Chaeryeong membuka matanya perlahan lalu duduk tergesa, "Siapa kau?"
San pasti bermimpi bukan. Tidak mungkin Chaeryeong melupakannya.
Dipegangnya kedua bahu Chaeryeong, "Aku San, Choi San. Seseorang yang selalu mencintaimu. Bagaimana bisa kau melupakanku?"
"Menjauhlah dariku, aku tidak mengenalmu. Pergi dari sini!" Chaeryeong merasa takut. Apa yang akan orang ini lakukan padanya?
"Jebal.. aku takut padamu." Lirih Chaeryeong dengan pelan seraya menenggelamkan wajahnya pada selimut.
DEG
Chaeryeong takut padaku? aku tak salah mendengar?
"Baiklah. Aku akan pergi." Dengan langkah gontai San meninggalkan ruangan Chaeryeong.
Ketika pintu sudah tertutup, San menyandarkan tubuhnya ke tembok, memejamkan kedua matanya.
Kenyataan Chaeryeong masih hidup saja ia belum bisa menerimanya apalagi dengan keadaan Chaeryeong sekarang yang melupakannya. Hati San benar-benar hancur saat ini.
Dari kejauhan, Yeosang memandangi San.
Firasatnya benar, hal ini akan menghancurkan San.
San pergi menuju restoran yang pernah ia kunjungi bersama Chaeryeong.
Setelah sampai, San duduk di meja yang sama seperti waktu itu dan memesan menu yang sama pula.
"Satu Daging asap dan lemon tea."
Pelayan mencatat pesanan, lalu berbicara,
"Baik mohon tunggu sebentar."Seraya menunggu pesanan datang, ponsel San berdering.
"Kau sudah sampai San?"
"Sudah."
"Ada yang sudah merindukanmu."
"Dia lagi?"
"Hahahaha, kau benar. Lisa selalu merindukanmu."
"Sudah kubilang beberapa kali padanya, aku mempunyai orang yang kucintai. Lagi pula aku tidak menyukai wanita yang lebih tua dariku."
"Dan akupun sudah bilang padamu, jangan berharap pada orang yang sudah mati."
"Chaeryeong masih hidup. Dia tidak mati."
"Jangan banyak bercanda. Aku tahu kau masih sangat mencintainya."
"Aku serius kali ini. Dia masih hidup, Chaeryeongku masih hidup."
"San...."
"Seonghwa Hyung, percayalah padaku. Aku tidak gila."
"Araseo..araseo, maafkan aku."
Karena San mulai merasa kesal, ia memutuskan panggilan sepihak.
Makanan yang San pesan sudah dihidangkan dihadapannya, "Selamat menikmati." Dibalas anggukan oleh San.
San jadi teringat sesuatu, ia membuka ponselnya dan mencari foto yang kala itu ia ambil diam-diam saat Chaeryeong sedang melahap makanannya.
"Cantik sekali." Diusapnya foto itu.
Yeosang duduk dihadapan San dan berkata, "Habiskan saja makananmu."
"Ada perlu apa kau kemari?" Ayolah, San sedang malas berbicara hari ini.
"Kita perlu bicara." Setelah melihat wajah Yeosang yang serius itu, San segera menghabiskan makanannya.
Beberapa menit kemudian, San sudah menghabiskan makanannya dan membayar makanan tersebut. Mereka berjalan menuju rumah sakit kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] ATEEZ | San Chaeryeong
Teen Fiction[ Book Crime Series ] Sebuah kelompok pembunuh bayaran bernama AteeZ mendapatkan misi untuk membunuh seorang gadis berlatar belakang konglomerat, Choi San adalah salah satu anggota dari AteeZ yang mengharuskan dirinya untuk menanamkan kepercayaan pa...