💀 EMPAT BELAS 💀

3.8K 150 0
                                    

          •JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

                            💀------------💀

"SELAMAT, usia kandungannya sudah menginjak tiga minggu. Jaga kesehatan dan jangan lupa pola makanan di jaga agar si kecil bisa tumbuh dengan sehat."ucap seorang wanita dengan balutan baju putih, dokter nela. Yang mungkin sekarang akan menjadi dokter andalan mira, karna mira sudah di fonis bahwa dia fositif hamil.

"Saya berikan obat dan vitaminnya, nanti bisa di ambil setelah pembayaran administrasi."lanjutnya kembali sembari tersenyum manis, dokter nela memberikan sebuah kertas yang berisi total pengobatan.

Ayla tersenyum kecil lalu mengangguk dan mengambil kertas yang disodorkan oleh dokter nela, setelahnya ayla dan mira keluar ruangan yang dipenuhi bau obat obatan, yang sebelumnya ayla berpamitan terlebih dahulu.

"Terima kasih, saya pamit."pamit ayla lalu berjalan keluar beriringan dengan mira yang terlihat sangat lelah.

"Kak, lo boleh cerita nanti dirumah. Duduk dulu disini, gue mau bayar administrasi dulu."ucap ayla lalu mendudukan mira dengan pelan pelan, mulai sekarang mira adalah tanggung jawab ayla. Apupun resiko nya ayla dengan senang hati akan selalu menjaga mira, seperti dulu yang mira lakukan pada ayla.

"Totalnya jadi seratus lima puluh ribu ya, dengan vitaminnya. Terima kasih."ucap wanita penjaga administrasi, dia tersenyum lalu menerima uang yang baru saja di sodorkan ayla. Ayla mengangguk lalu tersenyum dan pergi menuju mira yang sedang menunggunya.

"Ayo kak pulang, biar lo bisa istirahat."ucapnya lalu membantu mira untuk berdiri, dan setelahnya mereka pergi menuju parkiran untuk pulang kembali kerumah, mengistirahatkan mira yang terlihat sudah kelelahan.

💀💀💀💀

"Bang! nanti malem ada balapan liar, lo mau ikut? taruhannya lumayan lah. Kalo lo ikut gue juga ikut."ucap aska yang tiba tiba saja sudah ada di kamar aksa.

Padahal aksa sudah menguncinya bahkan semua kunci cadangan milik pintu kamarnya sudah aksa ambil tapi entah memakai kekuatan apa aska bisa membukanya, aksa menaikan sebelah halisnya bingung. Aska menarik nafasnya panjang panjang sebelum dia akan berbicara panjang lebar.

"Kenapa? biar dimarahin papahnya bareng bareng? Ogah gue mah!"cibirnya.

"Kalo ikut balapan sama lo sial mulu hidup gue!"lanjutnya lagi, aska mendengkus kesal memangnya aska anak sial yang bisa membuat semua orang jadi sial jika di dekatnya.

"Buset, gitu amat bang. ayo lah gue ikut".rajuknya dengan wajah memohon, bukannya merasa iba aksa malah semakin muak.

"Sana ikutan gue mah males, mending rebahan."ujar aksa, yang langsung mendapatkan umpatan dari aska.

"Gak ada solid solid nya lo, eh bang teman lo yang pendiem itu siapa sih, yang cakep itu loh tapi cakepan gue sih."ucap aska, aksa hanya bisa bergumam tidak jelas padahal dia sedang berpikir memangnya dia punya teman yang pendiam? semua teman nya absurd.

"Oh gavin, kenapa?"tanyanya, meskipun gavin tidak terlalu pendiam tapi dia juga sedikit absurd hanya saja gavin mempunyai wajah yang kalem sebelas dua belas dengan aksa.

"Adiknya cakep banget woi, kenalin dong sama gue."seru aska mengebu ngebu, senyum nya tercetak jelas bagaimana bisa dia jatuh cinta pada si anak baru di smp nya tapi retak sudah pertahannya, cewek yang di sukai terlalu pendiam juga cuek, seperti tidak mengenal yang namanya cinta.

"Gue udah deketin dia, gue udah gombalin dia pokonya gue udah gatel sama dia tapi kok gak ada perubahan apa apa, kesel gue jadinya."gumamnya sembari uring uringan tidak jelas, aksa yang melihatnya hanya bisa mengedikan bahunya acuh tak acuh tidak peduli dengan ocehan adiknya yang tidak bermakna.

"Bacot! nanti deh gue tanyain sama gavin. Keluar lo, bikin kamar gue kayak neraka aja!"desis aksa yang langsung membuat aska beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja dengan senang sesekali dia tertawa bahagia seperti anak yang baru saja mendapatkan permen.

---

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang