Ckittttttttttttttt
Mobil terhenti di depan sebuah kedai kopi.
"Aku takut." Gumam pelan Chaeryeong sambil menangis.
Setelah penguntit tersebut menabrak tiang dan terjatuh, San keluar dari mobil dan berpindah menuju kursi penumpang.
"Nona tidak apa-?" Tanya San khawatir, mendadak Chaeryeong memeluk badan San.
"Aku..tidak tahu dia siapa...aku takut San.." Balas Chaeryeong panik.
Tanpa sadar San mengelus kepala dan memeluk Chaeryeong.
"Tenang nona. Disini ada aku."
Ponsel San berdering.
"Pak Choi apa putriku baik-baik saja?"
"Nona baik-baik saja Tuan Lee."
"Syukurlah. Kalau begitu cepatlah pulang."
"Baik Tuan Lee."
Panggilan ditutup.
Chaeryeong masih memeluk San.
"Nona tolong lepaskan, kita harus cepat sampai ke rumah."Dengan rasa takut yang sudah sedikit berkurang Chaeryeong akhirnya melepaskan pelukannya.
San berpindah menuju kursi pengemudi dan membawa mobil menuju kediaman Tuan Lee.
Setelah sampai, San langsung membukakan pintu untuk Chaeryeong. Nampaknya Chaeryeong masih sedikit takut, badannya bertumpu pada badan San.
San membawa Chaeryeong sambil memegangi bahunya.
"Ada apa Pak Choi?" Tanya Nyonya Lee khawatir.
"Tadi saat perjalanan pulang kami sempat dikejar oleh seseorang yang berbekal senapan api, tapi sudah saya bereskan Nyonya Lee. Mohon Nyonya tidak khawatir." Jelas San.
"Yasudah, bawa putriku ke kamarnya. Biarkan dia istirahat."
"Baik."
San membuka pintu kamar Chaeryeong, ia ragu-ragu untuk masuk bersama dengan Chaeryeong jika hanya berdua saja. Melihat kembali kondisi Chaeryeong seperti ini, San memberanikan diri. Lagi pula San tidak terlalu bernafsu pada Chaeryeong.
"Terima kasih.. San.." Gumam Chaeryeong pelan di atas ranjang.
San membukakan sepatu Chaeryeong dan menyimpan tas Chaeryeong di tempat seharusnya, terakhir menyelimuti Chaeryeong.
"Ya biarkan nona beristirahat." Ucap Pak Jaehyun seraya melihat San menutup pintu kamar Chaeryeong.
"Saya ingin pergi keluar sebentar, jika nona membutuhkan saya langsung hubungi saja nomor ini." San memberikan kartu nama pada Pak Jaehyun.
"Baiklah."
"Terima kasih." San bergegas menuju rumahnya untuk melapor sementara walaupun Hongjoong sudah tahu.
***
"Kau tidak terlihat lelah." Ucap Hongjoong sambil mengisi beberapa peluru pada senapan milik mereka. Ia berbicara ketika melihat San membuka pintu.
"Tidak lelah sama sekali." Balas San kemudian ia terduduk di sofa.
"Apa gadis itu merepotkan?" Tanya Hongjoong sambil menarik pelatuk.
"Sangat."
San pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] ATEEZ | San Chaeryeong
Teen Fiction[ Book Crime Series ] Sebuah kelompok pembunuh bayaran bernama AteeZ mendapatkan misi untuk membunuh seorang gadis berlatar belakang konglomerat, Choi San adalah salah satu anggota dari AteeZ yang mengharuskan dirinya untuk menanamkan kepercayaan pa...