💀 DUA PULUH SATU 💀

3.7K 137 0
                                    

          •JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

                            💀------------💀

AKSA mendelik kesal ke arah aska, saat pulang sekolah dia dipanggil tama ke ruang kerjanya bersama aska karna tidak merasa membuat kesalahan akhirnya aksa mengiyakan perintah tama, ternyata tama membahas tentang balapan liar yang diikuti oleh aska yang sejujurnya tidak diperbolehkan untuk anak di bawah umur.

Sial! Aksa harus ikut terkena omelan tama,  dia juga harus mendapatkan hukuman dari tama padahal jelas jelas dia tidak membuat kesalahan, hanya saja aska yang membawa bawa aksa kedalam masalahnya.

"Ck, tapi kan aksa gak ikutan pah!"ucap aksa masih membela diri.

"Papah juga tau, kalian berdua pasti ikut balapan liar. Gak mungkin cuman aska doang."sahut tama sembari melipatkan kedua tangannya di depan dada.

Aksa mendesah kesal, padahal dia sedang berusaha menghindar dari masalah apalagi dari tama.

"Gak percaya banget, orang aksa main game di kamar gak keluar. aska aja tuh yang pergi tanpa ngasih kabar!"lanjutnya kembali, dia menatap aska dengan sinis adiknya yang satu ini memang tidak pernah bisa diandalkan.

"Kampret! ngomong dong, bilang sama papah kalo gue gak ikutan balapan liar itu!"desis aksa, aska hanya bisa diam mengatup bibirnya dan itu membuat aksa berkali kali kesal dengan aska, sudah jelas bukan jika lusa kemarin dia tidak ikut balapan liar yang katanya pendapat hadiah besar, aksa hanya diam dikamar ditemani gamenya.

"Tuh kalo diem gitu berarti bener!"sahut tama sembari tersenyum miring, aksa berdecak kesal dia tidak akan memaafkan adiknya.

"Terserah deh!"decak aksa akhirnya, dia sudah pasrah apapun hukumannya akan dia terima sekalipun tidak makan 1 tahun. Aksa mengacak rambutnya frustasi dia menaiki anak tangga satu persatu yang membawanya ke kamarnya menghiraukan suara tama yang sedang memanggil manggil namanya.

"Awas aja! Gak bakal gue maafin dasar adek laknat!"gumamnya sembari uring uringan, lalu masuk kedalam kamarnya dengan menutup pintu sangat kencang, sebut saja dia egois atau kekanak kanakan karna faktanya jika dia sangat kesal dan lagi lagi dia harus mendapatkan hukuman.

💀💀💀💀

"Ay? les masak lo seminggu berapa kali sih?"tanya mira sembari menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya, kini perutnya sudah mulai terlihat membesar dan syukurnya mira tidak pernah berniat buruk terhadap kandungannya.

"Dua kali seminggu, hari selasa sama kamis dong tapi kadang jumat juga les kalo hari jumat sih gak pasti jadi intinya seminggu dua kali."sahut ayla sembari menyasap air minumnya, makananya sudah habis sedangkan makanan mira masih tersisa banyak.

"Abisin, bumil harus makan banyak!"ucap ayla mengingatkan, mira hanya mengangguk malas. Nafsu makanannya selalu berubah ubah, kadang ingin makan banyak dan kadang juga tidak ingin makan sama sekali.

"Ck, iya bawel banget ibu dokter."sahutnya sambil terkekeh kecil, membuat ayla berdecak kesal.

"Ay, sekarang ada episode baru lho."ujar mira ketika melihat handponenya.

"Episode baru? film apa?"

"Biasa india kebanggan ku."ucapnya dengan bangga mira memukul dadanya pelan membanggakan perihal dirinya yang pecinta film india beda lagi dengan ayla yang lebih suka dengan film korea, mereka berdua sangat tidak suka dengan film sinetron indonesia, bukannya apa apa sinetron indonesia terkadang terlihat alay. Tidak apa semua berhak mengutarakan pendapatnya sendiri, tapi ayla dan mira masih mencintai budaya indonesia, negara tercintanya.

"Astagfirullah, indiho lagi indiho lagi!"cibir ayla sembari mengelengkan kepalanya heran.

"Udah ah, gue mau nonton dulu takut ketinggalan kan gak lucu."ucap mira lalu beranjak dari duduknya yang sebelumnya membereskan piring piring yang habis di pakai bersama ayla.

---

AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang