Waktu berlalu, hingga tak sadar mereka sudah berada di kedai ice cream. Dengan semangat membara Deeva keluar dari mobil dan memesan ice cream dengan ukuran cup jumbo.
Ken yang ada dihadapan Deeva pun mengernyit bingung, sejak tadi senyuman di wajah Deeva tidak pernah luntur, Apa dia sudah gila? apa sesederhana ini dia bahagia?
"Kenapa?" Tanya Deeva saat menyadari Ken yang terus memperhatikannya.
"Lucu" jawab Ken singkat.
"Baru sadar?"
"Besok temenin gue keacara ulang tahun Dira" pinta Ken.
"Kenapa harus Deeva?"
"Hanya Lo dan Dira yang akrab sama gue."
Deeva diam bergeming, dia terus menyendokkan beberapa sendok ice cream ke mulutnya tanpa menghiraukan Ken.
"Deeva tolak juga Ken pasti akan maksa Deeva kan?" Tanya Deeva memutar bola matanya malas.
Ken tersenyum tipis.
"Nih" ucap Ken dengan menyodorkan sesuatu.
"Apaan?" Tanya Deeva.
"Tisu."
"Buat apa?"
"Bibir Lo belepotan" ucap Ken. Deeva mengambil tisu itu dengan kasar.
"Gue bukan cowok romantis seperti yang Lo kira."
"Hm" gumam Deeva.
Kini Ken dan Deeva sudah berada di toko bunga. Deeva kesal gak ketulungan, bukankah dia hanya menemani Ken mencari kado? dan bonusnya ke kedai ice cream, sedari tadi Deeva terus saja menggerutu dibelakang Ken. Mood nya mendadak hilang karena Ken yang membicarakan Dira tadi di kedai ice cream, Dira suka inilah itulah, hal yang menggelikan bagi Dira inilah itulah, apa dia tidak menyadari bahwa ada hati yang tersakiti disini?.
"Lo suka bunga apa?" Tanya Ken.
"Hah?"
"Lo suka bunga apa?"
"Lili" jawab Deeva dengan mata berbinar dan senyuman yang berseri.
"Ken mau beliin Deeva ya?" Tanya Deeva dengan percaya dirinya.
Ken mengerutkan keningnya bingung.
"Gua gak bilang."
Dengan seketika senyuman yang menghiasi wajah Deeva memudar.
"Tadi kenapa nanya?" Tanya Deeva dengan bibir mengerucut.
"Lo cewek, gue gak tau soal bunga, jadi gue tanya sama Lo" jawab Ken tanpa berpikir.
Setelah membayar bunga yang menurut Deeva cantik, mereka keluar dan menuju mall metropolitan yang merupakan mall terbesar di Jakarta.
"Kado yang menurut Lo berharga kado berisi apa?" Tanya Ken.
Deeva mengangkat bahunya acuh.
"Tanya aja sama mbaknya" ucap Deeva acuh.
Ken menghampiri tempat miniatur yang terdapat banyak berbagai macam miniatur. Ken ingat bahwa Dira menyukai berbagai miniatur dan mengoleksinya juga. Sambil melihat, sesekali Ken mengambilnya dan meneliti berbagai macam miniatur yang menurutnya sangat unik dan langka. Ia menemukan miniatur yang cukup menarik di tatapannya, dia mengambilnya dan sesekali memperhatikan detailnya yang lumayan rumit. Ken mengulas senyum. Ia merasa bangga karena telah mendapatkan miniatur yang menarik tapi langka seperti ini.
Dia pergi menuju kasir, menyuruh kasir untuk sekalian membungkus menjadi sebuah kado dan membayarnya.
Dia celangak-celinguk mencari keberadaan seseorang, "Dimana dia?" pikir Ken. Ken menyipitkan matanya saat melihat seorang gadis sedang kesusahan mengambil sebuah boneka bear berukuran sedang karena tangan gadis itu tidak dapat mencapai boneka diatas lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeeva Story [SLOW UPDATE]
RandomBawel✓ Rusuh✓ Polos✓ Manja✓ Lebay✓ Itulah sebagian sifat yang menggambarkan sosok Deeva. *** Ini kisah tentang Deeva, memiliki nama lengkap Adeeva Chelsio Queenby. Gadis berparas cantik dengan beribu-ribu sifat. Sifatnya yang kekanak-kanakan mampu m...