8.WHATT? DIJODOHKAN? DENGAN DIA?

2K 86 7
                                    

Yura melayangkan satu tangannya, belum sampai Yura menyentuh pipi Deeva tetapi sebuah tangan mencekal tangan Yura...

"K-Ke-Ken".

Ken menatap Yura dengan sorotan yang sangat tajam setajam silet.

"Ken, aku bisa jelasin semuanya, ini itu tidak seperti apa yang kamu lihat sayang" ucap Yura panik.

"Lo bukan pacar gue" ucap Ken dingin.

"Lo bilang dia murahan?" Tanya Ken sambil menunjuk Deeva.

"Iya, itu memang kenyataan dia it..."

"Lain kali kalo mau ngomong ngaca dulu".

"Ken, kok kamu bela cewek murahan itu" ucap Yura sambil bergelayut manja di lengan Ken.

"Lepasin!".

"Lo punya otak kan?" Tanya Ken.

"Ya punya lah" jawab Yura enteng.

"Mikirnya pake otak bukan pake dengkul, gue takut otak Lo karatan" Ujar Ken tajam.

"Ikut gue" ucap Kenneth sambil menarik pergelangan tangan Deeva.

Seketika itu juga membuat para cewek disana memekik histeris melihat pergelangan tangan Deeva dipegang oleh Ken lebih tepatnya lagi ditarik.

Sementara itu, Deeva hanya pasrah melihat tangannya ditarik oleh Ken dibawa entah kemana.

••

"Nihh pake" ucap Ken sambil menyodorkan hodie biru tua.

"Nggak mau" tolak Deeva sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa?" Tanya Ken mengernyit heran.

"Hodienya warna biru tua".

"Daripada seragam Lo tembus pandang".

Deeva terkejut dan berlari masuk kamar mandi membawa hodie yang dibawa oleh Ken.

Skip...

"Huaaaaaaaa....Ken... hodienya kebesaran" ucap Deeva ketika keluar kamar mandi.

"Biarin" ketus Ken, sebenarnya dia ingin ngakak melihat hodie yang Deeva pakai kebesaran, menurut Ken Deeva itu lucu, tetapi dia mengurungkan niatnya.

"Kenapa Lo ngendus-endus gitu? mau jadi anjing?".

"Enak aja, Deeva masih mau jadi manusia. Mmm... hodienya wangi".

"Gue gak pacaran sama Yura" ucap Ken tiba-tiba, dengan wajah yang sama sekali tidak berekspresi.

"Urusannya sama Deeva?" Tanya Deeva heran.

"Iya ya, ngapain gue bilang sama dia" ucap Ken dalam hati.

"Kenapa? Ken takut Deeva cemburu ya?" Tanya Deeva dengan senyuman menggodanya.

"Gue takut Lo nyebarin yang enggak-enggak" alibi Ken.

Dengan seketika, senyum diwajah Deeva langsung sirna. Dia memutar bola matanya malas.

"Deeva bukan biang gosip seperti yang Ken pikir, gak penting" ketus Deeva.

"Gue tau" jawab Ken.

"Ke kelas sana!" Ujar Ken.

"Iya, Deeva duluan byee".

"Hmm...".

•••

Bel pulang sekolah berbunyi dari 15 menit yang lalu, Deeva berdiri disamping motor dengan  menunggu kedatangan pemilik motor.

Adeeva Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang