OH | 20

7.5K 752 43
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM BACA

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Maaf typo 🙏

"Hiks.... tidak usah Lisa baik-baik saja hiks...."

"Kau harus dibawa ke rumah sakit Lisa."

Untuk pertama kalinya gadis itu memanggil Lisa dengan namanya bukan dengan Manoban lagi.

"Bukankah hiks.... ini yang eonnie inginkan hiks.... untuk itu biarkan Lisa tetap disini hiks.... jangan bawa Lisa ke rumah sakit hiks....." ucap Lisa sambil memegang perut nya yang tidak henti mengeluarkan darah.

"Jangan banyak bicara dan bergerak dulu jika kau membantah ku maka...." ucap nya terpotong.

"Hiks.... maka apa eonnie hiks.... katakan hiks...."

Gadis itu tidak tahu mengapa ia tidak bisa meneruskan kata kata nya tadi. Tanpa berlama lama gadis itu pun langsung menggedong Lisa dan keluar dari kamar Lisa untuk menuju rumah sakit diikuti Jennie dibelakanganya.

"Eonnie saja yang menyetir." ucap gadis itu.

"B....baiklah Rose." ucap Jennie tidak percaya dengan perubahan sikap Rose.

Jennie pun segera menacap gas menuju rumah sakit, Jennie terpaksa mengendarai mobil sendiri karena hanya Rose yang tahu kalau ia memiliki rumah dan mobil.

"Lisa tahan sebentar lagi kita sampai dirumah sakit jangan tutup mata mu." ucap Rose panik saat mata Lisa perlahan mulai tertutup.

Wajah Lisa sekarang sangat pucat ditambah lagi baju yang ia kenakan pun sudah didominasi oleh darahnya. Tangan Rose pun juga sudah terkena darah Lisa karena berusaha menyumbat agar darah Lisa berhenti kaluar tapi semua sia-sia luka diperut Lisa cukup lebar dan dalam.

"Hiks.... eonnie hiks..... sakit hiks...."

Tangis Lisa pun kembali terdengar. Perasaan Lisa sekarang tidak karuan, ia senang Rose telah berbaik hati menolong nya. Hal yang selama ini Lisa dambakan akhirnya terjadi meskipun ia harus kehilangan banyak darah dulu agar Rose sadar.

Setibanya di rumah sakit, Jennie langsung memanggil dokter dan suster agar membantu Lisa untuk dibawa ke ruang operasi.

Suster yang membantu Lisa pun kaget saat melihat darah Lisa yang sudah keluar dengan sangat banyak.

"APA YANG KAU LAKUKAN CEPAT BANTU ADIKKU!"

Rose kesal saat perawat itu terdiam saat melihat kondisi Lisa sedangkan mata indah Lisa pun sudah tertutup dan itu yang membuat Rose dan Jennie yang semakin takut.

Sudah hampir satu jam Rose dan Jennie menunggu Lisa yang sedang ditangani oleh dokter dan selama itu pula Jennie tidak hentinya menangis.

"Eon jangan menangis lagi, liat mata eonnie sudah sudah bengkak karena menangis terlalu lama." ucap Rose.

"Hiks.... tapi ini semua hiks.... karena eonnie Rose, eonnie yang telah hiks.... menusuk Lisa hiks...."

Rose ingin menjawab ucapan Jennie tapi dokter yang menangani Lisa keluar dari ruangan itu dan ia pun melupakan apa yang seharusnya ia katakan pada Jennie.

Only Happines [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang