💀 EMPAT PULUH TUJUH 💀

2.8K 137 4
                                    


Kadang suka takut buat update karena takut ceritanya gak sesuai yang kalian mau, maaf banget karna aku juga bukan penulis dan cuman pengen nulis karna terlalu keseringan halu akhirnya buat cerita aja biar halu aku bermanfaat wkwkw.

Kata kata dibawah ini terlalu kaku gak sih?
      
        💀---------💀

' AYLA POV '

Aku menghempaskan tubuhku kekasur, sejak tadi aku tidak berhenti membuang nafasku dengan kasar. Karna mulai besok tidak ada lagi bekerja paruh waktu, setelah pulang sekolah berangkat ke kafe jingga dan pulang nanti pukul delapan malam, dan kedepannya aku akan merindukan sosok rasi.

Ternyata kak mira sejak lama mengetahui jika aku berkerja paruh waktu di kafe jingga hanya untuk mempertemukan kak mira dan david, sangat jelas raut wajah khawatir dan bersalah dari kak mira, dan kak mira melarangku untuk kembali bekerja. kata kak Mira, ia tidak ingin aku bekerja hanya karna keegoisannya, dan dia juga bilang jika david mencintainya ia akan menemuinya dan bertanggung jawab. Karna itu yang sesungguhnya sosok lelaki.

Aku mengambil ponselku yang berada diatas nakas setelah mendengar dering telfon yang entah dari siapa, sungguh itu sangat menganggu! dengan malas aku mengambil ponsel itu dan melihat siapa si penelfon yang menganggu lamunanku. tunggu, aksa? nama itu yang tertera dilayar ponselku.

Dengan sedikit gugup aku menerima panggilan vidio dari aksa, untuk apa cowok itu menelfonya? aku sangat malu!lihat saja aku hanya memakai piyama hello kitty dengan handuk yang masih melapisi rambut basahku.

" dahi lo masih sakit ? "tanya cowok disebarang sana, suaranya, ya ampun! suara milik aksa memang idaman semua perempuan.

"Ohh udah enggak, kan udah diobatin lo." aku tersenyum lebar menatap aksa yang ada dilayar ponselku, cowok itu tersenyum! siapapun yang melihatnya akan merasa gugup, apalagi mengingat cowok itu jarang tersenyum dan hanya bisa menatap tajam dan marah, itu kebiasaan aksa.

Aku bisa melihat aksa baru saja mandi, terlihat cowok itu sedang memainkan rambut basahnya, dan oh aku lupa ia hanya memakai handuk yang meliliti perut bawahnya, dengan cepat aku membuang muka , aksa yang menyadari itu hanya tersenyum geli menatapku.

"Tunggu jangan dimatiin dulu, gue mau pake baju. Inget jangan dimatiin!" setelah mengatakan itu aksa hilang entah kemana, rasanya aku sangat senang, seperti ada kupu kupu yang siap terbang diperutku.

Ya ampun, ganteng banget!

Dulu aku hanya menatap aksa biasa saja, dan aku sadar ketampanan aksa memang tidak bisa dilebihi oleh siapapun.
Sepertinya aku sudah masuk ketegori penggemar aksa, seperti teman temanku yang lain dan perempuan perempuan disekolah, yang selalu melihat aksa dengan tatapan kagum.

"Lo dimana? di rumah crocodile lo itu?"sejak ada dirumah milik aksa yang tempatnya ada ditengah tengah hutan, aku mencap rumah itu dengan sebutan rumah crocodile  sangat cocok dengan aksa, cowok itu juga seperti buaya, bedanya aksa buaya darat!ceweknya dimana mana.

"iya "

"Lo gak pulang kerumah?"

"ini kan rumah gue,"

"Maksud gue rumah lo yang asli."

"ini juga rumah gue yang asli."

"Rumah papah lo,aksa."

"Enggak,males."

Setelah kalimat terakhir aksa, aku memilih bungkam karna tidak tahu harus mengatakan apa, dan sepertinya aksa pun tidak berniat membuka suara. Cowok itu malah menatapnya, ya ampun ayla! terlalu percaya diri jika aksa menatapnya, tapi tatapannya terarah padaku.

"plaster yang gue pakein ke lo kemana?" tanya aksa sambil mengernyitkan dahinya bingung, aku lupa jika aku sudah membuangnya. Tapi aksa membelikan plaster sangat banyak, bahkan satu box.

"Dibuang,"

"Gue kan beli banyak, kenapa gak dipake?"

"Nanti aksa, nanti gue pake kok." kenapa aksa jadi cerewet seperti ini? Rasanya aku ingin membungkam mulutnya dengan mulut- sadar ayla sadar! itu terlalu berlebihan, kenapa fikirannya jadi macam macam.

"besok pagi gue jemput." setelah mengatakan itu panggilan terputus, aksa yang mematikannya! mesikipun kesal aku merasa sangat senang, besok pagi aksa menjemputnya, bayangkan! setelah sekian lama tidak ada yang mengajaknya pergi kesekolah bersama, aku harus segara tidur karna besok pagi harinya aku harus bangun lebih cepat.

💀💀💀💀

Aksa berdecak kesal karna sejak tadi ia menunggu ayla diruang tamu yang tak kunjung turun, aksa berusaha bangun pagi hanya untuk menjemput ayla dan ingin berangkat kesekolah bersama. Lama, untung say-- iya sayang, tapi hanya sebatas teman saja bukan?

"Aksa,bentar ya tante panggil dulu aylanya."sekarang mira tidak lagi protes jika dipanggil tante oleh aksa, dulu sih iya kesal karna menurutnya ia terlalu muda untuk dipanggil tante, tapi sekarang ia akan memiliki anak dan mau tidak mau ia akan terlihat lebih tua bukan gadis muda lagi. Mira juga berusaha menggantikan posisi naya sebagai ibu ayla.

Ketika mira membuka pintu kamar ayla, gadis yang ada di atas kasur itu masih terlelap dialam mimpi dengan senyuman yang terukir dibibirnya, ayla gila? sampai tidur saja sempat sempatnya tersenyum, tanpa menunggu lama lagi mira mengambil air yang ada diatas nakas dan disiramnya ayla dengan air itu.

"Asstagfirullah, bocor bocor!"pekik ayla cewek itu dengan terpaksa bangun karna merasa air dingin membasahi tubuhnya.

"Jangan ngadi ngadi lo, masa anak gadis bangunnya Jam segini? Masya allah ayla!liat tuh si aksa udah nunggu lo daritadi dibawah, bahkan dia udah sarapan bareng gue. Lo tidur kayak orang mati tau gak?"ujar mira sambil berkacak pinggang, sebelum hamil mira adalah cewek pendiam dan cuek tapi setelah hamil mira berubah menjadi perempuan cerewet dan petakilan, perubahan yang sangat drastis.

"Ah mana mungkin aksa dibaw--"ucapannya terhenti mengingat ucapan aksa kemarin malam yang akan menjemputnya besok pagi, mau ditaruh dimana mukanya nanti?!

Setelah melakukan ritual mandinya, ayla segera memakai seragam sekolahnya tak lupa menyelipkan bando di rambutnya, dengan segera ayla turun kelantai satu dimana aksa telah menunggunya.

"Hai crocodile!" sapa ayla sambil tersenyum lebar, dadanya sedikit sesak karna berlari terlalu cepat, tidak apa apa itung itung olahraga pagi.sedangkan mira yang mendengar sapaan ayla untuk aksa kini membulatkan matanya,lalu berdecak kesal dan menatap ayla tajam.

"Yuk buaya, kita pergi. disini berisik bumil lagi ngamuk!"Kata ayla sambil terkekeh kecil lalu menarik aksa untuk segera pergi dari rumahnya sebelum mira kembali meledakan amarahnya.

"Panggilan telor mata kambing buat gue udah gak ada?"tanya aksa sambil mengernyitkan dahinya bingung, ayla yang mendengarnya tertawa, ia kira aksa kesal mendengar panggilannya itu.

"Enggak, kan udah gue ganti jadi crocodile."

"Kenapa?"

"Cocok sama lo, lo kan buaya darat yang banyak ceweknya."jawab ayla santai, cewek itu mengambil helm yang aksa sodorkan untuknya.

"Padahal gue suka panggilan pertama lo, itu panggilan pertama kita ketemu juga kan?gue gak suka sama panggilan lo yang sekarang."kata aksa ketus.

"Tapi kalo boleh milih, gue suka lo yang sekarang."lanjutnya.

-----

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang