💀 DUA PULUH SEMBILAN 💀

3.3K 117 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

         💀-------💀

Tama berdehem pelan membuat aksa yang semula memakan makanan dengan santai menoleh ke arah tama dengan bingung begitupun dengan aska yang sekarang mulai melongo di tempatnya.

"Ekhem!"tama berdehem sekali lagi membuat aksa kesal.

"Kalo batuk, batuk aja pah."ucap aksa kesal lalu kembali menyuapkan makananya kedalam mulutnya.

Ketiganya sedang sarapan pagi di meja makan, rasanya sangat canggung aska yang biasanya mengoceh tidak jelas sekarang diam seperti tidak ada tujuan hidup aksa yakin adiknya itu pasti sedang patah hati kemarin malam sempat berteriak tidak jelas hingga suaranya terdengar sampai kamar aksa, dan yang membuat aksa semakin bingung adiknya itu juga menangis.

Aska bisa nangis?

"Kalian mau punya mamah baru?"tanya tama to the point membuat kedua anaknya membulatkan matanya tak percaya, aksa yang semula sudah kesal pada tama sekarang semakin kesal.

"Enggak pah!"aksa bergidik ngeri membayangkan perempuan yang nantinya menjadi ibu barunya, dalam bayangan aksa muncul sosok bu ningrum guru bahasa inggris yang membuat siapa saja bergidik ngeri. Banyak omong, make up menor, bodi tepos tapi seakan akan punya badan montok, mana genit. Membuat aksa semakin ngeri dibuatnya.

"Wih jelas mau pah! mamah muda  mantep tuh pah!"ucap aska,dia berteriak heboh membayangnya perempuan perempuan yang tidak lama ini selalu muncul di dalam beranda tiktoknya, cantik terus bodinya itu mantul!

"Aku suka body goyang mamah muda... Mamah muda...dadadada..."aska menyanyikan sebuah lagu yang sedang viral dimedia sosial bahkan isi tiktoknya pun semua lagunya itu, membuat setiap liriknya terngiang ngiang dikepala.

"Najis!"bahkan aksa tidak sudi memiliki ibu baru, bertiga saja suda cukup, tidak mau nambah pokonya.

Sedangkan tama hanya menggelengkan kepalanya, aksa itu cerminan tama sedangkan aska cerminan alamarhumah istrinya. Sebenarnya niatnya bertanya seperti itu ia ingin membicarakan hal yang serius pada kedua anaknya tapi tama merasa ini bukan waktu yang tepat melihat aksa yang kini sudah menajamkan matanya.

"Aksa gak setuju kalo punya mamah baru! ngambek pokonya."ucap aksa lalu beranjak berdiri dari duduknya tak menghiraukan aska yang sudah berteriak teriak meminta tumpangan, aksa itu bisa menjadi manja kapan saja kadang manjanya itu disaat yang tidak tepat.

💀💀💀💀

Aksa memejamkan matanya sesaat diam dibelakang sekolah cukup membuatnya tenang, otaknya masih berfikir tentang ucapan tama pagi tadi, kadang aksa sering melihat tama menatap foto almarhumah ibunya dengan wajah yang lelah sehabis bekerja. Mungkin tama butuh mendamping hidup. Jika difikir fikir tama pasti sangat kesepian, dan ingin mencari sosok yang bisa menggantikan leta menjadi ibu untuk aksa dan aska.

Tapi yang aksa takutkan,  setelah tama menemukan penggati ibunya itu, tama melupakan leta yang sudah pergi cukup lama. Aksa membuang nafasnya kesal,  memikirkan semua itu membuat nya semakin tidak bertenaga.

"Ck, pusing gue!"aksa mengacak rambutnya kasar, nanti saat pulang sekolah aksa akan membicarakan semua itu dengan aska. Semoga saja adiknya itu bisa menjadi serius, tidak main main dan tidak banyak biacara seperti biasanya.

Sebenarnya pertanyaan yang tama berikan itu bukan kali pertamanya, bedanya saat itu tama hanya bercanda saja dan aksa pun tak ambil pusing tapi saat tadi pagi gelegat tama sangat serius dari raut wajahnya tama seakan akan ingin mengatakan sesuatu dan aksa tidak tahu itu apa.

"Bisa gila gue!"decak aksa.

"WOI SA! GILA LO? KITA CARIIN KEMANA MANA TAUNYA LAGI NANGKRING DISINI PAKE NGELAMUN LAGI, MAU KESAMBET LO?!"teriak kenan sambil berlari ke arah aksa disusul teman temanya yang lain.

"Galau lo?"tanya damian sambil terkekeh kecil membuat aksa mendelik tajam ke arahnya.

"Gue bukan lo."ucap aksa ketus.

"Anjir, kenapa lo? Pagi pagi udah naik darah mirip emak emak di komplek gue."kata arion sambil tertawa kerasa bersama kenan dan damian padahal tidak ada yang perlu di tertawakan.receh banget....

"Mikirin hutang lo?"tanya raka semakin ngawur membuat aksa yang tadinya diam saja semakin kesal.

"Lo lupa aksa itu sultan?enggak mungkin banyak utang, kalo lo? baru hutang bertebaran dimana mana."kata kenan sambil tertawa kencang.

"Anjir mana ada!"raka mendengkus kesal tak menghiraukan kenan dan arion yang sedang meledeknya ia fokus pada permen loli yang ada di genggamannya.

"Berisik lo semua! gak liat tuh aksa mukanya udah asem gitu."ujar gavin yang sejak tadi diam saja tak mau mendengar teman temanya berbicara tidak jelas, idiot katanya.

"Sa lo punya sepatu keluaran baru itu kan? anjir mau dong sa! Bagi satu kata arion lo punya tiga gue mau satu dong aksa sayang."ucap kenan sembari mengerucutkan bibirnya kesal membuat teman temanya bergidik ngeri.

"Anjing, kok jadi bawa bawa gue?"arion mendelik tajam ke arah kenan apa yang dikatakan kenan itu tidak ada benarnya sama sekali.

"Kemarin lo bilang gini ke gue 'kenan si bos punya sepatu keluaran baru yang lo mau itu, kemarin gue liat di kamar tempat sembayangnya' gitu kan lo bilang?"kenan menirukan gaya bahasa arion yang kemarin sempat mengatakan itu.

"Iya kemarin gue bilang gitu tapi kok lo bangsat sih!ditambah tambahin itu gue gak ngomong dikamar tempat sembayangnya sumpah!"ucap arion setelah mendapatkan pelototan tajam dari aksa.

"Kapan lo ke kamar gue?"tanya aksa.

"Kemarin gue ke rumah lo tapi lo nya gak ada kata si aska langsung ke kamar lo aja pas gue masuk wah betapa indahnya surga dunia!"kata arion hiperbola.

"Tuhkan aksa! Enggak bagi bagi deh sama temen, pelit!"ujar kenan semakin membuat teman temannya ngeri.

"Nirip bencong lo kalo kayak gitu!"cibir damian mengundang tawa semuanya.

"Setiap hari juga mirip bencong kan? Emang dia bencong."sahut gavin membuat kenan berteriak histeris, sekarang harga dirinya sedang ada di ujung tanduk dan sekarang ia sedang menjadi bahan bullian teman temanya.

"Tega lo semua sama gue!ngambek gue pokonya!"kata kenan sambil melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Jijik!"kata raka membuat kenan semakin berteriak heboh.

"Gak jelas lo semua! cabut ke kelas!"aksa membuang bekas rokoknya ke sembarang arah lalu berdiri dari duduknya membuat teman temannya mengikutinya di belakang, tak menghiraukan kenan yang saat ini berteriak terteriak di sampingnya.

---------


AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang