Pada sore harinya, Chaeryeong dan San pulang dengan mobil pribadi Chaeryeong.
"Aku takut pak Minhyun curiga." Chaeryeong memegang erat sealbeat sambil berkomat-kamit.
Dengan entengnya San menjawab, "Mengapa tidak jujur saja nona? Itu pasti akan lebih baik."
Wajah Chaeryeong kesal, "Lebih baik katamu, hey.. aku akan dibombardir pertanyaan yang sangat banyak nantinya. Itu akan sangat merepotkan. Jadi, kau tolong diam saja." Ucapnya sambil menaruh telunjuk dibibir San.
"Baik nona."
Rasa sakitnya memang sedikit demi sedikit masih terasa, namun bukan Chaeryeong namanya jika menutupi hal kecil saja tidak bisa.
"San."
"Ya nona."
"Kau suka senja?"
San melirik sebentar lalu fokus kembali pada jalan, "Tidak terlalu suka nona."
"Mengapa begitu?"
"Ibuku meninggal pada saat senja yang sangat indah, dan aku tidak bisa mengatakannya padamu." Ucap San dalam hatinya.
"Tidak apa-apa nona."
Chaeryeong mendelik dan menumpu dagu pada tangannya, "Kau selalu saja berbicara dan mengulang kata-kata yang sama. Membosankan sekali."
"Lalu nona ingin aku mengatakan apa?" San bisa saja berbicara lebih, namun sepertinya gaya bicaranya yang asli tidak cocok dengan Chaeryeong.
"Sudahlah, aku ingin membeli sesuatu di supermarket, kau tunggu saja dimobil." Mobil terhenti tepat didepan supermarket langganan Chaeryeong.
"Tidak nona, aku akan menemani nona."
"Lagi-lagi, ah!! Yasudah."
Chaeryeong hendak membawa keranjang belanja namun San selalu lebih cepat darinya, "Biar aku saja yang menentengnya nona."
"Baiklah."
Hari sudah mulai malam, Chaeryeong masih memilih beberapa barang yang perlu dibeli untuk kebutuhan pribadinya.
San yang sedang duduk di kursi tunggu mendapatkan panggilan suara dari Minhyun.
"Halo Pak Choi? Anda tahu sekarang sudah jam berapa?"
"Hallo pak Hwang. Ya, saya tahu. Kami sedang berbelanja di sebuah supermarket dekat rumah, kami akan segera sampai dalam beberapa menit."
"Baiklah. Lain kali kau harus melaporkan apapun, termasuk keterlambatan kepulangan nona."
"Baik Pak Hwang."
Chaeryeong sedang membayar belanjaannya lalu melihat San, "Pak Hwang?" San mengangguk.
"Dia itu benar-benar tak percaya kau ya, tak bisa satu hariku tenang karenanya."
San memiliki ide gila, bagaimana jika Chaeryeong ia ajak ke rumahnya sebagai bentuk mewujudkan keinginan Chaeryeong yang ingin sekali berkenalan dengan teman-temannya.
Akan sangat menyenangkan bukan?
"Bagaimana kalau sepulang dari sini, nona bermain kerumahku dan bertemu teman-temanku? Bukankah itu keinginan nona?"
Setelah membayar lalu membawa barang yang ia beli, Chaeryeong tersenyum senang.
"Baiklah, Kajja........"
Aku ingin melihat respon teman-teman kepada target VIP mereka saat ini. Ucap San dalam hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] ATEEZ | San Chaeryeong
Teen Fiction[ Book Crime Series ] Sebuah kelompok pembunuh bayaran bernama AteeZ mendapatkan misi untuk membunuh seorang gadis berlatar belakang konglomerat, Choi San adalah salah satu anggota dari AteeZ yang mengharuskan dirinya untuk menanamkan kepercayaan pa...