Beomgyu berlari ke ruangan ibunya ketika melihat pasien yang dua minggu lalu dibawa kemari sudah membuka matanya.
"Eomma, kaka itu..." Sejeong tersenyum seraya mengelus pelan pipi Beomgyu.
"Pelan-pelan saja, pompom."
Dengan helaan nafas yang panjang Beomgyu melanjutkan perkataanya, "Kaka itu yang berada di ruanganku dulu....dia sudah sadar."
Mendengar hal tersebut Sejeong tak menyangka sekaligus bahagia. Ia ingin segera menemui gadis cantik itu, lalu memindahkannya terlebih dahulu keruang perawatan.
"Selamat siang, kau sudah sadar rupanya. Lebih cepat dari dugaanku." Tak ada ekspresi apapun yang diberikan oleh Chaeryeong.
Chaeryeong hanya sibuk melihat dimana ia berada dan sedang apa ia berada disini?
"Kau pasti bingung mengapa aku membawamu kemari," Sejeong menghampiri Chaeryeong lalu berdiri disamping ranjang, "Tapi sebelum kau bertanya lebih lanjut, aku harus memeriksa keadaanmu terlebih dahulu."
Chaeryeong tidak ingat apapun. Namanya pun ia tak tahu.
Sementara ibunya memeriksa pasien, Beomgyu membuka situs foto model penari Internasional School of Artists terbaru yang di-posting beberapa bulan yang lalu.
Dan Beomgyu benar-benar tidak menyangka melihat salah satu model penari ada dihadapannya sekarang.
Anak konglomerat Lee Group, Lee Chaeryeong.
Atau mungkin orang didepannya ini hanya mirip saja dengan idolanya? atau mungkin kembar? ah! Beomgyu tak tahu, ia bingung. Pemikirannya tidak sampai sejauh itu.
"Kau ingat namamu?" Chaeryeong menggeleng ketika Sejeong bertanya tentang namanya.
"Apa yang kau ingat terakhir kalinya?" Chaeryeong terlihat bingung, Sejeong kembali menjelaskan, "Semacam perasaan yang kau rasakan terakhir kalinya?"
"Sedih. Aku merasakan perasaan yang menyakitkan saat bangun." Jelas Chaeryeong.
Tak mau menerka-nerka, Sejeong lebih memilih berpikir positif. Meskipun dengan ditemukannya tubuh gadis ini mengambang di dekat pesisir pantai menimbulkan banyak sekali persepsi negatif dari Sejeong maupun Daniel.
"Itu sangat wajar. Tidak apa-apa. Aku akan membeli makanan keluar sebentar, kau akan ditemani oleh mantri Juyeon." Chaeryeong mengangguk saja mendengar perkataan dari dokter cantik didepannya ini.
Tak lama setelah Sejeong meninggalkan ruangannya, Juyeon masuk dengan membawa satu nampan berisi makanan.
"Silahkan nona, ini makan siang untukmu."
"Terima kasih."
Setelah menyimpan nampan dihadapan Chaeryeong, Juyeon berjaga didekat pintu.
Menunggu Chaeryeong selesai makan dan menunggu Sejeong kembali.Rasanya tidak nyaman, ketika Chaeryeong memakan beberapa makanan dihadapannya ini. Area jantungnya merasa nyeri. Dan kepalanya sedikit pusing.
"Maaf, bisa kemari sebentar saja? area jantung dan kepalaku terasa nyeri." Dengan sigap Juyeon menghampiri Chaeryeong.
"Jangan makan terlalu cepat, kau belum pulih betul." Ujar Juyeon, melihat wajahnya saja Juyeon tak sanggup. Gadis dihadapannya ini pasti mengalami masa-masa yang sulit.
Sepertinya apa yang dikatakan mantri Juyeon ada benarnya, Chaeryeong jadi memakan makanan dengan pelan dan hati-hati.
"Kau memang sama sekali tak mengingat namamu?"
Satu suapan terakhir masuk kedalam mulut Chaeryeong, ia mengunyahnya lalu menggeleng pelan.
"Sebaiknya memang melupakan segala hal yang telah membuatmu seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] ATEEZ | San Chaeryeong
Teen Fiction[ Book Crime Series ] Sebuah kelompok pembunuh bayaran bernama AteeZ mendapatkan misi untuk membunuh seorang gadis berlatar belakang konglomerat, Choi San adalah salah satu anggota dari AteeZ yang mengharuskan dirinya untuk menanamkan kepercayaan pa...