Treasure : Cat's life

1.1K 182 19
                                    

Hongjoong dan Mingi cukup panik saat alat yang mereka pasang ditelinga San mendadak tidak terhubung.

"Coba kau cek detak jantung San, mungkinkah ia mendapatkan serangan? Astaga! Kita benar-benar tidak bisa melacaknya." Papar Hongjoong, bagaimana ini bisa terjadi?

Mingi berhasil melacak keberadaan San, "Hyung, detak jantungnya sangat lemah. Benda itu tertusuk mendekati area jantungnya. Apa yang harus kita lakukan?"

"Bedebah sialan!"

Seonghwa masuk kedalam ruangan rahasia tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, "Tenanglah. Kalian lupa julukan San?"

Dengan frustasi Hongjoong bergumam, "Cat's Life."

"Aku yakin Tuhan pasti melindunginya." Ucap Seonghwa dengan yakin.

***

Operasi langsung dilakukan saat San sampai disebuah rumah sakit di Pulau Finolhu.

Yiren melihat Chaeryeong hanya diam sambil menangis diruang tunggu merasa iba, ia pasti takut kehilangan kekasihnya. Chaeryeong benar-benar sangat mencintai San rupanya, pikir Yiren.

"Take it easy, God must protect your lover Chaeryeong.." Hanya bisa menenangkan, itu hal yang bisa Yiren lakukan sekarang. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba seperti tragedi yang menimpa Chaeryeong dua hari yang lalu. Apa Yiren tidak mengira akan ada seseorang yang jahat sedang mengincarnya dan Chaeryeong?

Beberapa jam berlalu, lampu merah masih menyala. Chaeryeong sudah kelelahan karena menangis sedari tadi.

Pak Jaehyun datang dengan beberapa pengawal lain lalu menghampiri Chaeryeong di rumah sakit.

"Nona tidak apa-apa?" Chaeryeong menggeleng pelan seraya memeluk Jaehyun.

"San....dia sedang tidak apa-apa." Jaehyun mengelus rambut Chaeryeong, berusaha semampunya untuk menenangkan majikannya itu.

"Tenanglah nona, Tuhan pasti akan melindungi Pak Choi."

"Semua saja bilang seperti itu, bagaimana jika Tuhan sangat sayang pada San dan mengambilnya begitu saja!"

Seketika Jaehyun hanya bisa terdiam, bagaimana bisa membuat majikannya ini mengerti.

Berapa lama operasi ini akan berlangsung?

***

Tempat apa ini? Pikir San dalam hati.

"Choi San!" Panggil seorang wanita tua dengan senyuman manisnya, "Kemarilah!"

San mulai berjalan mendekati wanita tua yang sedang duduk di bangku taman belakang rumahnya.

"Mengapa kau kemari?" Tanya wanita tua itu sambil mengelus pipi San dengan lembut.

"Aku tidak tahu, ini seperti mimpi."

"Hiduplah dengan baik, kau bisa kemari saat waktumu sudah habis."

Wanita tua itu perlahan menjauh dari pandangan San, rasanya tidak asing.

"Apa? KauㅡEomma!"

Sebuah cahaya yang menerangi San mulai membuat tubuhnya memunculkan reaksi.

[4] ATEEZ | San ChaeryeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang