29.・゜゜・

20.6K 2K 62
                                    

Budayakan vote sebelum membaca! ☆Karena vote itu gratis, soo bagi yang belum vote silahkan vote terlebih dahulu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Budayakan vote sebelum membaca! ☆
Karena vote itu gratis, soo bagi yang belum vote silahkan vote terlebih dahulu!

HAPPY READING! ♡
.

.

.

.

.

Tak terasa kandungan Jungkook sudah memasuki usia kesembilan bulan, prediksi dokter saat Jungkook memeriksa kandungannya satu minggu yang lalu, tinggal dua minggu lagi anak mereka akan keluar. Berarti sekarang tinggal satu minggu lagi, rasanya benar-benar tak sabar menanti kehadiran buah hati pertama mereka lahir kedunia.

Kedua orang tua Taehyung pun tak kalah bahagianya, mereka benar-benar sangat senang mendengar perihal kehamilan Jungkook. Sudah sangat lama mereka menantikan kehadiaran seorang cucu di tengah-tengah keluarga mereka, dan baru di wujudkan saat kehadiran Jungkook di kehidupan Taehyung.

Dulunya niatan mereka menjodohkan Taehyung dengan Sora, karena takut anak semata wayangnya itu tak menikah-menikah sampai tua dan mereka tak akan pernah memiliki cucu, akhirnya dengan sangat terpaksa mereka melakukan perjodohan itu, teringat Sora juga sangat mencintai Taehyung, maka dari itu tak kan susah bagi mereka untuk membujuk Sora agar mau menikah dengan Taehyung.

Tapi bukannya mendapat cucu, mereka malah di hadapkan dengan kebenaran yang benar-benar menyakitkan. Sora menipu mereka, yeoja itu sudah tak perawan lagi, jalang yang sering memasuki club malam dan gonta-ganti patner sex, menderita kanker serviks, dan tentunya harapan mereka yang ingin memiliki cucu tak kan pernah terjadi, karena kenyataannya Sora tak akan pernah bisa hamil, dalam artian yeoja itu mandul.

Maka dari itu mengetahui perihal kehamilan Jungkook, tuan dan nyonya besar Kim itu teramat sangat bahagia, nyonya Kim juga jadi lebih sering ke Mansion anaknya, hanya untuk melihat keadaan Jungkook dan calon cucunya.

Seperti hari ini, nyonya Kim tak henti-hentinya berceloteh sambil menyuapi Jungkook buah apel yang ia bawa khusus untuk menantunya dan tentunya ia kupas sendiri "Apelnya manis kan sayang.?" seru nyonya Kim sambil mengambil buah apel lagi di keranjang buah yang ia bawa tadi.

Jungkook mengangguk sambil mengelus perut buncitnya, ia sudah benar-benar kenyang ngomong-ngomong, tapi ibu mertuanya ini tak henti-hentinya menyuapinya dari tadi "Eomma, sudah yaa~ kookie sudah kenyang.." rengek sambil mendorong kembali potongan buah apel yang akan di suapi kedalam mulutnya.

Nyonya Kim menghela nafas pelan, mengangguk mengiyakan dan memasukkan potongan buah apel yang di pegang kedalam mulutnya "Apa perut mu belum terasa sakit sayang.?" tanyanya lagi.

Jungkook menggeleng sambil tersenyum "Kata dokter kan tinggal dua minggu lagi eomma, dan satu minggu sudah lewat, berarti tinggal satu minggu lagi, jadi wajar kalau kookie belum merasakan sakit.."

Nyonya Kim mengangguk mengerti "Kapan Taehyung pulang.? anak itu seharusnya mengambil cuti di saat kau sedang hamil besar seperti ini, dasar gila kerja memang.." kesal nyonya Kim.

Jungkook terkekeh pelan. sebenarnya Taehyung sudah akan mengambil cuti tapi ia melarangnya. Jungkook tak mau nanti pekerjaan suaminya itu menumpuk karena mengambil cuti menjaganya, karena kalau pekerjaan Taehyung sudah menumpuk otomatis namja itu akan lebih sering lembur dan pulang larut malam nantinya.

Dan Jungkook tak suka jika Taehyung pulang larut malam, lebih baik Taehyung tak usah cuti-cuti kalau harus seperti itu, apalagi buah hati mereka akan segera lahir dan Jungkook tak mungkin menjaganya sendiri "Tak apa eomma, kookie yang melarang hyung cuti.."

Nyonya Kim berdecak tak suka "Seharusnya kau biarkan saja anak itu cuti, perut mu bisa sakit kapan saja sayang.."

Jungkook hanya menanggapi dengan senyuman manisny, lalu tatapan Jungkook beralih pada maid yang lewat dengan membawa dua keranjang kecil stroberry. Mata Jungkook berbinar dan dengan gerakan cepat berdiri dari duduknya. Ingin mengambil satu keranjang stroberry untuk di makan, meskipun ia sudah kenyang tapi ia sedang sangat ingin.

Tapi karena gerakan Jungkook yang terlalu cepat membuat lulutnya jadi terbentur dengan meja kaca di depannya dan benturan itu berakibat juga pada perutnya. Jungkook meringis kesakitan sambil memegang perutnya kuat "Akhh! eomma sa–sakit.."

Nyonya Kim spontan menoleh dan seketika matanya membelalak melihat Jungkook yang sedang memeluk perutnya sambil meringis kesakitan. Begitupun dengan para maid yang baru saja lewat membawa dua keranjang stroberry tadi, mereka juga tak kalah terkejutnya.

Hal sama pun terjadi pada para pengawal yang bertugas berjaga di dalam Mansion. Mereka semua berbondong-bondong menghampiri nyonya besar dan nyonya muda mereka yang sedang menangis memeluk perutnya kesakitan "ASTAGA!!KOOKIE!!" pekik nyonya Kim panik.

Dengan gerakan cepat, namja puruh baya itu melempar buah apel di tangannnya sembarangan dan menghampiri Jungkook yang sudah meangis karena sakit di perutnya "Ssshh eomma sakit hiks.."

Nyonya Kim semakin membelalak saat melihat darah mengalir dari balik kemeja putih kebesaran yang menantunya itu kenakan, astaga! "Ya ampun! Cepat siapkan mobil, bawa menantu ku kerumah sakit sekarang juga!!" pekik nyonya Kim menggelegar keseluruh penjuru Mansion.

Semua orang semakin panik, para pengawal dengan segera mengambil alih tubuh nyonya muda mereka dan membopongnya kedalam mobil yang sudah di siapakan "Cepat! Rumah sakit pusat kota seoul!" Pekik nyonya Kim pada sopir, namja puruh baya itu benar-benar tak ada lelahnya berterik.

Ia benar-benar panik sungguh, apalagi darah itu tak henti-hentinya mengalir. Astaga demi tuhan~ ia tak pernah mengalami hal seperti ini saat akan melahirkan Taehyung, jadi ia benar-benar sangat takut dan panik.

Nyonya Kim menangis sesugukan sambil menangkan Jungkook yang terus saja menangis dan meringis kesakitan "Jungkookie tahan sebentar sayang hiks.. kita akan kerumah sakit hiks, YAK TIDAK BISA KAH KAU LEBIH CEPAT!?" pekik nyonya Kim menatap nayalang sopir pribadi menantunya itu.

__Taehyung__ bati nyonya Kim, ia lupa belum menghubungi putranya itu, dengan segera namja puruh baya itu mengambil handponenya dan menghubungi sang anak, menunggu beberapa menit kemudian baru Taehyung mengangkatnya.

"Yeoboseo eom?"

"Taehyung hiks! Ju–jungkook terbentur meja hiks, i-istrimu pendaran, kami—"

Tut tut tut..

Nyonya Kim mengumpat dalam hati, benar-benar anak tak sopan, Taehyung tiba-tiba saja memutus panggilannya sepihak, padahal ia belum menyelesaikan kalimatnya, dasar anak durhaka memang. Tapi namja puruh baya itu mencoba untuk mengarti, pastinya Taehyung sangat terkejut dan sama paniknya dengan dirinya.

Nyonya Kim ingin mati saja rasanya melihat Jungkook semakin bergerak tak karuan karena kesakitan "Tahan sebentar sayang~ kita akan segera sampai.."
.

.

.

.

.
Sedangkan di tempat Taehyung, namja itu berlari kesetanan keluar dari ruang rapat, ia tak perduli lagi dengan rapat sialan itu, yang paling penting sekarang adalah istrinya, keadaan kesayangannya.

"Tuan ada apa.? Rapat anda be—?"

"Sialan! Peduli setan dengan rapat sialan itu, urus semua untuk ku.! Istri ku— Aggrrh!!berengsek.!" Taehyung segera berlari, memasuki lift dan menekan tombol lantai 1 dengan segera, tangannya benar-benar gemetar, ia takut sekali sungguh, tak pernah dalam hidupnya ia setakut ini "Astaga sayang~ semoga kau baik-baik saja.."

Karena terlalu larut dalam kekawathirannya, Taehyung sampai tak sadar kalau lift yang di masuki sudah sampai di lantai satu. Dengan wajah cemas namja itu berlari dengan tergesa-gesa di lobi perusahaannya, tak memperdulikan sapaan dan hormat para kariyawannya.

TO BE CONTINUED! ♡

Semoga suka dan pastinya nggak ngecewain maaf kalau masih banyak typo!

Jangan lupa vote+coment!

Mom- Sorry! [kth-jjk] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang