Treasure : Gangnam Hotel

1K 163 27
                                    

San sudah bersiap dengan seragam sekolah beserta motor sport miliknya. Walaupun memar dan luka yang ia dapatkan kemarin belum sepenuhnya pulih, San tetap bersikap profesional.

Motor sport miliknya sudah meninggalkan pekarangan AteeZ.

Beberapa menit kemudian San sampai di kediaman Tuan Lee, memarkirkan motornya lalu berjalan menuju kamar Chaeryeong.

"Nona?"

Chaeryeong sudah bertengger didepan kamarnya dengan kedua tangan dilipat didepan dada.

Sapaan San tak digubris, Chaeryeong langsung berjalan lalu menarik tangan San menuju mobilnya.

"Nona, aku belum melapor pada pak Hwang." Ujar San sambil berjalan mengikuti arahan Chaeryeong.

"Sudah jangan banyak bicara."

Mereka memasuki mobil, "Cepat jalan."

"Tapi nonaㅡ"

"Sudah jalankan saja mobilnya."

San hanya bisa pasrah. Entah apa yang akan dilakukan targetnya hari ini. Yang jelas, San memiliki perasaan yang tidak enak.

Tak lama, mereka sampai disekolah. Lagi-lagi Chaeryeong menarik tangan San.

"Nonaㅡ"

Saat San hendak berbicara, satu jari telunjuk Chaeryeong menahan mulut San agar tak berbicara.

Baiklah. Kali ini San benar-benar pasrah.

Rasanya ingin sekali tertawa, jadi kami datang sepagi ini untuk mengobati lukaku? Batin San.

Chaeryeong mengambil beberapa obat dan salep untuk San. Ujung bibir San Chaeryeong berikan obat merah. Dan memberikan salep pada lengan San.

"Buka bajumu!" Titah Chaeryeong dengan tegas.

"Apa?!" San terdiam sejenak, "Maaf nona, mengapa aku harus membuka bajuku?"

Chaeryeong mendelik, "Karena aku harus mengobati lukamu."

"Tidak apa nona."

Chaeryeong langsung menarik ujung seragam San, memunculkan luka memar di bagian atas pinggang San. Tanpa banyak bicara, Chaeryeong mengoleskan salep pada luka memar tersebut dengan perlahan.

Setelah luka memar itu teroleskan seluruhnya Chaeryeong hendak menarik tangannya lalu San menahan tangan Chaeryeong.

"Nona." Panggil San dengan lembut sambil memandangi Chaeryeong dengan lekat.

"Hm?" Jawab Chaeryeong sedikit gugup.

"Terima kasih."

Chaeryeong langsung melepaskan genggaman tangannya dengan panik, "Yak! Kau ini ahahaha, hanya mengucapkan itu woah norak sekali."

San hanya terkekeh pelan.

Pintu ruang kesehatan terbuka, "Ah maaf aku akan kembali lagi nanti." Dan pintu kembali tertutup.

Chaeryeong dan San saling tatap, lalu tertawa bersama.

"Mengapa dia harus pergi seperti itu, kita kan tidak melakukan apa-apa."

"Nona memegang bagian dari tubuhku. Apa itu bukan apa-apa?"

"Yak! Choi San....."

"Ah ya, maafkan aku nona."

Pipi Chaeryeong bersemu merah, ia tak tahan lalu pergi meninggalkan ruang kesehatan.

Pak Hwang is calling.....

[4] ATEEZ | San ChaeryeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang