Baekhyun pov.
Acara sudah selesai, dan aku masih kesana kemari membantu yang lain. Hingga aku berpapasan dengan Sehun yang keluar dari toilet.
"Sehun? Kamu mau kemana?"
Sehun terdiam sejenak dan berjalan mendekatiku.
"Ukhti bisa tolong buatkan teh hangat?"
"Teh hangat? Untuk siapa?"
"Chanyeol, dia sakit. Tadi aja abis muntah-muntah tuh."
Aku membulatkan mataku terkejut. "Astagfirulloh, kok bisa sakit? Bukannya tadi ga kenapa-kenapa?" Tanyaku.
"Ga tau tuh. Tolong ya, ukhti."
"Tapi aku lagi bantuin yang lain, gimana dong?" Jujur saja aku memang sangat ingin menemui Chanyeol, tapi saat ini aku sedang membantu yang lain. Tidak mungkin aku meninggalkan kewajibanku, bukan?
Ugh... tapi aku ingin sekali melihat keadaannya 😖
"Udah ga apa-apa, biar aku yang bantuin santri lain beres-beresnya. Kamu pergi aja buatin teh hangat, ya."
Ung.... Sehun memang yang terbaik 😆
Eh... Ya ampun kenapa aku malah senang? 🙈
"Apa tidak apa-apa? Aku merasa tidak enak padamu."
"Gapapa. Udah sana, Chanyeol pasti lebih seneng kalo kamu yang nemuin dia." Ucapnya lembut.
Sehun ini selalu pandai membuat orang lain merasa nyaman. Bahkan rasanya dia seperti seorang kakak bagiku. Dan Luhan sangat beruntung bisa menarik perhatiannya dan membuat hati laki-laki yang merupakan teman kecilku itu luluh.
"Ya udah, aku ke sana dulu ya."
Aku melenggang pergi setelah Sehun menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. Sebelum menemui Chanyeol aku membuatkan teh hangat untuknya. Padahal tadi sebelum dimulai aku sudah memberikannya segelas teh hangat kepadanya, dan sekarang untuk yang kedua kalinya. Hanya saja dengan kasus yang berbeda.
Setelah selesai, aku langsung pergi ke ruang panitia. Bagaimana aku tahu dia ada disana? Itu karena banyak yang membicarakannya.
Entahlah, semenjak Chanyeol berbicara di depan tadi santri dan santriwati disini jadi sering membicarakannya. Terutama santriwati. Sebelum Chanyeol tampil didepan umum pun sudah banyak yang membicarakannya.
Apa aku cemburu?
Hahaha
Tentu saja...
...tidak -_-
Ya... hanya kesal sedikit ku rasa 🙄
Sudahlah lebih baik aku segera memberikan teh ini padanya sebelum dingin.
Saat aku memasuki ruangan panitia, aku melihat Chanyeol tengah menelungkupkan kepalanya diatas meja. Ditemani Jongin yang sedang menjawab santri-santri yang bertanya keadaannya.
Tanpa menghiraukan mereka, aku langsung melenggang begitu saja mendekatinya. Memang aku sedikit merasa kesal pada santriwati disini, yang seperti sedang mencari perhatiannya. Tapi rasa khawatirku lebih besar dari kesalku.
Aku menaruh gelas yang ku bawa disamping kepalanya, dan tidak lama kemudian dia mengangkat kepalanya melihatku. Tapi sepertinya dia sedikit terkejut melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] Nantikanku Dibatas Waktu
FanfictionBagaimana jadinya seorang playboy urakan jatuh cinta dengan putri Ustadz dan juga cucu seorang Kiyai? Bisakah ia mengejar cintanya dengan latarnya tersebut? "Aku mencintaimu." "Atas dasar apa?" "..." "Kalau kamu tidak memiliki alasannya, aku belum b...