💀 TUJUH PULUH DUA 💀

2.9K 120 38
                                    

     • JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT •

               💀--------💀

"Ih ngambekan!"

"Aksa, aku minta maaf! Kan cuman bercanda."

"Bercanda nya gak lucu."

"Lucu kok, kata aku."

Aksa menghentikan langkahnya, lalu seluruh tubuhnya menghadap Ayla sepenuhnya. Aksa sedikit menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Ayla, gadis itu terlalu pendek untuk tubuhnya yang tinggi tegap.

"Malu tau! Temen-temen ngeledekin aku." Adu Aksa, Ayla berusaha mati-matian untuk tidak mencium pipi lelaki itu. Ah, tampannya! Apa kah Ayla tidak mimpi? Ketiban apa Ayla semalam sampai dapat meluluhkan hati seorang Aksa Adhitama, yang sekeras batu. Dan hanya bisa luluh pada satu wanita. Aksa yang sedari dulu tak tahu arah, tak bisa menemukan tempatnya sebenarnya. Kini ia menemukan rumahnya, rumah ternyamannya. Bahu Ayla memang tak selebar bahunya, namun bahu Ayla adalah satu-satunya tempat yang selalu menjadi sandaranan nya.

Ayla melingkarkan kedua lengannya dileher Aksa, lalu mencium pipi Aksa cepat. Agresif, tapi Aksa suka. "Emang kamu punya malu?"

"Punya lah, emang aku kamu. Tapi, kamu bahagia?"

"Bahagia, aku bahagia banget."

"Kalo cuman itu cara bikin kamu bahagia, aku siap tiap hari diledekin temen-temen." Ayla tertawa pelan mendengar kalimat Aksa, taman belakang yang ada di sekolah saat ini tengah sepi. Membuatnya dapat bergerak bebas melakukan apapun pada Aksa.

"Dengan ada nya kamu di samping aku, aku udah bahagia. Memiliki kamu itu, adalah anugrah paling indah yang pernah aku dapatkan dari tuhan. Kamu tau? Selama ini aku belum pernah benar-benar jatuh cinta sama orang, cuman sama kamu aja aku gini. Aku bahagia karena kenyataanya, cinta pertama aku itu kamu. Kalo suatu hari nanti kita berpisah, aku bakal tetap bahagia. Karena menjadi seseorang yang pernah ada dikehidupan kamu itu, adalah sebuah keberuntungan." Mata Ayla berkaca-kaca, ia tidak mampu menahannya. Membayangkan ia berpisah dengan Aksa, membuat hati nya sakit.

Aksa memeluknya, sangat erat. Seolah-olah ia tidak mau kehilangan wanita yang ia cintai untuk kedua kalinya. "Jangan pernah bicara tentang perpisahan di depan aku, aku gak suka Ayla. Asal kamu tau, setelah aku mengutarakan perasaan aku sama kamu. Hati aku tiba-tiba bilang, kalo aku gak boleh ninggalin kamu. Itu udah termasuk janji aku, kalo aku gak akan ninggalin kamu."

"Jangan pernah bicara soal janji, itu bikin aku berharap."

"Janji aku, gak main-main. Setelah aku menemukan kamu, aku merasa lebih baik. Kamu itu rumahku, kalo kamu pergi, aku pulang kemana? Kamu tega aku pergi tanpa arah? Untuk yang kedua kalinya?" Tanya Aksa sendu.

"Aku gak akan rela kamu hancur untuk kedua kalinya, aku udah janji untuk selalu bikin kamu bahagia. Janji aku bukan cuman ke kamu, aku juga punya janji sama orang-orang yang ada didekat kamu." Ayla menatap Aksa meyakinkan, ia mengatakan itu sungguh-sungguh. Janjinya bukan cuman untuk Aksa, dan dirinya sendiri. Tapi untuk semua orang yang ada didekat Aksa. Ia berjanji dalam hati pada Tante Leta, bahwa dia tidak akan pernah mengecewakan anak kesayangannya.

"Makasih karena udah lahir ke dunia, kamu rumahku, dan seterusnya akan seperti itu. Janji untuk gak ninggalin aku?" Aksa menyodorkan kelingkingnya kehadapan Ayla, yang dibalas kelingking mungil Ayla.

"Kamu juga janji gak akan ninggalin aku?"

"I promise, babe."

               💀 ------- 💀

"Pengumuman untuk seluruh siswa, setelah ini semua mata pelajaran di kosongkan. Di karenakan ada nya rapat dadakan, mohon untuk tetap ada di area sekolah sampai jam mata pelajaran selesai. Terima kasih. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang