💀 DUA PULUH ENAM 💀

3.3K 131 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

        💀--------💀

"SELAMAT hari selasa, buat kamu yang penuh rasa."ucap kenan mengedipkan sebelah matanya kearah adik kelas, yang langsung berteriak kegirangan."Pulang bareng aku mau?"lanjut kenan, membuat adik kelas itu mengangguk mengiyakan, lalu berjalan bersama kenan entah kemana.

"Gue yakin, abis ini pasti jadian."gumam arion masih memperhatikan punggung kenan dan adik kelas itu yang mulai menjauh.

"Punya temen gini amat!"ujar raka sembari menggeleng gelengkan kepalanya heran.

"Aneh banget, pengen gombal tapi gak nyambung. Kampret dasar."cibir gavin sembari terkekeh kecil.

"Ck, udah lah gak usah dipikirin."lerai aksa, semuanya mengangguk patuh lalu ikut berjalan mengekor dibelakang aksa untuk menuju kelas.

"Duluan aja, gue ada urusan"ucap aksa kepada teman temannya, teman temannya mengangguk meskipun dalam benak mereka terdapat banyak pertanyaan. Memangnya aksa ada urusan apa? ataukan ada masalah? tapi jika ada masalah yang menyangkut sekolah aksa pasti mengajak teman temannya.

"Mungkin urusan pribadinya."seru damian, menjawab semua pertanyaan teman temannya.

Aksa memasukan kedua tangannya kedalam kantong hoodienya, dia menyandarkan tubuhnya ketembok. Menunggu kedatangan seorang cewek yang sebenar lagi akan melintas dihadapannya.

"Kemarin kemana?"tanya aksa yang sebelumnya menghadang ayla terlebih dahulu, sempat ayla merintih tapi karna kekuatan aksa lebih besar alhasil ayla harus berada di hadapan cowok sial.

"Apanya?"ayla balik tanya.

"Kenapa gak les masak?!"geram aksa, entah perasaan apa yang menguasai tubuhnya tapi perasaan ini berbeda. Aksa selalu ingin melihat adanya ayla.

"Terus masalahnya sama lo apa?!"balas ayla tidak kalah menyolot.

"Jelas! lo punya hutang budi sama gue!"

"Lah, hubungannya apa?!"

"Gue harus tau keberadaan lo, dimana pun!"

"Apaan sih? makan apa lo? atau kerasukan setan?! Gila kali ya, tiba tiba kayak gini."sahut ayla, dia juga bingung dengan sikap aksa yang tiba tiba saja berubah.

"Lo sakit? atau lo gila?!"ayla memegang dahi aksa yang cepat cepat cowok itu tepis.

"Enggak panas kok!"

"Udah dipastikan lo itu gila!"lanjut ayla sembari terkekeh kecil.

"WOI, ADA ORANG GILA DISINI!"teriak ayla, suaranya yang cempreng itu bisa membuat orang yang berlalu lalang menjadikan ayla dan aksa sebagai  pusat perhatian. Aksa yang tidak suka menjadi pusat perhatian menggeram marah.

"Berisik banget lo jadi cewek!"geram aksa sembari menutup mulut ayla dengan telapak tangannya, ayla geram dia juga marah dicampur kesal.

"Ih,tangan lo bau!"kesal ayla.

"Enak aja! lo kali yang bau!"

"Ih jelas jelas tangan lo yang bau!"

"Gue wangi,lo yang bau!"

"DUA DUANYA BAU!"suara itu suara yang sangat familir dikedua indra mereka, sontak saja aksa dan ayla berbarengan menoleh ke asal suara.

"BERANTEM LAGI?!"ucap pak faruk dengan sebuah kayu yang ia pegang.

"Astagfirullah, enggak kok pak. Kita mah cuman main main."ucap ayla sembari tersenyum lebar.

"Masa main main bentak bentak gini!"ujar pak faruk membuat ayla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya...Biasalah cewek cewek kalo main main ya gini, adu ngomong sambil bentak bentak."ucap ayla masih menyembunyikan kebohongannya.

"Gue bukan cewek!"decak aksa ketika ia disebut cewek.

"Eh iya lupa, maksudnya cowok sama cewek kalo main main gini pak."lanjut ayla membenarkan ucapannya yang salah.

"Jangan bohong, mau bapak jemur di lapangan lagi?!"ujar pak faruk membuat keduanya menggeleng bersamaan.

"Jangan atuh pak, panas."lagi dan lagi ayla lagi yang harus berbicara, sedangkan aksa ia malah diam ditempat sesekali melirik ayla dan pak faruk yang sedang beradu mulut.

"Ck, ngomong kek!"decak ayla sembari menyenggol lengan aksa, dan itu tidak luput dari penglihatan pak faruk.

"Ngapain senggol senggolan?!"ayla mendesah kesal, salah lagi salah lagi.

"Eh, Iya pak, maaf kali."sahut ayla bersemu malu.

"Bapak lupa, waktu bapak kasih hukuman ada yang kabur. Kira kira.. Enaknya diapain yah?"gumamnya sembari melirik aksa, yang niatnya menyindir.

"Di jemur di lapangan pak! kan seru panas panas gini."sahut ayla dengan semangat.

"Ide bagus,"kata pak faruk.

"KALIAN BERDUA IKUT BAPAK KELAPANGAN, CEPAT!"suara pak faruk menggema membuat semuanya terasa jantungan, tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba saja ngegas.

"Lah kok saya jadi kena? salah saya apa?!"protes ayla ketika dia juga ikut terkena.

"Waktu itu saya bilang apa?kalo kamu udah nemu aksa bawa dia ke saya! lah kamunya ngilang, udah saya tunggu tunggu lagi!"ayla berucap sabar berkali kali, berbicara dengan pak faruk memang butuh tenaga ekstra.

"Kan, saya gak nemu dia, gimana saya bisa bawa dia ke bapak?"

"Ck, pokonya bapak gak mau tau! kalian berdua ikut saya."pungkas pak faruk akhirnya, dia berjalan diikuti kedua anak didiknya yang begitu membuatnya geram.

"Bibir lo bisu apa? bantuin gue ngomong kek! kan gue jadi ikut kena juga!"geram ayla menatap aksa dengan kesal, aksa hanya mengedikan bahunya acuh tak acuh.

Entah kenapa dia senang bisa dihukum berdua bersama ayla, aksa juga tidak tau itu perasaan apa.

Dia jatuh cinta....

Atau...

---
Jatuh cintaa kalii.

Ciee yang dihukum berdua lagi...

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang