💀 LIMA PULUH SATU 💀

2.6K 92 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

                           💀-------------💀

MATA aksa tidak buta, ia benar benar melihat jelas seorang akilla. Perempuan pertama yang bisa membuatnya merasakan jatuh cinta, setelah itu meninggalkannya dengan mengatas namakan kematian. Akilla pergi karna kesalahan aksa sendiri, matanya memerah menahan amarah, sekarang terbuktikan?perasaanya untuk ayla hanya sesaat saja, karna rasa cintanya masih sama hanya untuk akilla seorang.

Sungguh, aksa merasa senang dan tidak suka diwaktu yang bersamaan, aksa juga merasa tidak yakin jika yang dilihatnya tadi akilla, gadisnya. Karna tidak mungkin akilla kembali hidup, bahkan akilla mati dihadapannya, memori yang dulu kembali berputar diotaknya.

Dering telfon membuat aksa tersentak kaget, nama tasya tertera dilayar ponselnya.

"Hallo, aksa. Lo denger gue kan? bisa kita ketemu nanti siang Jam sepuluh di cafe jingga? gue bener bener butuh lo." ucap tasya dari sebrang sana, nadanya terdengar khawatir membuat aksa bingung.

"Lo masih harus di rumah sakit, tasya. Lo belum sepenuhnya sembuh,"ujar aksa sedikit kesal, cewek itu terlalu nekat, tidak memikirkan diri sendiri.

"Gue udah sembuh! pokonya gue tunggu lo di cafe jingga, inget! lo gak boleh lupa, jangan telat juga."peringat tasya sebelum memutuskan panggilannya, aksa berdecak pelan, apa yang akan dibicarakan tasya?begitu penting kah hingga harus mengorbankan dirinya yang seharusnya masih terlentang diatas ranjang rumah sakit.

Aksa akan menunggu hingga nanti pukul 10.

💀💀💀💀

Entah untuk keberapa kalinya ayla terus menerus menoleh kebelakang, pagi ini ayla memutuskan untuk lari pagi mengelilingi komplek, tapi ternyata berlari mengintari komplek adalah pilihan yang salah, sedari tadi ayla merasa ada yang mengikutinya dari belakang,atau hanya perasaanya saja.

"Cukup! gue tau daritadi lo ngikutin gue,tolong bisa berhenti? Gue gak kenal lo!"teriak ayla cukup keras, keringat mulai menetes dipelipisnya, lelaki bertubuh kekar dengan pakaiannya yang serba hitam sejak tadi mengikutinya.

"Jangan ngikutin gue lagi!"ayla berusaha berlari dengan kencang mencoba menghindari lelaki bertubuh kekar itu,tatapanya, sangat tajam seakan akan ingin memakannya hidup hidup! Ayla merasa ada yang tidak beres, apa ada hubungannya dengan surat itu? Atau yang mengirimkan surat itu adalah dia?

Sungguh, semua itu membuat ayla bingung.

💀💀💀💀

"Jadi lo butuh gue buat apa?"tanya aksa to the point karna tidak suka bertele tele, ia juga sangat penasaran dengan apa yang ingin tasya katakan, wajahnya mengatakan jika itu adalah kabar buruk, keringat dingin pun mulai menetes dan siap tidak siap aksa harus siap mendengar kabar buruk itu.

"Kemarin, ada orang yang nelfon gue.saat gue denger suaranya, itu suara akilla! Akilla syafara, sahabat kita sekaligus cinta pertama lo. Dia kembali sa dia dateng lagi buat kita,"ucap tasya sambil tersenyum sendu, aksa tau tasya pasti menangis semalaman karna terlihat jelas dari matanya yang sembab dan matanya yang menghitam karna mata panda, sungguh itu sangat bukan menggambarkan seorang tasya aluna.

"Tapi sya, dia udah mati. Dia udah lama ninggalin kita, bahkan dia mati ditangan gue sendiri, dan dia mati gara gara gue!penyesalan itu kembali menghantui gue sya!"aksa menggeram marah sambil mengacak rambutnya frustasi, ia kembali dihantui rasa penyesalannya itu, aksa kembali teringat bagaimana darah akilla mengalir kedada hingga tangannya,sampai ia ikut menguburkan mayat akilla.

"Lo gak mau dia kembali?"tanya tasya sedikit tidak suka.

"Gue percaya dia kembali, karna gue sendiri udah liat secara langsung wajah akilla. Wajah yang selalu gue damba dambakan, senyumannya yang selalu buat gue ngerasa hidup, dia cinta kedua gue setelah mamah,"ucap aksa sambil tersenyum kecil membayangkan wajah akilla yang selalu tersenyum untuknya, tapi setelahnya bayangan itu digantikan dengan mayat akilla yang jatuh tepat dipelukannya.

"Lo udah ketemu dia secara langsung? Jadi dia masih hidup?"tanya tasya sambil menguncangkan lengan aksa menunggu penjelasan dari cowok itu,"jawab gue sa jawab! dia masih hidup?!"

"Gue gak tau, gue ngerasa gak yakin kalo itu dia. Karna posisinya saat gue ngeliat dia,gue lagi ngantuk. Atau mungkin gue salah liat,"jawab aksa sambil mengedikan bahunya pertanda tidak tahu, jika dirinya saja tidak yakin bagaimana orang lain?

"Gue percaya itu dia!"

"Tapi jelas jelas saat dia meninggal dia jatuh dipelukan gue."

Ucapan aksa membuat tasya mematung, benar juga apa yang dikatakan aksa. Bahkan saat kejadian 4 tahun yang lalu itu, tasya ikut serta ada disana. Awalnya semuanya baik baik saja, masih ada tawa di wajahnya, tapi ketika melihat sahabatnya terlentang tak berdaya di jalanan membuatnya merasa sakit hingga hampir membuatnya gila.

Flashback on

" satu...dua...tiga..."

Ketiga motor besar itu melaju dengan cepat, salah satunya aksa, cowok itu dengan tatapan tajamnya menatap kedepan tetap fokus dengan jalanan, ditemani perempuan yang sangat aksa cintai dibelakangnya,aksa tau akilla, gadisnya, tengah ketakutan dibelakangnya.

"Aksa!pelan pelan,aku takut."ucap akilla, cewek itu berpegangan pada pinggang aksa dengan kuat, akilla takut sangat takut, untuk pertama kalinya akilla menemani aksa balapan liar, jika biasaanya akilla hanya menonton di pinggir sekarang beda karna untuk pertama kalinya akilla ikut mendapingi aksa disamping cowok itu langsung,karna ia tidak mungkin membiarkan aksa selalu didampingi perempuan lain yang selalu berbeda beda.

"percaya sama aku,"ujar aksa sambil tersenyum kecil, ia mengambil tangan mungil itu dan mengeratkan pegangannya pada pingganya.

Aksa tidak menyadari jika ada sebuah batu besar didepannya,ketika aksa akan mengerem, rem nya tidak berfungsi.sial!ini pasti ulah steven, cowok itu memiliki dendam padanya. Ketika aksa akan membanting stir, motornya ikut terbanting kesamping mengakibatkan motornya menabrak pohon didepannya, bahkan aksa tidak menyadari jika akilla telah terjatuh jauh ditempat aksa sekarang.

"Akilla!"

Dunia aksa seakan akan berhenti berputar, jiwanya seperti terbang dan hilang entah kemana. Aksa memegang kepalanya yang sepertinya terluka berat, tangan kananya sulit digerakan, kaki kirinya pun sulit untuk diajak melangkah, dengan sekuat tenaga aksa berjalan menghampiri akilla yang sudah tertinggal jauh.

"Kill! bangun, kamu kuat. Bangun buat aku kil, kamu udah janji gak akan ninggalin aku, sayang, bangun!"aksa mencium puncak kepala akilla dengan lembut, sedangkan gadis yang ada dihadapannya tak kunjung juga membuka mata.

Mulai detik ini dunianya berhenti berputar.

Flashback off

"Waktu dia di bawa kerumah sakit,dia dibawa lo kan? keaadan dia waktu itu masih bernafas?"tanya aksa,sedangkan tasya sedang berusaha mengingat ingat kembali kejadian saat itu.

"Enggak, bukan gue yang bawa dia kerumah sakit. Tapi arnold, sampai saat ini arnold udah gak ada kabarnya. Anak anak yang lain gak ada yang tau,"ucap tasya, sudah beberapa kali cewek itu mencari arnold tapi hingga kini ia tidak menemukannya.

Aksa menyesal tidak mengantarkan akilla kerumah sakit,karna ia sendiri pun mengalami luka yang parah. Aksa juga tidak tau jika akilla masih bernafas atau tidak, karna setelah itu aksa merasa semuanya gelap dan samar samar ia mendengar suara teriakan orang orang.

"Selain arnold?"

"Gue gak tau, karna setelah itu gue pingsan."jawab tasya.

Aksa harus segara mencari akilla, ia harus menemukannya sekarang juga!

-----------

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang