💀 SATU 💀

9.6K 331 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT

                         💀--------------💀

AYLA berjalan menelusuri koridor menuju kelasnya, dia sengaja datang lebih pagi dari hari biasanya. Pasalnya PR sejarahnya belum dia kerjakan, niatnya akan dikerjakan disekolah dan melihat pada buku catatan milik sekar. Dengan langkah cepat ayla berjalan, sesekali melirik kesamping, depan dan belakang. Sekolah masih terbilang cukup sepi, maka dari itu nyali ayla mulai menciut. Untungnya masih ada beberapa siswa yang berlalu lalang, mungkin itu antek antek osis yang sudah biasa datang ke sekolah pagi pagi.

"Ck, lama banget sih!"gumam ayla kesal, dia melirik yusuf cowok si kutu buku yang selalu anti terhadap cewe, selalu kaku jika berhadapan dengan orang yang tidak dekat dengannya apalagi orang asing. Yusuf tidak pernah bergaul dengan siswa angkatannya. Bahkan tidak pernah terlihat ia bersama teman biasanya hanya seorang diri,  dia diberikan julukan si penjaga kelas karna bisa dibilang tidak pernah keluar kelas kecuali perpustakaan, kantin adalah tempat yang paling asing menurutnya.

"Yusuf!"seru ayla memanggil sikutu buku, yusuf sontak menoleh dan menaikan sebelah alisnya pertanda bingung. Tatapan tajamnya membuat ayla bergidik ngeri, ingin sekali ayla menjitak kepala yusuf dengan keras karna sudah membuatnya ketakutan.

"Udah pr sejarah belum?"Tanya ayla masih menatap yusuf, yusuf mengangguk menganggapinya lalu kembali fokus pada buku komiknya yang sepertinya baru dia beli karna terlihat dari sampulnya yang bersih dan rapih. Ayla berdecak kesal, bisa bisanya ada cowo yang mendiamkannya seperti ini biasanya ayla lah yang mendiamkan cowo bukan kebalikannya.

"Dasar pelit!"gerutu ayla lalu keluar dari kelas dengan perasaan yang kesal, kedua kakinya dihentak hentakan kelantai. Masih pagi tapi mood sudah hancur begitu saja. Sabar ay masih pagi..

"Ay, sorry gue lama, tadi mobil gue mogok dijalan."tepukan singkat dibahu ayla membuat ayla langsung menoleh dengan cepat, dilihatnya sekar yang tengah tersenyum lebar. Sekar merogoh buku sejarah yang ada didalam tas toscanya, dengan cepat ayla menarik buku itu dan cepat cepat berlari ke kelas kembali untuk menyalin PR. Sekar bedecak kesal lalu menyusul ayla kedalam kelas, Giliran soal PR baru inget temen..

💀💀💀💀

Aksa berjalan menuruni satu persatu anak tangga, lalu melirik jam arloji di pergelangan tangannya. Jam masih menunjukan pukul 06.15 masih sangat pagi menurutnya, niatnya dia akan menuju ruang TV tapi karna cacing cacing didalam perutnya meminta makan akhirnya dia mengurungkan niatnya dan pergi menuju dapur mencari makanan. Dilihatnya bi marni, pembantu rumah tangga keluarganya yang sejak 18 tahun bekerja di keluarga adhitama, salah satu yang dipercaya adhitama untuk menjaga keluarganya. Bi marni sibuk dengan spatula yang ada digenggamanya sambil mengaduk masakannya bi marni bernyanyi kecil.

"Bi saladnya satu,"ucap aksa lalu mencomot bolu brownies yang ada diatas meja makan, dengan santai aksa duduk dan mengunyah bolu itu hingga kandas dan tersisa beberapa potong saja. Untung saja aska belum bangun jika iya dia sudah bangun aksa pastikan dia tidak akan disisakan bolu brownies yang entah itu milik siapa.

"Siap den!"sahut bi marni sambil memotong beberapa buah buahan, salah satu bahan untuk dijadikan salad. Dilihatnya aska yang mulai berjalan menghampiri meja makan lalu duduk dikursi yang ada dihadapan aksa. Aska menguap dengan santai membuat aksa mencibirnya habis habisan.

"Jorok banget, nguap tuh ditutup!"cibir aksa dengan kesal, aska hanya bergumam lalu melipatkan kedua lengannya diatas meja untuk dijadikan bantal.

"Ini den, sudah siap."ucap bi marni sembari menyimpan mangkuk yang berisi salad itu diatas meja. aska tersentak kaget ketika suara benturan mangkuk kaca dengan meja makan kaca bergesekan, suaranya sangat keras yang membuat aska mengumpat kecil ketika tidurnya diganggu.

"Gak sekolah den?"tanya bi marni menatap kedua majikannya bergantian, hanya aksa yang menjawab sedangkan aska sedang tidur dengan nyamannya. Dimanapun tempatnya aska paling bisa untuk tidur, sekalipun itu digudang sarangnya serangga serangga kecil.

"Nanti jam sembilan bi,"sahut aksa santai, sudah biasa baginya jika berangkat ke sekolah pukul sembilan. Sekolah milik tama membuat aksa memiliki peluang bebas, membuat geng atau bolos sekalipun. Meskipun kadang tama selalu memberikan hukuman untuk perbuatan aksa yang terkadang berlebihan. Selain malas untuk datang kesekolah pagi pagi alasan keduanya yaitu sekarang ada pelajaran pak faruk guru sejarah yang menurutnya sangat galak dan jorok, setiap menerangkan pasti ada sebuah cipratan dibibirnya, mengertilah pasti! ludah? ya sangat tepat.

"woy, bangun lo. Gak sekolah?!"ucap aksa sambil menarik sebelah telinga aska, membuat aska mendengkus kesal ketika telinganya sudah memerah.

"Mau bolos gue, males."jawabnya acuh tak acuh lalu berjalan dengan gontai menuju kembali ke kamarnya, tujuannya hanya satu yaitu tidur kembali melanjutkan mimpinya yang tertunda.

Aksa menggeleng heran lalu menyalakan rokok yang sebelumnya dia ambil dari dalam saku celanannya, rokok sudah bagaikan candu menurutnya karna saat pertama kali aksa mencobanya ia menjadi kecanduan. Tama ataupun bi marni sudah mengingatkannya beberapa kali bahkan setiap hari, untuk tidak merokok. Tapi aksa tidak berhenti melainkan semakin menjadi jadi.

---

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang