Treasure : Suffering

865 138 24
                                    

Krrrriiieettt

Pintu baja itu terbuka, menampilkan seseorang berpakaian serba hitam sedang membawa sebuah terompet kecil.

"SIAPA KAU?!" Ketika mendengar suara pintu terbuka Chaeryeong langsung tersadar dari tidurnya, sangat disayangkan matanya menatap kegelapan. Orang-orang ini picik, tidak membiarkan Chaeryeong mengetahui perawakan mereka dengan spesifik lewat pandangan mata.

"Tenanglah gadis manis," Hongjoong menyentuh pipi Chaeryeong dengan terompet kecil, "Kau tidak akan lama disini jika tidak memberontak."

"Persetan dengan memberontak, aku sudah tidak punya tenaga bahkan hanya untuk mengangkat kepalaku." Hongjoong tertawa mendengar ocehan Chaeryeong.

Hongjoong menekankan terompet kecil itu pada pipi Chaeryeong, "Suaramu tak begitu bagus untuk didengar, jadi janganlah berteriak, hal itu membuat telingaku sakit."

"Lantas apa maumu? Membuatku menderita?" Dengan suara yang amat pelan Chaeryeong mencoba berbicara kembali.

"Oh tenanglah. Aku tidak akan membuatmu menderita lebih lama, aku akan segera membebaskanmu dari kemalangan."

"Dengan cara?"

Hongjoong berbicara didekat telinga Chaeryeong, "Membuatmu mati dengan tragis."

Merinding seketika bulu kuduk Chaeryeong.

Ya Tuhan. Chaeryeong langsung menangis dalam diam.

BLAM

Pintu baja itu kembali tertutup.

Chaeryeong menangis sejadi-jadinya, "Ya Tuhan, kemana orang-orang yang aku sayangi? Apa mereka senang jika aku hilang dari dunia ini?"

Dibalik pintu baja, Wooyoung menahan hatinya agar tak iba. Apa yang harus Wooyoung lakukan?

"Kalau memang itu benar, aku tak apa jika harus mati dengan tragis. Namun, biarkanlah keluargaku menemukan jasadku dan menguburiku dengan baik."

Satu tepukan mendarat dibahu Wooyoung, "Sedang apa kau disini, Woo?"

"Ah! Tidak. Aku hanya tak sengaja lewat." Berbohong adalah salah satu cara agar Wooyoung tak dicurigai.

"Ikutlah denganku ke ruangan teknologi menemui Mingi Hyung."

"Baiklah."

Wooyoung berjalan bersama Jongho untuk menemui Mingi. Sementara dibelakang ada San yang terdiam sambil meminum kopi.

***

Ryujin, Yuna, Yeji, Lia dan Hyunjin sedang berada di kediaman Tuan Lee.

Mereka sudah tidak kuat melihat keadaan keluarga ini, benar-benar hancur saat Chaeryeong dikabarkan menghilang dua hari yang lalu.

"Apa kau bodoh! Cepat cari anakku! Lee! Brengsek! Kau hanya bisa duduk diam disini tanpa melakukan apapun untuk mencari anakmu?! Dasar sialan kau...." Amuk nyonya Lee sambil memukuli tubuh suaminya.

Tuan Lee hanya menginstruksikan pengawalnya untuk menjauhkan Nyonya Lee darinya.

"Sudah nyonya." Cegah Pak Taeyong dengan memegang kedua lengan Nyonya Lee.

"Diam kau! Kau hanyalah pengawal, beraninya menyentuhku!" Nyonya Lee berusaha untuk lepas dari Taeyong namun nihil kekuatan Taeyeong lebih besar.

Chaeyeon menangis disudut ruangan sambil memegang pakaian kesayangan adiknya.

"Papih..." Chaemin menghampiri ayahnya lalu memeluknya, "Kak Chae akan pulang kan? Dia tidak menghilangkan?"

[4] ATEEZ | San ChaeryeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang