💀 TUJUH PULUH 💀

3K 118 30
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

💀------------💀

"Bi Marni bilang, kamu belum makan. Kenapa gak makan?"tanya Ayla sambil berkacak pinggang dihadapan Aksa, bukannya menjawab Aksa kembali menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya.

Ayla mendengkus kesal lalu menarik selimut Aksa pelan. "Makan dulu! Gimana mau sembuh kalo gak makan, makan sama bubur mau?"

"Gak mau bubur, gak suka."jawab Aksa, Ayla membuang nafasnya kasar lalu menempelkan telepak tangannya di dahi Aksa yang terasa panas. Ayla mendapatkan kabar dari Damian bahwa Aksa jatuh sakit, cowok itu juga tidak masuk sekolah. Sesakit apapun, Aksa selalu memaksakan diri untuk menampakan wajahnya dihadapan teman temannya. Dan sekarang Ayla tahu, ketika Aksa sakit, cowok itu akan manja berkali kali lipat. Bahkan sejak tadi Ayla tidak boleh beranjak dari duduknya, Aksa bilang takut Ayla hilang.

"Terus mau makan apa?"tanya Ayla.

"Mau makan kamu."itu jawaban paling menyebalkan yang pernah Ayla dengar.

"Gue nyamuk, gue diem."Aska yang sejak tadi ada didalam kamar Aksa merasa panas telinga.

ia menoleh kearah Ayla dan Aksa dengan pandangan geli. "Geli gue bang, baru kali ini gue liat lo manja."cibir Aska sambil terkekeh kecil, Aska merasa senang. Secara perlahan Aksa mulai berubah, dari biasanya yang jarang tersenyum sekarang selalu tersenyum, meskipun kadang kadang. Bahkan Aksa mau kembali ke rumah pun, itu karna Ayla. Ayla berdampak baik untuk Aksa.

"Lo gak punya pacar, jadi diem aja."balas Aksa.

"Sombong! Mentang mentang punya pacar, lo mau lupain gue gitu aja bang? Selama ini yang jaga lo siapa sih? Gue kan."ucap Aska.

"Gue bisa jaga diri gue sendiri, gak kayak lo. Bocah ingusan mending diem aja!"Aska yang mendengarnya segera menekuk wajahnya kesal, apa Aksa tidak bisa menjaga image sedikitpun didekat Ayla? Kenapa jadi Aska yang merasa malu. Malu cyiiin...

"Makan ya? Bi marni udah susah susah buat bubur masa gak dimakan, mubazir tau."kata Ayla.

"Ya udah, makan."ucap Aksa membuat Ayla tersenyum kecil, gadis itu segera beranjak berdiri dan bersiap keluar kamar. Namun suara Aksa kembali menghentikan langkahnya. "Tapi mau bubur buatan kamu, gak mau tau pokonya!"

"Bi marni udah buat buburnya."

"Tapi aku mau bubur buatan kamu, gak mau buatan yang lain!"

"Ya udah, tunggu disini. Aku kebawah dulu,"Ayla melangkah pergi keluar kamar menuju dapur, setelah sampai didapur Ayla segera memanggil bi Marni yang terlihat sibuk dengan masakannya.

"Non ayla, kenapa?"tanya bi Marni, ia segera mematikan kompor lalu melangkah menuju Ayla. Sebenarnya Ayla tidak enak, takut bi Marni merasa masakannya tidak dihargai. Namun apa boleh buat? Ini juga demi Aksa, cowok itu memang menyebalkan! Padahal kan bubur buatan bi Marni pun sama saja dengan buatannya, bedannya Ayla memasak menggunakan perasaannya, dan dibumbui dengan cinta. Ahayyyy!

"Bi, saya mau masak bubur. Boleh gak?"tanya Ayla, Ayla bodoh! Kenapa pertanyaannya tidak masuk akal seperti itu. Kadang otaknya selalu tidak berjalan diwaktu yang tidak tepat, seperti ini contohnya. Otaknya seakan akan berhenti berfikir, Ah! Bukan berhenti berfikir, otaknya saja yang tidak mau berfikir.

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang