Treasure : Suffering part 2

851 143 26
                                    

Rupanya teknologi informasi yang dimiliki pengawal Tuan Lee masih jauh berbeda dengan sekelompok AteeZ.

Pelacakan melalui ponsel Chaeryeong saja mereka tidak mendapatkan hasil, apalagi dengan menemukan Chaeryeong? Tentu saja itu suatu hal yang mustahil.

Anak buah Minhyun memeriksa beberapa cctv yang dicurigai sebagai tempat persinggahan sementara, namun nihil. Rekaman pada hari itu mendadak buram tidak bergambar.

Memang sekelompok AteeZ sudah membuat semuanya hal menjadi rumit.

Mingi dan Jongho tertawa sambil melihat video rekaman cctv pada layar monitor.

"Lihat mereka, sangat bodoh bukan?" Ejek Mingi masih dengan kekehannya.

Jongho mengiyakan, "Aku tak mengerti bagaimana jalan pikiran mereka. Bisa-bisanya tidak merasa dibodohi."

Sampai disini, kalian mulai paham bagaimana kualitas kelompok AteeZ?

***

Chaeryeong mulai takut ketika beberapa orang muncul kembali dengan membawa alat pecut.

"Kita bertemu lagi, gadis cantik. Bagaimana hari ini ingin bermain-main denganku?" Ucap Seonghwa dengan nada merayu.

Tidak ada sahutan. Tubuh Chaeryeong sangat lemah, beberapa hari ini ia tidak diberikan makanan ataupun setetes air.

Seonghwa memegang dagu Chaeryeong, "Kau memiliki mulut untuk bicara sayang, jangan kau abaikan aku!" Dengan gerakan cepat Seonghwa memecut tubuh Chaeryeong.

"AAAAAAAAA....." Chaeryeong kembali mengerang kesakitan. Rasanya tubuhnya sudah mati rasa sekarang.

"Cih. Tidak menyenangkan." Seonghwa merasa targetnya ini terlalu pasrah. Tidak ada perlawanan dan itu sangat membosankan.

Seonghwa mendapatkan isyarat untuk keluar dari ruangan tersebut karena ada seseorang yang penting akan menemui Chaeryeong.

Krrriiiieeettt














Penutup mata Chaeryeong dibuka.
"Selamat siang, sayangku."

Demi Tuhan. Chaeryeong ingin mengeluarkan sumpah serapah pada orang yang berdiri didepannya sambil tersenyum.

"Jadi ini semua ulah kau?!" Tanya Chaeryeong, amarahnya sudah tak terbendung lagi.

"Tenanglah, kau membuatku takut..Lee Chaeryeong." Balas Hangyul seraya menyentuh pipi Chaeryeong.

Dengan cepat Chaeryeong mengalihkan kepalanya agar tak disentuh oleh Hangyul. Si manusia biadap.

Chaeryeong menangis, "Apa yang kau mau dariku...kau ingin membalas dendam? Hah? Jawab aku?"

Hangyul hanya terkekeh pelan sambil memegang dagunya, "Aku tidak ingin apa-apa darimu." Namun, pandangan Hangyul berfokus pada bibir Chaeryeong yang sedikit berdarah.

"Lantas? Mengapa kau buat aku seperti ini?"

Hangyul mulai mendekat, Chaeryeong ingin pergi dan berlari dari tempat ini. Tapi, percuma saja. Tangan dan kakinya sudah diborgol, tak ada yang bisa Chaeryeong lakukan sekarang selain berdiam diri dengan pasrah.

Deru nafas Hangyul sangat terdengar jelas pada indra pendengaran Chaeryeong.

Tolong menjauh dariku, bajingan!!!!! Pekik batin Chaeryeong.

[4] ATEEZ | San ChaeryeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang