💀 EMPAT 💀

6.7K 265 11
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•
               
💀---------💀


AKSA menghempaskan tubuhnya keranjang, rasa kantuk mulai terasa. Usai latihan basket ia berniat untuk pulang tapi karna dihadang oleh kenan alhasil dia harus mengurungkan niatnya untuk pulang, bayangkan saja dia harus mengantar kenan bertemu dengan teman kencannya yang kesekian kalinya, saat kenan sedang bermesraan dan tertawa dengan gadis yang tidak akan lama lagi pasti kenan putuskan, aksa hanya bisa diam melihat adegan yang sangat mengenaskan bagi kaum jomblo. Saksinya adalah mata aksa sendiri, melihat mereka berdua makan es krim bersama sembari saling menyuapkan bergantian aksa hanya bisa makan seorang diri dengan kedua tangannya tanpa ada yang menyuapinya. sabar  jomblo..

"Bang! Abang!"suara ketukan pintu yang sekarang sudah menjadi gedoran membuat aksa menggeram kesal, baru saja ia akan memejamkan matanya sekarang harus terganggu dengan suara adiknya yang sebelas dua belas dengan tama.

"Apaan? buka aja gak dikunci!"sahut aksa dari dalam, dengan santai aska masuk kedalam kamar yang bernuansa warna hitam putih dipenuhi oleh gitar dan beberapa bola basket berbeda beda, sepatu basket yang harganya ratusan juta sudah terpapang rapi dilemari kaca. Dan aksa tidak akan pernah mengizinkan siapapun menyentuh barang barang kesayangannya itu sekalipun tama yang membelikannya.

"Bang laper nih."ucap aska sembari mengusap perutnya yang sudah keroncongan.

"Kan ada bi marni, gimana sih bego!"cibir aksa menatap aska dengan kesal, lalu menutup wajahnya dengan bantal. Setelahnya aksa memejamkan kembali matanya membuat aska berdecak kesal.

"Bi marni pulang kampung, tadi sore. Dia bilang anak cucu pertamanya lahir jadi dia mau gak mau harus pergi kesana,"jelas aska lalu menguncang guncangkan kaki aksa dengan kakinya, aksa hanya bergumam tidak jelas menanggapinya membuat aska semakin kesal dibuatnya.

"Makan diluar kuy!"ujar aska masih mencoba membangunkan abangnya yang super pemalas, sedangkan aksa hanya bisa diam ditempat dengan posisi nyamannya. iya nyaman kayak sama dia..

"Gak punya duit gue, dompet gue ketinggalan di tas si kenan. Pake duit lo aja, nanti gue ganti."jawab aksa masih memejamkan matanya, setelahnya aksa beranjak dari posisi nyamannya dan menatap aska dengan sinis. Mau baku hantam?

"Ck, gue gak punya duit sumpah. Atm gue papah blokir."ucapnya mulai duduk disofa dekat ranjang aksa, lalu mamainkan bajunya yang sangat pas ditubuh kecilnya.

"Kasian banget adek gue, udah krempeng gini gak dikasih makan. Sial banget idup lo dek, udah jelek jomblo lagi."ucap aksa yang disusul dengan kekehannya, aska membulatkan matanya. Enak saja dia di panggil jelek jomblo lagi, gini gini juga seorang aska adalah most wanted di SMP nya.

"Enak aja, gini gini juga gue banyak yang naksir .Udahlah masak yang ada aja dibawah, kuy bantuin gue kalo lo pengen makan. Tapi terserah sih kalo gak mau bantuin yaudah siap siap mati konyol lagi kelaperan."ucap aska lalu berjalan mendahului aksa, aksa mengikuti langkah adiknya yang ada didepannya.

"Bang kagak ada makanan,"sudah sepuluh menit mereka berdua mencari bahan masakan tapi sama sekali tidak ada yang bisa di makan, stock mie pun sudah habis. Hanya ada 3 butir telur saja dikulkas. katanya sultan tapi gaada makanan...

"Telfon papah gih bawa makanan."ucap aksa sudah lelah, mencari bahan makanan saja ribet. Bi marni pun tidak membeli bahan makanan sama sekali, padahal stock makanan untuk aksa dan aska itu harus super duper banyak, bisa dibayangkan mungkin.

"Nah masalahnya itu, hape gue juga papah sita. lah hape lo mana?"sahut aska yang masih mencari cari bahan makanan dikulkas, sesekali dia membuka lemari makanan yang hanya ada penyedap rasa saja. Meskipun lelah aska tidak menyerah, mencari bahan makanan untuk dimasak mudah menurutnya yang sulit itu adalah menaklukan hati si dia yang sekeras baja.

"Ketinggalan juga."jawab aksa.

"Udahlah masak yang ada aja."ucap aska yang sudah mulai menyerah, dia menggambil 3 butir telur dan menyiapkan teflon berserta minyaknya, tidak lupa penyedap rasa agar tidak hambar.

"Gue takut telornya ngamuk."gumam aska yang mulai takut takut memasukan telur nya kedalam teflon.

"Halah ribet banget lo, sini gue aja!"ucap aksa yang mulai mengambil alih telur yang ada digenggaman aska.

"ANJING, TELOR NYA NGAMUK!"teriak aksa yang mulai kelipungan, minyaknya sudah meletup letup kearah lengan dan lehernya. Ternyata menjadi seorang istri tidak mudah, harus berjuang melawan minyak jika sedang memasak.

"WOY, BANTUIN GUE KAMPRET. MINYAKNYA KENA TANGAN GUE!"umpat aksa masih menggenggam spatula, menatap aska yang membalas tatapannya dengan takut takut. Cukup aksa saja yang kena, aska jangan.

"TERUSIN AJA BEGO, TANGGUNG!"sahut aska masih menatap telur beserta minyak yang sedang mengamuk bergantian, aska mengedikan bahunya takut takut.

"INI GIMANA CARA MATIIN KOMPORNYA?!"ujar aksa menatap aska dengan kesal, adiknya hanya diam ditempat dengan menatap takut kearah kompor. Sedangkan aksa sedang berjuang mati matiian.

"BALIKIN BANG BALIKIN TELORNYA, GOSONG ITU!"

"BANG ITU LAP NYA SINGKIRIN DULU, NANTI KEBAKAR BEGO! "

"ANJIR BANG, GARAMNYA TUMPAH!"

"EH BANGSAT, LO DISITU CUMAN BISA NGOMONG DOANG. SINI BANTUIN GUE!"ucap aksa sembari berteriak, membuat aska menutup telinganya. Dengan pelan tapi pasti aska melangkah menuju aksa yang sedang kelimpungan ditempatnya. Dan dengan secepat kilat dapur sudah berantakan oleh seorang aksa dan aska yang terkenal dengan kesangarannya. Sebentar lagi tama yang melihatnya akan menceramahi mereka berdua seperti yang sebelum sebelumnya. siapin telinga..

"Siap siap aja bang."ucap aska yang sebelumnya mematikan kompor terlebih dahulu, butuh keberanian yang kuat untuk mematikan yang namanya sebuah kompor.

------

Nih yang penasaran sama aska,aksa nya nyusull:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih yang penasaran sama aska,aksa nya nyusull:)














AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang