Saint bimbang dengan keadaannya sekarang. Perth menjauh darinya.
Salah..
Semua yang terjadi serba salah sekarang.
Ingin menyesal namun akhir masih jauh diujung sana.
Ingin berakhir tapi waktu belum mengizinkannya.
Perth sendiri meninggalkan Saint tanpa alasan sekarang. Kabar tak lagi terdengar sesering dulu. Kata rindu hilang ditelan gelapnya malam. Tak ada lagi kecupan hangat sebelum tidur.
Hampir 1 bulan mereka tak pernah bertemu lagi. P'Chen membatasi semua kontak Saint dengan Perth. Saint tau ini untuk kebaikan mereka berdua. Namun.. Sungguh.. Saint sangat merindukan dekapan hangat Perth pada tubuhnya.
Saint rindu dengan ciuman manis Perth.
Saint merindukan semua yang ada apa Perth.
Apakah Saint harus melanggar janjinya pada P'Chen sekarang?
Sekuat nya Saint menahan semua asa, kalau sudah menyangkut Perth. Pertahanan nya runtuh seketika.
Perth..
Perth..
Perth..
Phi rinduu..
.
.
.Perth mengendarai mobilnya pelan di kesunyian malam. Bintang di langit hilang sekarang, cuaca mendung semendung hatinya.
Dirinya rindu Saint.
Perth ingin menemui Phi tercintanya itu..
Tapi Perth takut, kalau mereka bertemu dan P'Chen tau, Perth takut mereka malah akan lebih dijauhkan lagi.
Perth tidak kuat sebenarnya. Sangat sangat tidak kuat.
Aaakh!
Peduli setan dengan P'Chen!
Perth harus bertemu dengan Saint sebelum dirinya jadi gila sekarang.
.
Saint yang tadinya tertidur nyenyak terbangun karna tidurnya terusik. Pelukan seseorang dipinggangnya mengencang.
Tunggu!
Siapa yang berani memeluknya?!
Perth!
Hanya Perth yang bisa melakukan hal ini padanya.
Saint terduduk dari tidurnya, dan mendapati Perth yang menatapnya lelah.
Air mata Saint menumpuk dipelupuk, dadanya membuncah dengan rasa bahagia.
Sementara Perth hanya diam membisu, tangannya bergerak membuka supaya Saint masuk ke pelukan nya.
Tanpa berfikir lagi, Saint memeluk tubuh hangat Perth. Membaui aroma Perth yang dirinduinya.
"Hiks.. Perth.."
Saint tidak tahu kenapa dirinya menangis kencang sekarang. Hanya.. Air asin itu berdesakan keluar dari kelopak matanya.
"Jangan menangis Phi.."
Perth mencoba menenangkan Saint. Mengusap punggung ringkih laki laki kesayangannya itu lembut.
Cukup lama keduanya berbagi pelukan dan tangis. Sampai akhirnya Perth memutuskan untuk mencium Saint.
Keduanya terlarut dalam dinginnya malam yang memanas.
Akhirnya.. Akhirnya.
Saint begitu terpenuhi saat Perth berada didalam dirinya. Dorongan Perth pada tubuhnya menghantarkan seribu kenikmatan yang begitu Saint inginkan.
Selesai bercinta, Perth memeluk kuat tubuh Saint. Nafas hangatnya yang memburu bergema diteliga Saint.
"Perth.. Perth cinta Saint."
Berulang kali kalimat itu Perth ucapkan. Rasanya.. Sekali saja tidak akan mewakili perasaannya yang membuncah sekarang.
"Phi juga cinta Perth. Sangat." Balas Saint dalam. Tangannya memeluk punggung Perth kuat. Kepalanya dibenamkan pada dada bidang bocil kesayangannya.
"Sekarang.. Aku tidak akan menuruti siapapun lagi. Phi duniaku.. Perth tidak akan sanggup tanpa Phi lagi."
"Perth.. Phi juga.. Maafkan Phi yang selalu membuatmu tersakiti."
"Tidak ada yang bisa membuat ku menjauh dari mu lagi Saint. Aku akan melawan jika itu diperlukan."
"Jangan melakukan hal bodoh Perth. Phi sayang padamu, jadi jangan melakukan apapun yang bisa membuatmu rusak. Mengerti?"
Perth mengangguk. "Perth akan mengikuti apa yang Phi katakan."
Mereka kemudian melanjutkan dengan tidur saling berpelukan erat takut terpisah. Lagi..
.
.
.
.
.
.
.
P
I
N
S
O
N
P
I
N
.
.
.
.
.
.
.Sistem kebut wkwk.. Ini apaan hahaha.. Dikerjain gak sampe 30 menit, dan isinya bullshit an aku wkwk.. Bodo ah.. Kangen PinSon!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinson or Sonpin? (On Going)
Short StoryKenapa Saint selalu ngotot pengen Sonpin sih , kan ..? √Bahasa non baku √Rate: 18+ (mature content, nsfw) √Yaoi (boyxboy) Note: If you not fujo or fudan, get away from this.