💀 LIMA PULUH SEMBILAN 💀

2.7K 108 8
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

         💀-------💀

ENTAH setan apa yang merasuki ayla hingga saat ini ia ada didalam rumah aksa, rumah yang tempatnya ditengah hutan itu. Saat ini ayla tengah memasak mie didapur untuk keduanya, sedangkan aksa ada diluar rumah didekat danau tengah memancing. Cowok itu sejak tadi mendiamkannya, mungkin karna kemarin ayla menolaknya.

Sebenarnya kemarin ayla merasa senang mendengar penuturan aksa yang secara terang terangan mengatakan perasaanya, sejak disekolah pun aksa dengan gencar mendekatinya. Bahkan dengan teganya aksa menghajar alvin hingga cowok itu babak belur, tidak ada yang berani memisahkannya. Bahkan ayla sendiri pun tidak bisa, aksa terlalu brutal.

Akhirnya, ayla lebih memilih untuk menjauh saja dari alvin. Ayla pun sudah mengatakannya dan alvin mengiyakan, meskipun ayla merasa tidak enak dan dongkol, tapi mau bagaimana lagi? Ini satu satunya cara agar aksa tidak menyakiti alvin.

"Udah belum? Lama banget, gue laper!"teriak aksa dari ambang pintu, cowok itu setengah kotor, ayla yang melihatnya mendelik tajam kearah aksa.

"Jorok banget ih! Mending lo mandi sana, bentar lagi mie nya mateng."ucap ayla tanpa mengalihkan tatapannya dari aksa, tanpa mengatakan apapun, aksa pergi menuju kamar mandi hendak membersihkan diri.

Boleh ayla jujur? Sebenarnya ayla juga menaruh perasaan pada aksa, tapi kadang ayla selalu menyangkalnya. Mungkin perasaanya hanya sebatas kagum saja, tapi ini seperti ia sedang jatuh cinta! Saat bersama aksa, ayla selalu merasa gugup. Mungkin yang orang lihat ayla biasa saja pada aksa, tapi dalam hati! Ia benar benar seperti orang ingin mati. Berbeda jika ayla bersama alvin atau pun putra, ia merasa biasa saja.

Ayla terlalu takut dalam urusan cinta, ayla memang belum pernah merasakan yang namanya cinta. Bukan berarti ia tidak normal, hanya saja kebanyakan ayla hanya merasa kagum saja, tidak lebih. Tapi kepada aksa, ia beda.

"Kok cepet banget?"tanya ayla bingung.

"Lo yang dari tadi melamun, fokus! Mienya nanti gak enak,"balas aksa sambil memutar bola matanya malas.

"Ih gue sampe lupa!"

"Makanya bego jangan di pelihara, udah tau bego tambah bego!"

"Nyebelin banget ih, pantes aja gak ada yang mau!"

Aksa hanya mengedikan bahunya acuh, lalu segera menyantap mie yang baru saja ayla buat. Aksa mendongok menatap ayla yang kini juga sedang menatapnya, karna tersadar ayla segera membuang muka. Wajahnya kini sudah memerah, sungguh sangat memalukan.

"Tatapan lo kayak orang lagi jatuh cinta,"ucap aksa santai, ayla menahan nafas mendengarnya. Apa matanya mengatakan semua itu? Demi apapun ayla ingin menghilang saja detik itu juga.

"Kalo lo suka sama gue bilang, kita bisa jalanin itu sama sama. Kalo lo kurang yakin sama perasaan gue, gue siap yakinin lo. Karna itu tugas gue,"ujar aksa. "Cara orang jatuh cinta itu beda beda, contohnya gue sama lo. Gue yang langsung ungkapin perasaan itu, dan lo yang lebih memilih simpan perasaan lo itu diam diam. Cara lo itu salah, seharusnya lo ungkapin itu semua. Gimana perasaan lo mau dibales kalo lo aja simpan perasaan lo itu sendirian,"lanjutnya.

"Jujur, ini kali pertamanya gue ngerasa cinta sama orang sampe kayak gini. Rasanya gue kayak orang gila yang nyerahin semua raga gue cuman buat cinta, dulu setelah gue kehilangan akilla, gue mau menutup hati. Karna disitu gue yakin kalo akilla itu cuman buat gue, gue rela nunggu dia, tapi sekarang semuanya udah berubah. Gue udah ikhlasin dia dan buat dia tenang, gue ngebuka hati buat lo. Dan gue sadar, perasaan gue ke lo sama akilla itu beda. Gue yakin lo itu cuman buat gue, enggak untuk yang lain."ayla menelan ludahnya kasar mendengar ucapan aksa yang panjang lebar.

"Akilla?"

"Ya, akilla, cinta pertama gue setelah mamah."

"Lo bilang lo gak pernah jatuh cinta."ucap ayla membuat aksa tertawa mendengarnya, ia masih ingat saat aksa dan ayla dihukum ditengah lapangan lalu ayla bertanya, aksa mengatakan ia belum pernah merasakan yang namanya cinta. Tapi ucapannya itu bohong, aksa sengaja menyebunyikan masa lalunya pada semua orang. Apalagi pada ayla, yang dulu aksa anggap sebagai orang asing.

"Waktu itu gue bohong, gue terpaksa bohong karna gue gak mau ada satupun orang yang tau tentang masa lalu kelam gue."jelas aksa membuat ayla mengangguk paham.

"Masa lalu kelam?"

Mungkin ini saatnya untuk aksa menceritakan semuanya pada ayla, aksa yakin ayla bisa menjaga rahasia masa lalunya yang selama ini selalu aksa tutupi. Aksa percaya pada ayla.

"Dulu gue pernah jatuh cinta, cinta pertama setelah mamah adalah akilla. Akilla shafana, itu namanya. Awalnya kita deket karna akilla temen sahabat gue, tasya. Gue kenal akilla karna tasya. Kita bertiga sahabat, deket banget. Sampe pada akhirnya, akilla jatuh cinta sama gue. Awalnya gue biasa aja, karna gue udah anggap dia sebagai adik gue. Tapi tasya maksa gue buat nerima cinta akilla, akhirnya gue terima akilla dan seiring berjalannya waktu, gue pun naruh perasaan gue buat dia. Kita pacaran, mungkin dulu kita berdua pasangan yang paling bahagia. Sampai pada akhirnya, dimalam itu, akilla ninggalin gue untuk selamannya. Akilla mati dipelukan gue! Bahkan gue masih inget bau darah dia."ucap aksa dengan nafas tercekat.

"Beberapa hari yang lalu, gue liat dijalan yang sama. Dua kali gue liat dia, tapi gue dalam keadaan sadar gak sadar,"kalimat itu sukses membuat ayla merasa takut, takut perempuan itu benar benar akilla. Takut aksa kembali kepada akilla, cinta pertama cowok itu.

"Kalo itu beneran dia, apa lo bakal kembali sama dia?"tanya ayla sambil menelan ludahnya kasar.

"Enggak, gue yakin itu bukan dia. Karna gue sendiri yang liat pemakaman dia, sekarang gue punya lo. Gak ada akilla, yang ada cuman ayla."ujar aksa membuat ayla tersenyum.

"Setelah lo ngedenger semua ini, apa lo masih gak yakin sama gue? Lo masih mau nolak gue?"tanya aksa yang dibalas gelengan oleh ayla.

"Maksud lo gimana?"tanya aksa.

"Kita jalanin aja dulu ya,"jawab ayla sukses membuat jantung aksa berdetak lebih cepat, ia diterima? Perasaanya terbalaskan? Tolong siapapun jelaskan pada aksa.

"Lo terima gue?"tanya aksa yang dibalas anggukan kecil oleh ayla, ayla memiliki alasan tersendiri untuk menerima aksa. Selain ayla menaruh perasaan pada cowok itu, ayla juga ingin membuat aksa melupakan masa kelamnya itu. Membuat aksa kembali menjadi lelaki kuat, tidak mudah rapuh seperti apa yang dilihatnya tadi.

"Gue boleh peluk lo?"tanpa persetujuan ayla, aksa memeluk ayla yang ada dihadapannya itu dengan erat.

Duniannya telah kembali.

----------

Aku kasih bonus foto aksa sama ayla, yang merasa gak cocok bisa sesuai imajinasi kalian aja ya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang