Jika kesabaran tak mampu untuk mengungkapkan, mungkin kehilangan akan mampu untuk menyadarkan.
_____________________________________________Keesokan harinya...
Jam menunjukkan pukul dua dini hari, Venby sedang tertidur di sofa ruangan yang ditempati Ken dengan mata yang sembab. Rio? Dia pulang karena ada kerjaan yang harus ia kerjakan dengan cepat.
"D-Deeva".
"D-De-Deeva".
"Ja-jangan pergi" gumam Ken.
Venby terbangun dari tidurnya dan menghampiri putra kesayangannya yang sedang terbaring lemas tak berdaya diatas brankar.
"D-Deeva ja-jangan pergi" gumam Ken dengan mata yang tertutup.
"Ken, Kenneth, bangun Ken" ucap Venby menggoyang-goyangkan badan Ken.
Tidak ada pergerakan sama sekali dari Ken, tetapi dia terus menyebutkan nama "Deeva", dengan mata yang tertutup. Venby mulai panik dengan keadaan Ken, kemudian dia menekan tombol merah disamping brankar.
Dokter pun datang...
Dokter menghampiri Ken, dan memeriksa keadaannya.
"Gimana dok keadaannya?" Tanya Venby.
"Dia gapapa, anak ibu cuma mengigau saja, dan dia sekarang tidur lagi" ucap dokter.
Akhirnya Venby bisa bernafas lega.
"Makasih dok" ucap Venby.
Dokter pun mengangguk.
"Kalo gitu saya permisi dulu" ucap dokter lalu keluar meninggalkan ruangan.
Venby menghampiri Ken yang sedang tertidur di atas brankar, lalu mengecup kening Ken.
"Cepat sembuh sayang" ucap Venby.
••
Kenneth berlari menyusuri lorong putih itu. Sebuah ruangan yang didominasi warna putih itu sudah ada didepannya. Dengan menguatkan hatinya, ia membuka pintu tersebut.
Mata Ken terbelalak kaget memandangi keadaan didepannya, kakinya seolah lumpuh, enggan melangkah. Ken hanya diam, menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"D-Deeva" ujarnya lirih. Matanya menatap sendu sosok perempuan yang terbaring di atas brankar.
Kenneth mendekat dengan langkah pelan. Ia seakan tidak percaya apa yang sedang dilihatnya.
"Deeva" ujarnya lirih. Kenneth menyibak kain putih itu dan menatap wajah Deeva yang pucat pasi, Kenneth menggenggam tangannya yang terasa dingin.
"Deev... Bangun... Sebentar lagi acara pernikahan kita... Gue gak mau ngecewain kedua orang tua gue..."
"Gue janji gak akan ketus lagi sama Lo, gue baru sadar kalo ternyata gue udah punya rasa sama Lo Deev, gue sayang sama Lo. Maaf kalo kata-kata yang gue lontarkan selalu bikin Lo sakit hati".
"Bangun Deev... Please... I Need You".
Tidak ada sahutan. Jangankan menyahut, membuka mata saja dia tidak bisa.
"Deeva bangun! Jangan gini terus, gue butuh lo. Gue sadar selama ini gue salah, gue sayang sama Lo Deev".
"Ken" panggil seseorang dibelakang Ken.
Kenneth menoleh, melihat Yeni bunda Deeva, yang sedang berdiri dibelakang Ken dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.
"Bunda" ujar Ken.
"Jangan kaya gini Ken. Mungkin ini takdir Deeva" ujar Yeni. Dari mata Yeni terlihat kesedihan mendalam yang ia coba tutupi.
"Deeva Bun... Ini mimpi kan? Please... Bangunin Ken dari mimpi buruk ini"
"Ken harus kuat... Ken harus bisa nerima semua nya... Ini udah takdir Deeva" ujar bunda menguatkan Ken.
"Ken gak bisa. Deeva belum tau kalo sebenarnya Ken sayang sama dia, Ken belum minta maaf ke dia Bun... Selama ini Ken selalu bersikap ketus sama dia" ucap Ken dengan penuh penyesalan.
"Deeva pasti tau kalo Ken sayang sama Deeva, Deeva pasti maafin sikap kamu Ken. Deeva juga sayang sama Ken, tapi ini kenyataannya! Deeva pasti sedih ngeliat orang yang dia sayang kayak gini" jelas Yeni.
Suasana pemakaman semakin mencekam. Banyak orang-orang berpakaian hitam yang ikut memakamkan Deeva.
Deeva. Kini sosok cewek dengan wajah cantik, ceria nan cerewet itu telah tiada.
"Deeva... Maafin ayah nak, ayah sayang sama kamu" Rengar, ayah Deeva merasa terpukul atas kepergian Putri kesayangannya.
"Deeva... Semoga Lo tenang disana... Gue disini sayang sama Lo. Sebelumnya gue mau minta maaf at...."
"Ken, ayo kita pulang" ajak Venby.
"Mama duluan aja, Ken masih mau disini".
"Ayo kita pulang Ken" ajak Rio.
"Tapi pah... Deeva sendirian disini... Deeva pasti kesepian".
"Ken gak mau lihat Deeva makin sedih disana kan?" Tanya Yeni.
Ken mengangguk lesu dan menuruti perintah mereka.
"Gue akan selalu kunjungi Lo Deev, semoga Lo tenang disana, gue sayang sama Lo... Sampai jumpa" ujar Ken lirih.
"Mungkin ini kenyataannya, mungkin ini takdirnya. Lo harus bisa menerimanya Ken" batin Ken.
______
Typo bertebaran...
Apakah Deeva benar-benar pergi? Apa itu hanya mimpi?
Ada pesan buat mereka?
Jangan lupa tinggalkan jejak 😙💕
See you next chapter 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeeva Story [SLOW UPDATE]
RandomBawel✓ Rusuh✓ Polos✓ Manja✓ Lebay✓ Itulah sebagian sifat yang menggambarkan sosok Deeva. *** Ini kisah tentang Deeva, memiliki nama lengkap Adeeva Chelsio Queenby. Gadis berparas cantik dengan beribu-ribu sifat. Sifatnya yang kekanak-kanakan mampu m...