💀 DUA PULUH DUA 💀

3.6K 133 0
                                    

        •JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

💀------------💀

AYLA mengerutkan dahinya bingung ketika mendapati raisa sudah ada di dalam kelas,  padahal sangat jelas jika sekarang masih pagi bahkan hanya ada empat sampai lima orang yang baru datang ke sekolah sebesar ini.

"Rai? nyubuh banget."ucap ayla setelah memasuki kelas lalu menyimpan tasnya diatas meja.

Raisa mengangguk dengan senyuman yang tercetak jelas dibibirnya pagi ini dia begitu terlihat semangat, bandana warna biru sudah terpasang di rambut indahnya. "Eh, iya nih biasa mau ngasih ini buat damian."sahutnya lalu mengangkat tangannya yang sedang memegang kotak makan kearah ayla memperlihatkan sebuah kotak makan berwarna biru muda.

"Ck, terserah deh gue cuman bisa berdoa semoga lo bisa bertahan sama sikap dia yang acuh sama lo. Dan gue berdoa semoga dia cepet cepet sadar bahwa ada lo yang nunggu di.a"ucap ayla akhirnya, raisa hanya tersenyum kecil dan berpamitan kepada ayla untuk pergi ke kelas damian.

"Raisa raisa, lo salah, banyak yang lebih baik dari damian. Tapi gue berharap damian bisa jadi yang terbaik buat lo,"gumamnya masih memperhatikan kepergian raisa yang kini sudah mulai menjauh, ayla membuang nafasnya, ia kasian melihat raisa yang mengemis ngemis perasaan pada damian yang tak tahu hatinya untuk siapa.

Ayla melihat kesekeliling sudut kelas, tidak ada satupun murid didalamnya hanya ada dia seorang diri sedangkan yusuf pun belum masuk. Ayla bergidik ngeri cepat cepat dia keluar kelas menghindari rasa merindingnya yang kian melanda.

"enak banget ya udaranya,seger banget"gumamnya ketika keluar kelas dan berjalan santai memutari area sekolah.

"vin?rokok?"samar samar dia mendengar suara di belakang sekolah kebetulan dia sedang berjalan diarea belakang sekolah karna seumur umur bersekolah di sma adhitama dia belum pernah pergi ke belakang sekolah alasannya satu,tidak ada waktu.

"gue udah abis dua bungkus,nanti istirahat deh"

Ayla mengintip dari balik tong sampah besar ternyata aksa dan gavin yang sedang berbicara itu dan sekalinya mereka berbicara yang mereka bicarakan hanya rokok saja,gumpalan asap membuat ayla langsung menutup hidungnya ia tak pernah kuat dengan asap rokok ditambah dia memiliki penyakit asma dan sering kali kambuh disaat yang tidak tepat.

"sa?denger orang batuk gak?!"gavin mulai bersuara dia  mengedarkan matanya ke segala arah tidak ada satu pun orang,tapi tadi dia mendengar suara orang batuk meskipun terdengar samar samar.

"cekrek... Cekrek..."dua jepretan sudah ayla dapatkan,bisa menjadi laporan untuk guru bk ataupun bisa ayla jadikan ancaman jika aksa membuatnya marah atau kesal dan menjerumuskannya ke ruang guru.

"mantap...mampus lo!"kekehnya setelah puas melihat hasil jepretannya.

"lagian siapa suruh merokok!habis lo"gumamnya sembari tersenyum kecil,padahal ayla memiliki hutang budi pada aksa tapi ayla menghiraukannya yang terpenting sekarang dia memiliki bukti jika suatu saat nanti aksa membuat onar.

"mau ngadu,hm?"suara berat itu membuat ayla sontak langsung berdiri dan segera berlari setelah yang dilihatnya adalah aksa tapi dengan cepat aksa mencekal pergelangan tangannya,ayla meringis kesakitan.

"hapus,atau tetap diposisi ini yang udah jelas bikin lo gak nyaman?!"ucapnya dengan tajam,matanya memicing bak elang yang sedang mencari mangsanya.bibirnya mengumpat tiada henti.

"ck,iya ini di hapus"ucap ayla sembari berdecak kesal.

"mana?!"ucap aksa dengan tegas dan keras yang langsung membuat ayla terlonjak kaget mendengarnya.

"ini udah bawel banget!"dengkus ayla.

"belum lo hapus!!"decak aksa ketika ayla pura pura menghapus foto hasil cekrekannya,dan seorang aksa tidak pintar dibohongi jika dia sendiri yang sering berbohong dia tidak akan pernah bisa dibohongi balik.

"tuh..makan!"ucap ayla menyodorkan hanphonenya yang ternyata sudah tidak ada foto aksa yang sedang merokok di galerinya.

"good!"

"sana pergi!"lanjut aksa lagi membuat ayla langsung saja pergi menghindar dari amukan aksa.

"alhamdulillah"gumam ayla setelah menjauh dari aksa,di sisi lain dia bahagia tidak mendapatkan amukan dari aksa tapi juga dia harus kehilangan foto yang akan dia jadikan bukti sekalian saja dia akan memberikan foto itu pada tama agar aksa dimarahi habis habisan,tapi nyatanya senuanya tidak akan bisa terjadi karna foto yang dia ambil sudah di hapus dan hilang dari galeri fotonya.

---

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang