💀 DUA PULUH TUJUH 💀

3.3K 144 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

         💀--------💀

"PANAS banget!"gerutu ayla sembari hormat menghadap bendera, ayla melirik aksa yang ternyata lebih dulu meliriknya, cepat cepat ayla membuang muka dia kesal setengah mati bukan salah dia, tapi kenapa harus dia ikut terkena hukuman.

"Ck, pake haus segala lagi!"decaknya, kode iya kode.

"Mau kemana?"tanya ayla ketika aksa cepat cepat beranjak dan berjalan santai pergi dari lapangan.

"Jangan bilang mau kabur?!"teriak ayla, yang diacuhkan oleh aksa. Ayla berdecak kesal tidak menghiraukan aksa, dia kembali fokus pada bendera dihadapannya.

"Nih."aksa menyodorkan air mineral, dengan tampang datarnya. Ayla menaikan sebelah halisnya bingung, membuat aksa menggeram marah.

"Katanya haus? nih minum!"geram aksa,cepat cepat ayla mengambil air mineral itu dan diteguknya hingga kandas, aksa menggeleng gelengkan kepalanya, biasanya cewek-cewek yang menganguminya akan menjaga image dihadapannya. Sedangkan ayla tidak tahu malu jika ada dihadapan dia,dan ayla memang benar benar beda.

"Jangan kabur lagi, awas!"peringat ayla.

"Hm,"sahut aksa.

"Selagi bisa ada di deket lo, kenapa engga."batin aksa.

"Sa, yang waktu di tempat les masak bareng lo itu.. Adek lo?"tanya ayla membuka suara, tanpa menoleh aksa menjawab meskipun dalam hati dia ingin marah ketika ayla menanyakan orang lain bukan dirinya, iya sebut saja dia egois.

"Iya, kenapa emang?!"sahut aksa sedikit sewot.

"Santai dong..."

"Adeknya lebih kalem, terus cakep juga."lanjut ayla semakin membuat aksa murka.

"Manis... Ramah."lagi dan lagi ayla membuat aksa panas.

"Jom--"ucapannya terhenti.

"Ngapain nanya nanya adek gue? Naksir lo?!"geram aksa nadanya naik beberapa oktaf, ayla membulatkan matanya dia tidak salah seharunya aksa senang adiknya dipuji oleh cewek cantik seperti ayla.

"Kenapa? gak boleh gue muji adek lo, lo iri?!"sahut ayla sembari berkacak pinggang.

"Ngapain iri, jelas jelas gue sama adek gue itu beda. lebih sempurna gue!"

"Iya beda, adek lo lebih kalem terus juga baik ramah lagi. Gak kayak kakak nya udah galak judes pelit lagi!"ujar ayla dengan cengiran khasnya.

"Terserah, udah jelas kan lebih gantengan gue."

"Gantengan adek lo lah kemana mana juga!"

"Lo bisa tanya sama cewek yang ada di seluruh dunia, semuanya pasti berpihak sama gue!"ayla menyerah cepat cepat saja dia mengiyakan, meskipun dalam hati dia geregetan dengan sikap aksa yang egois ingin sekali ayla mencakar wajahnya yang tampan itu.

"Iyain deh, bisa gila gue ngomong sama lo."dengkus ayla.

"Gue kali yang bisa gila karena ngomong sama lo."

"Ya gue lah yang gila!"

"Gue la, lo bikin gue pusing tau gak?! "

"Udah lah marahan aja!"ujar ayla dengan sinis, aksa hanya mengedikan bahunya tidak peduli.

"Sa... "kata ayla ketika sepi menerpa mereka.

"Katanya marahan."jawab aksa.

"Eh iya lupa, ya udah gak jadi ngomong!"gerutu ayla, dia mengerucutkan bibirnya ayla tidak bisa berlama lama dalam posisi ini. Diam diaman seperti ini membuatnya merasa canggung.

"Sa, udahan ya marahannya?"ayla memohon lalu menyengir setelahnya.

"Hm,"

"Gue boleh nanya gak?"

"Hm,"

"Lo pernah pacaran?"tanya ayla penasaran aksa menaikan sebelah halisnya lalu menggeleng setelahnya.

"Masa sih? sumpah demi apa?"ucap ayla setengan tersentak kaget tidak mungkin seorang aksa most wanted sekolah belum pernah pacaran sebelumnya.

"Demi...basket."

"Gak nyambung!"

"Terus...cinta pertama lo siapa?"lanjutnya, aksa mengedikan bahunya tidak tahu siapa yang menjadi cinta pertamanya.

"Masa gak pernah jatuh cinta?!"seru ayla lalu menyipitkan matanya, mencari kebohongan dari mata aksa.

"Jangan mau jatuh cinta, sakit."cicit ayla dengan histeris dia memegang dadanya seakan akan ia sedang merasakan patah hati.

"Kalo adek lo pernah pac---"

"Ck, banyak tanya!"dengkus aksa lalu pergi dari hadapan ayla membuat ayla meneriaki namanya berulang kali tapi ia hiraukan ayla tidak mau hukumannya bertambah hanya karena aksa pergi dari hukumannya.

---

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang