OH | 24

6.5K 699 19
                                    

Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak!

"Hiks... eonnie hiks... ini tidak mungkin hiks..." tangis Rose.

Jennie tidak menjawab ucapan Rose, ia lebih memilih memeluk erat tubuh Lisa yang sudah tak bernyawa itu dan Rose juga ikut memeluk tubuh Lisa.

Sedangkan Jisoo, ia hanya terduduk tak berdaya setelah mendapat hantaman dan pukulan dari Jennie. Jisoo tidak pernah melayangkan tangannya pada Jennie tapi Jennie melakukan itu semua pada Jisoo.

Selang beberapa saat dokter datang dengan beberapa suster.

"Maaf nona, bisakah kalian melepaskan pelukan pada pasien kami ingin memeriksa nya terlebih dahulu." ucap dokter itu.

Jennie dan Rose perlahan melepaskan pelukan nya pada Lisa. Jennie memeluk tubuh Rose yang tak henti menangis.

"Maaf saya harus mengatakan ini tapi adik nona sudah tiada."

Jennie tahu dokter itu akan mengatakan itu tapi sebisa mungkin Jennie terlihat tegar karena Jennie tidak mau terlihat lemah dihadapan Rose. Jika Jennie terlihat rapuh di hadapan Rose makan Rose juga akan ikut rapuh.

Rose yang terima dengan apa yaang dokter itu pun katakan perlahan berjalan mendekati dokter itu.

"Hiks... kau pasti berbohong hiks... adik ku tidak mungkin meninggal hiks... adik ku masih hidup hiks... cepat pasang peralatan adikku hiks... adikku membutuhkan itu hiks..." tangis Rose sambil memukul tubuh dokter itu.

Dokter itu hanya diam, ia bisa Rose dan Jennie yang sangat terpukul atas kepergian adik bungsu mereka. Dokter itu berusaha membantu Rose yang sekarang sudah berlutut dihadapan nya.

Sedangkan Jennie. Jennie memilih memeluk tubuh Lisa. Jennie terus memeluk tubuh Lisa jika benar adiknya sudah meninggal biarkan Jennie memeluk Lisa untuk terakhir kalinya.

"Maaf nona tapi jenazah adik nona harus dibawa ke ruang jenazah." ucap suster itu.

Jennie masih setia memeluk tubuh Lisa tak mempedulikan perkataan suster itu. Tapi Jennie sadar jika ia terus seperti ini justru akan membuat Lisa sedih.

Jennie menghapus air matanya lalu perlahan melepaskan pelukannya dengan Lisa tapi Jennie ada tangan yang milingkar di punggung nya dan menahan Jennie untuk tidak melepaskan pelukan itu.

"L...Li...sa" ucap Jennie saat mengetahui itu adalah tangan Lisa.

Dokter yang mendegar Jennie menyebut nama Lisa pun bangkit dan melepaskan pelukan Jennie dengan paksa.

Dokter itu kembali memeriksa tubuh Lisa.

"Cepat pasang kembali peralatan nya!" suruh dokter itu pada beberapa suster itu.

Jennie berharap Lisa bisa kembali dengan nya. Jennie tersadar ternyata Rose masih duduk dilantai dengan air mata yang tak berhenti mengalir. Jennie membantu Rose untuk berdiri.

"Hiks... Lisa hiks... Lisa eonnie Lisa hiks..." tangis Rose.

Jennie yang melihat Rose menangis pun membawa tubuh Rose ke dalam pelukan nya. Disaat sedang memeluk Rose, Jennie terus memperhatikan dokter dan suster yang kembali memasang peralatan medis pada tubuh Lisa.

Setelah semua peralatan media itu berhasil menempel sempurna ditubuh Lisa, dokter itu menghampiri Jennie dan Rose lalu tersenyum.

"Kemauan adik nona untuk hidup sungguh tinggi itu terbukti jantung nya kembali berdetak." jelas dokter itu.

Only Happines [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang