15.Dedek Terbang Mas

1.5K 61 1
                                    

"DEEVA BANGUUNNN!" teriak sang bunda.

"Hoamm... Iya bun bentar".

"Mau bunda sered kekamar mandi?".

"Mau... Eh... Iya Deeva bangun".

"Buruan mandinya, jangan melamun disana".

"Gatau kenapa Bun, enak aja melamun dikamar mandi, apalagi pagi hari begini... Adem rasanya".

"Gausah curhat, buruan sana".

"Ck, iya iya".

20 menit kemudian...

"GOOD MORNING DEEVA FAMILY YANG ELOVE-ELOVE AND TER THE BEST" teriak Deeva dengan jingkrak-jingkrak gak jelas menuju ruang makan.

"YAALLAH DEEVA. GAK LIAT INI JAM BERAPA?!" pekik bunda.

"Jam ena... WHATT?! JAM TUJUH???".

"Kamu tuh cewek Deeva, kalo cewek itu rajin, gesit. Kamu juga bakalan tua! Bakalan punya rumah tangga, gimana nanti nasib suami kamu? Gimana nanti nasib anak Kam..."

"Nyewa babby sitter" potong Deeva asal.

"Kamu juga harus belajar mengurus rumah tanggamu nanti!!".

"STOP!!! Kalo bunda ceramah mulu kapan Deeva berangkatnya?".

"Yaudah sana berangkat".

"Deeva berangkat sama siapa? Mang Ujang kan pulang, ayah mana?" Tanya Deeva.

Mang Ujang? Supir dan satpam dikeluaga Deeva.

"Dari kamu brojol juga, ayah kamu udah berangkat kerja" jawab bunda asal.

"Yahh... Yang antar Deeva kesekolah siapa dong?" Tanya Deeva memelas.

"Berangkat bareng gue" ucap seseorang diambang pintu masuk rumah Deeva.

Deeva berbalik dan melongo tak percaya.

"Udah cepetan sana berangkat" ucap bunda.

"Kalo gitu kita pamit Bun, Assalamualaikum" ucap Ken sambil mencium tangan bunda dan diikuti oleh Deeva.

"Waalaikumsalam hati-hati".

•••

Kenneth menyusuri koridor kelas dengan tatapan yang sangat datar. Deeva? Dia ada disamping Ken dengan wajah menekuk sebal. Pasalnya, disepanjang koridor, siswa-siswi menatap keduanya dengan tatapan berbeda-beda.

"Aaaaaaaaaaaaaaa kak Kenneth ganteng hari ini" ujar salah satu siswi kelas 10.

Deeva mendelik sebal.

"Yaiyalah... Tiap hari juga Ken selalu ganteng" gumam Deeva

"Anjirr... Pangeran gue".

"Mimpi aje terooss".

"Potek hati gue, liat pangeran gue jalan ama wanita lain".

"Bok atuh".

"Cocok ya mereka, moga-moga mereka cepet jadian deh".

"Amin yaallah".

"Cocok darimana goblin, cantikan juga gue" cibir salah satu teman murid tadi.

"Kalo cantikan Deeva gimana dong?".

"WHATT??! Bukannya Deeva udah meninggal?".

"Dasar kutu kupret. Enak aja kalo ngomong".

"Princess gue balik lagi woyy".

"Idih, ngaku-ngaku eta jelema".

"Gak cocok sumpah".

"Cocokin lah! Susah amat jadi human!".

"Idih najiz, ceweknya kegatelan, pake pelet apaan mbak?".

"Bacot klean semua!".

Sedari tadi, Deeva terus saja menggerutu dengan suara pelan, paling hanya Ken saja yang mendengar semua gerutuan Deeva.

Ken melirik kearah Deeva dan terkekeh melihat tampang wajah Deeva yang menurutnya cantik dan menggemaskan. Bagaimana tidak? Badannya yang mungil karena bajunya yang sedikit longgar, tampang wajahnya yang polos dan manis, kulitnya yang berwarna putih susu, bola matanya hazel, hidungnya yang mancung, dan rambutnya yang ia kuncir kuda ditambah dengan poni tipis... persis mirip orang Korea, bibirnya yang mungil berwarna pink alami, dan pipinya yang kelihatan sedikit tembam yang menambah keimutan diwajah Deeva.

Deeva menatap heran kearah Ken...

"Kenapa?" Tanya Deeva.

"Nggak, muka Lo lucu".

"Lucu?" Bingung Deeva.

Ken menghentikan langkahnya, Deeva menatap Ken bingung dan menghentikan langkahnya juga, Ken berbalik menghadap Deeva dan menangkup wajah Deeva dengan kedua tangannya. Kemudian ia membenarkan anak rambut Deeva kebelakang dan menatapnya intens.

Deeva yang ditatap seperti itu langsung memalingkan tatapannya dari tatapan Ken. Jantungnya yang berpacu lebih cepat dan tubuhnya yang terasa sangat kaku untuk digerakkan.

"Lo cantik" ucap Ken, kemudian ia melepaskan tangkupannya dan mengacak gemas rambut Deeva.

"Belajar sana, biar pintar. Gue gak mau calon masa depan gue otaknya karatan" ucap Ken seraya tersenyum manis dengan kedua tangan yang ia masukkan kesaku celana abunya. Kemudian ia melenggang meninggalkan Deeva yang mematung ditempat.

#Deeva POV

Jangan ditanya bagaimana kondisi Deeva saat ini, perasaannya yang berbunga-bunga dengan pipi yang merah merona, tubuhnya yang kaku, dan pandangan yang lurus memperhatikan tubuh Ken dari kejauhan. Siswa-siswi yang berlalu lalang melewati Deeva bisa saja menyimpulkan bahwa Deeva seperti orang gila.

"HUAAAAAAAA... BUNDAAA... DEEVA TERBANGG.." jerit Deeva dalam hati.

"WOYY!!... Kalo mau melamun jangan ditengah jalan" tegur salah satu siswa yang membuyarkan lamunan Deeva.

"WOYY RAKA!! NGAGETIN AJA TAU GAK?!!" Teriak Deeva kesal.

"Makana lamun arek ngalamun ulah ditengah jalan" ucap Raka dengan menggunakan bahasa Sunda andalannya.

"Tadi mimpi apa nyata ya? Semoga aja nyata, tapi kalo ini mimpi... Please... Jangan bangunkan Deeva untuk sementara" batin Deeva, kemudian ia mencubit lengan kirinya untuk memastikan.

"Aww... Kok sakit yaa? Berarti ini nyata dong... WHATT??! INI SERIUS NYATA?? INI BENERAN NYATA??" Ucap Deeva ragu.

"Kenapa pikiran Deeva kesana mulu sih?! Tau ah pusing... Pokoknya Deeva bahagia AAAAAAAAAAA.... Mending masuk kelas aja deh" batin Deeva.

Deeva berjalan dengan bersenandung kecil.

"Mau kemana Lo Deev?" Tanya Raka yang nongol dipintu kelas 11 IPA 3.

"Kelas lah" jawab Deeva, dan melanjutkan langkahnya yang tertunda.

"KELAS LO KELEWAT DODOL" teriak Raka.

Dengan seketika langkah Deeva terhenti, dan menoleh menatap wajah Raka bingung.

Raka menghela nafasnya kasar, melihat keidoyan Deeva.

"Kelas Lo kelewat, ini 11 IPA 3" ucap Raka pelan.

"Oh" ucap Deeva datar.

"Mm... Kalo gitu Deeva putar balik" ucap Deeva dan melengos pergi sambil berlari kecil.

"EH... MAKASIH RAKA" teriak Deeva.

Raka pun mengangguk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.









•••

Typo bertebaran...

Jangan lupa tinggalkan jejak 😙

See you next chapter 💕

Adeeva Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang