💀 ENAM 💀

6K 220 1
                                    

           •JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT•

                             💀-------------💀

"BIKIN masalah apa lagi sekarang huh?kerjaannya bikin keributan mulu, kapan tobatnya sih?!"tama menatap kedua anaknya dengan malas, sepulang dari kantornya dia melihat dapurnya sudah hancur tama mengira bahwa bi marni yang melakukannya ternyata kedua anaknya yang keras kepala yang menghancurkan dapurnya.

Saat dicari oleh tama tidak ada satupun yang menyahut, ternyata mereka berdua bersembunyi didalam ruangan bioskop pribadinya yang berada dibawah tanah. Butuh keberanian yang kuat untuk memasuki ruangan yang jarang dipakai itu, dan tama tidak sia sia melawan ketakutannya karna sebagai gantinya kedua anaknya sudah ia temui, tapi aksa dan aska bukannya takut mereka semakin membuat tama jengkel dengan cara asik menonton membiarkan tama yang sudah mengomel.

"Yang penting gak bikin keributan di sekolah."sahut aksa santai, lalu menyesap susu coklat yang ada digenggamannya sedangkan aska hanya diam takut hukumannya semakin bertambah. Padahal sudah pasti jika hukumannya pasti akan bertambah, aska membuang nafasnya kasar.

"Jangan berbuat ulah di rumah ataupun sekolah!"tegas tama membuat kedua anaknya diam dan membisu, membuat tama tersenyum melihatnya. Akhirnya kedua anaknya yang sangat keras kepala bisa diam membisu ketika dia beri ceramah.

"Berarti kalo di luar sekolah atau rumah boleh dong?"ucap aksa sembari tersenyum lebar, ucapannya membuat tama kesal setengah mati.

Tama kira mereka bisa diam ketika diceramahi olehnya tapi ternyata sikap aslinya kembali lagi, tama menatap sinis kedua anaknya bergantian. Aksa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan aska meringis pelan.

"Kalo gitu besok kalian mulai les masak!"seru tama sembari mengedipkan sebelah matanya lalu memainkan halisnya, sontak aksa dan aska membulatkan matanya lebar lebar.

"HAH? LES MASAK? ENGGAK ENGGAK!"ucap aksa dan aska dengan kompak, membuat tama terkekeh kecil dibuatnya. Tama tidak akan main main jika kedua anaknya masih belum puas dengan hukuman yang dia berikan sekarang dia akan memberikan hukuman yang lebih berat dari sebelumnya yang bisa membuat kedua anaknya lebih baik dari sebelumnya.

"Iya, les masak."jawabnya sambil tersenyum miring, kedua anaknya sedang mengumpat kecil terlihat dari kedua bibir mereka yang seperti berkomat kamit. Mereka berdua masih tidak percaya dengan ucapan tama, tidak itu tidak mungkin terjadi.

"Gimana? Deal ?"ucapnya, senyum miring masih tercetak jelas. Membuat aksa dan aska mendengkus kesal, tama memang tidak main main.

"NO! PAH!"

"Kalian gak bisa nolak, keputusan papah udah bulat."

"Plis jangan, janji deh berubah."ucap aska sembari memasang raut wajah pupy eyes, meskipun dalam hati aska tidak ingin berubah dan ingin menjadi aska seperti ini,aska yang pemalas, aska yang manja,aska yang penentang, aska yang brandalan dan aska yang kejam.

Aska tidak ingin berubah aska ingin menjadi aska yang apa adanya tanpa ada sebuah kata pujian, lebih baik dia dicibiri habis habisan karna menjadi dirinya sendiri dibandingkan haus akan pujian tapi menjadi orang lain. Dan itu semua bukan menggambarkan seorang aska.

"Jangan main janji janjian, kalo ujung ujungnya cuman jadi permainan!"ucap tama mulai bersabda, serius salah apalagi tidak serius.

"Pokonya papah gak mau tau, mulai besok papah yang antar jemput kalian di sekolah. Dan besok jangan lupa les masak dimulai! "ucap tama lalu beranjak dari duduknya dengan kedua tangan yang dimasukan kedalam saku celananya, tama terkesan dingin tapi menurut kedua anaknya itu sama sekali tidak benar karna jika dihadapan anak anaknya tama seperti ibu ibu komplek yang sering mengomel, tapi saat dihadapan publik dia terlihat dingin dan irit bicara, menambah karisma yang sudah melekat dalam dirinya. Cool, tampan, berkarisma itu mungkin bisa menggambarkan seorang tama.

"BANGSAT!"umpat aksa lalu mengusap rambutnya dengan kasar, setelahnya dia berjalan menuju kamarnya. Hari harinya akan berubah mulai saat ini.

---

Mampus siapa suruh ngancurin dapur,kena hukuman kan?!haha



AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang