Kecewa

1.5K 223 50
                                    

Baekhyun pov.

Hihihi

Hihihihihihi

😆

Ya ampun, aku malu 🙈

Tapi hatiku sangat senang.

Bolehkah aku mengingat satu nama selama seharian penuh ini?

Ku akui ini bukan kali pertama seseorang mengutarakan rasa sukanya padaku, tapi kebanyakan dari mereka hanya sebatas suka, bukan merujuk pada hal yang serius.

Tapi Chanyeol? Aku tau dia tulus mengatakan itu, dan hatiku tersentuh olehnya. Iya, aku baper hanya karena dia.

Bolehkah aku begitu?

Aku sungguh tidak bisa menahan perasaanku. Jujur saja, akupun... tertarik padanya.

Ya ampun, wajahku pasti memerah sekarang 🙈

Selama ini lelaki yang ku cintai hanya 1 orang. Ayahku. Tapi, apakah Chanyeol akan menjadi yang kedua? Aku pun tidak tau.

Mungkin ada diantara kalian yang bertanya, kalau suka juga kenapa tidak diterima?

Tapi mungkin kalian juga tau jawabanku.

Sebenarnya bisa saja aku menerimanya, tapi aku selalu mengingat perkataan ayah kalau aku tidak boleh berpacaran dengan lelaki manapun. Kalau mau, suatu saat nanti jika sudah waktunya aku dan calon suamiku ta'aruf saja dulu sebelum aku meyakinkan diri untuk memilih lelaki yang terbaik untuk menjadi imamku.

Tapi, apa Chanyeol bisa bertahan selama itu? Dan apa Chanyeol bisa melewati semua godaan selama kami sekolah hingga cukup mapan untuk membina rumah tangga?

Aku hanya takut kalau dia tertarik pada perempuan lain karena aku tidak kunjung menerima pernyataan cintanya.

Tapi aku juga tidak bisa menerimanya begitu saja. Lagipula kami masih belum cukup untuk menikah. Kami masih ingin meraih cita-cita untuk masa depan kami dan membanggakan orangtua juga keluarga.

Rasanya bimbang sekali.

"HAYOO LAGI NGAPAIN NGELAMUN SENDIRIAN WAHAI UKHTI CANTIK?"

Aku terkejut dan hampir melempar buku yang ku pegang. Ya ampun... rasanya jantungku 3x berdetak lebih cepat.

"Astagfirulloh... Kamu ngapain sih bikin kaget aja?" Ucapku yang masih mengelus dadaku.

"Hehehe... Habisnya ane liat ente diem-diem bae dari tadi. Di perpustakaan itu tempatnya baca buku bukannya diem doang. Lagi ngapain sih? Ngelamun ya? Ngelamun apaan? Wah, jangan-jangan ngelamun jorok ya-AW!"

Ku pukul saja lengan atasnya dengan buku yang ku pegang. Yaampun, bisa-bisanya dia bicara begitu padahal disini banyak santri lagi pada baca buku.

"Kamu ini bicara yang bener. Jangan asal nuduh!"

"Iya maaf, bercanda ukhti."

Ku memutar bola mataku malas. Sudah biasa sebenarnya sahabatku yang satu ini menggangguku seperti tadi. Hanya saja jika dikejutkan tetap saja terperanjat kaget.

Perlu ku kenalkan? Baiklah.

Dia adalah Jongdae Falah Azril.

Dia adalah Jongdae Falah Azril

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ChanBaek] Nantikanku Dibatas WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang