Happy Reading
Jangan lupa tinggalkan jejak!
G
adis bermata kucing itu pun perlahan terbuka dan yang pertama ia lihat adalah ia berada di suatu ruangan yang didominasi warna putih
Gadis itu pun bangun dan mencoba mengingat apa yang terjadi sehingga ia bisa sampai diruangan ini.
"Lisa masuk dalam kondisi koma."
Kalimat itulah yang teringat oleh oleh gadis bermata kucing itu. Tanpa pikir panjang gadis itu pun langsung turun dari ranjang nya dan berlari menuju ruangan adiknya.
Ceklekkk
Gadis itu pun membuka pintu itu dan mendapati Lisa terbaring lemah dengan seorang gadis yang menggenggam tangan adiknya itu. Perlahan gadis bermata kucing itu mendekati gadis yang menggenggam tangan adiknya.
"R.....Rose." ucap nya tak percaya.
"Apa eonnie sudah baikan, maaf Rose tidak menemani eonnie tadi." ucap Rose.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jennie.
"Menjaga Lisa apa lagi."
"Apa kau ada maksud lain, seperti ingin mencelakai adikku."
Rose menghembuskan nafas nya kasar saat mendegar ucapan Jennie. Wajar saja kalau Jennie berkata seperti itu pada Rose mengingat Rose sangat membenci Lisa.
"Aku disini hanya ingin menjaga Lisa, jika eonnie berfikir aku akan mencelakai Lisa maka silahkan. Berhubung eonnie sudah sadar lebih baik aku pulang." ucap Rose.
Sebelum pergi Rose sempat mengecup kening Lisa dan mengatakan
"Cepat lah sadar eonnie menunggu mu."
Jennie diam mematung saat melihat apa yang dilakukan oleh Rose tapi sedetik kemudian Jennie langsung berlari dan memeluk Rose dari belakang.
"Apa kau sudah mulai menganggap Lisa sebagai adik mu?"
"Hiks.... maafkan aku eonnie hiks.... selama ini aku sudah salah hiks.... Memperlakukan Lisa hiks.... aku menyesal telah sekejam itu pada adikku sendiri hiks...."
Inilah yang selama ini Jennie inginkan, membuat satu persatu keluarganya menganggap Lisa ada.
Jennie pun juga ikut berlutut dihadapan Rose, ia bisa melihat air mata adiknya itu sudah mengalir dengan sangat deras. Tangan Jennie pun menghapus air mata adiknya.
"Jika Lisa melihat mu menangis pasti dia sangat sedih."
Rose yang mendegar itu pun langsung menghapus air matanya dan bangkit dari posisinya dan Jennie juga sama.
"Maaf eonnie hiks.... maaf aku telah memperlakukan Lisa seperti itu hiks...."
"Minta maaf pada Lisa bukan pada eonnie Rose."
Mendengar ucapan Jennie, perlahan Rose pun mendekati ranjang Lisa dan menggenggam tangan adiknya itu.
"Eon minta maaf hiks.... sudah memperlakukan mu tidak pantas semalam ini Lisa hiks.... maafkan eonnie hiks.... bangunlah bukan kah ini yang kau inginkan hiks.... bangun lah eonnie mohon bangun hiks.... jika kau bangun eonnie janji akan menyayangi dan memperlakukan mu dengan baik hiks...."
Jennie yang melihat itu tak kuasa menahan tangis nya. Jennie pun perlahan menarik tubuh Rose agar duduk disofa ruangan itu lalu memeluk tubuh adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Happines [END]
Random[END] Sempat dipublis dengan judul "CHANGE" Alur masih sama dan ada beberapa part tambahan dari cerita sebelum nya. Hanya kebahagiaan Hanya itu yang aku inginkan dari dulu sampai sekarang dan kenapa begitu sulit bagiku untuk mendapatkan itu. Apa...