Treasure : Sweet Attitude

905 122 24
                                    

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali, Chaeryeong melihat siapa yang melakukan itu.

"Selamat siang, Dokter!" Wooyoung tersenyum seraya melambaikan tangannya.

Chaeryeong hanya terkekeh, "Kukira siapa."

"Aku baru saja dapat hari libur setelah berhari-hari melaksanakan tugas, rasanya menenangkan bisa melihat senyummu hari ini."

Apa memang Wooyoung ini hanya bisa bersikap manis padanya? Chaeryeong akui kata-kata itu cukup membuat pipinya merona karena malu.

"Kau memang mahir membuat wanita merona, Woo."

"Jangan panggil aku Wooyoung disini, panggil aku Irsyad. Oke?" Ucapnya seraya mengedipkan sebelah mata.

"Baiklah...Irsyad, aku akan ingat namamu itu."

Mungkin hanya perasaan Chaeryeong atau memang Wooyoung ini selalu memakai pakaian tentaranya?

Melihat wajah Chaeryeong yang sedikit kebingungan saat memperhatikan pakaiannya, Wooyoung langsung berbicara, "Kau ingin bertanya sesuatu?"

"Aㅡitu...wajahku sangat terlihat ingin tahu ya? Hahaha...hmm..kau selalu memakai pakaian ini kemanapun kau pergi?"

Wooyoung sukses dibuat tertawa oleh pertanyaan Chaeryeong.

"Aniyoo, tidak selalu kemana aku pergi. Jika kau bersedia makan malam denganku, aku akan mengganti pakaianku."

Malam ini Chaeryeong tidak ada acara apa-apa, jadi ia bisa menerima tawaran Wooyoung.

"Hmm...boleh saja."

Mengapa saat Chaeryeong sedang dengan Wooyoung pikirannya tetap dipenuhi oleh nama San, apalagi soal ciuman itu.... Chaeryeong benar-benar malu jika harus bertemu dengan San.

Walaupun dari sikap dan perilaku, Wooyoung selalu lebih manis dan lembut pada Chaeryeong.

"Dokter Chaeryeong, pasien tampan itu tidak ada di ruangannya." Teriak suster di luar ruangan Chaeryeong.

"Apa?!"

Wooyoung kebingungan melihat Chaeryeong yang sangat panik, "Siapa itu pasien tampan?"

"San." Setelah itu Chaeryeong meninggalkan Wooyoung sendiri di ruangannya tanpa mengucapkan lagi sepatah katapun.

"Sebegitu khawatirnya kau padanya." Wooyoung tidak heran dengan perilaku San, lelaki itu pasti selalu pergi tanpa kembali dalam waktu yang lama untuk melakukan sesuatu.

"Tak kau caripun San akan kembali sendiri."

***

"SAN! MENGAPA KAU DISINI?!"

Dengan wajah yang sumringah San menghampiri Chaeryeong yang sudah kepalang marah besar karena memergokinya sedang membeli makanan ringan untuk memberi makan kucing dan anjing disekitar rumah sakit.

"Mengapa kau begitu serius? Aku hanya keluar untuk membeli makanan ringan," San menunjuk kucing dan anjing yang sedang duduk tak jauh dari mereka, "Aku melihat mereka kelaparan."

Ingin rasanya Chaeryeong marah pada lelaki bernama Choi San ini. Mengapa perilakunya ada-ada saja. Selalu membuat Chaeryeong khawatir tidak jelas.

"Kau tau aku mencarimu satu jam lamanya, dan sekarang kau hanya menjawab tanpa merasa bersalah, dimana akal sehatmu?"

San tidak tahu mengapa Chaeryeong bisa begitu marah padanya, menurut San ia melakukan hal yang benar. Mengapa harus bertanya soal akal sehat?

[4] ATEEZ | San ChaeryeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang