OH | END

10.8K 631 40
                                    

Tangan Jisoo memang kuat batu nisan Teddy dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Beberapa pelayat sudah pergi meninggalkan pemakaman dan sekarang hanya Jisoo yang berada dimakan itu.

"Aku turu berduka atas kematian Appa mu itu Jisoo." ucap seseorang.

Jisoo menghapus kasar air matanya saat mendengar suara Jennie. Jisoo bangkit dan menatap tajam pada Jennie yang kebetulan juga membawa Rose dan Lisa.

"Apa sekarang kau puas?" tanya Jisoo pada Jennie lalu beralih menatap Lisa uang berada disamping Jennie.

"Jika kau bertanya pada ku,maka jawabannya iya." jawab Jennie.

"Dan kau, apa sudah puas?" tanya Jisoo sambik menatap tajam pada Lisa.

Lisa tidak menjawab, jangan kan untuk menjawab melihat wajah Jisoo saja Lisa takut. Lisa memegang kuat tangan Jennie sedangkan Jennie perlahan mendorong tubuh Jisoo agar menjauh dari nya.

"Lisa lebih baik kita menunggu dimobil saja."  ajak Rose saat melihat sang adik yang terlihat sangat ketakutan.

Tapi Jisoo tidak tinggal diam, gadis berparas cantik itu menarik Lisa hingga Rose ataupun Jennie tidak sempat menahan Lisa.

"Eonnie hiks... lepaskan hiks..." tangis Lisa.

Jisoo tidak mempedulikan ucapan Lisa, ia lebih memilih menarik tubuh Lisa keluar dari pemakam itu. Jennie dan Rose tidak tinggal diam, Jennie berlari mengejar Jisoo dan Lisa tapi langkah nya terhenti saat melihat apa yang dipegang Jisoo.

"Jika kau berani melangkahkan kaki mu itu maka salahkan aku jika benda tajam ini akan menancam dijantung adik kesayangan mu." ancam Jisoo lalu mengarahkan pisau itu pada Lisa.

"Eonnie hiks... tolong Lisa hiks..."

"DIAM!!!" teriak Jisoo pada Lisa.

Jennie sudah mengepalkan tangan nya saat melihat sang adik yang menangis dan ketakutan sedangkan Rose terlihat memikirkan cara untuk membuat Jisoo melepaskan Lisa.

Perlahan Rose mendekati Jisoo lalu mencoba merebut pisau yang berada ditangan Jisoo tapi Tuhan tidak berpihak pada Rose.

Akkhhh

"Li...Lisa akkhh la...rilah akkhhh..." ucap Rose sambil menahan rasa sakit di daerah jantung nya.

Pisau itu terancap sempurna dijantung Rose padahal ia baru saja menjalani pengangkatan peluru dijantung nya.

Sesuai dengan apa yang Rose ucapkan, Lisa berlari menjauhi Jisoo yang sedikit lengah sedangkan Jennie segera mendekati Rose yang sudah ambruk dengan darah yang mulai mewarnai pakaian nya.

"Rose bertahan lah." ucap Jennie lalu ingin mengendong Rose.

"S...elamat...kan akkhhh li...Lisa akkhhh aku baik-baiak akkhh saja..." ucap Rose saat melihat Jisoo berlari mengejar Lisa.

"B...baiklah tunggu disini. Eonnie akan menyelamatkan adik kita dan setelah itu dirimu tapi berjanji pada Eonnie bertahan lah." ucap Jennie lalu berlari mengejar Jisoo.

"T...Tuhan se...lamat... kan akkhhh adik...ku..." lirih Rose.

Sedangkan dilain tempat Lisa terus berlari dari Jisoo yang terus mengajar nya dengan pisau yang berdarah ditangan nya. Perlahan langkah kaki Lisa melambat karena dada nya yang sesak saat terus berlari.

Lisa terus berlari walaupun dada nya sesak ditambahkan lagi pandangan mulai mengkabur bahkan beberapa orang yang berlalu lelang dijalan yang cukup ramai itu menatap Lisa.

Saat Lisa melihat kebelakang ternyata Jisoo masih mengikuti nya dan disaat bersamaan Lisa menyebrang jalan yang cukup ramai hingga




























































































































Only Happines [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang