekanan.

Mata Jennie pun mengarah pada pria yang sudah berumur berjalan menuju ruangan Rose dan Lisa. Jennie pun mendorong tubuh Jisoo lalu berlari menuju ruangan adik adik nya itu.

"Kenapa kau tidak langsung mengabisi Manoban itu Jisoo!" teriak Teddy pada Jisoo.

"Aku tidak bisa."

"Baiklah kalau begitu kau akan kehilangan Jennie."

Ucap Teddy lalu berjalan menuju ruangan Rose dan Lisa tapi Jisoo lebih dulu menahan Teddy.

"Lebih baik kamu bunuh saja aku Kim Teddy jangan adik adik ku."

Ucap Jisoo yang meraih tangan Teddy yang sedari tadi ia sembunyikan karena Teddy sekarang memang sebuah pistol.

Kini pistol itu sudah berada tepat di kepala Jisoo.

"Bunuh saja aku." ucap Jisoo.

Teddy pun mendorong tubuh Jisoo hingga Jisoo langsung tersungkur.

"Aku tidak mungkin membunuh mu Jisoo karena kau adalah alat ku untuk membunuh Manoban itu." ucap Teddy.

Sementara Jennie sedang menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantu nya melawan Teddy.

"Aku sudah berada dirumah sakit jen."

"Aku mohon cepat lah kemari, nyawa adil adik ku bergantung pada mu Tae."

"Baiklah jen."

Jennie segera memutuskan panggilan itu saat 🚪 ruangan itu sudah terbuka sempurna setelah Teddy mendobrak pintu itu.

Only Happines [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang