30.Lagi lagi & lagi

881 38 2
                                    

Menangisi hal-hal yang tidak penting? Itu hanya membuang-buang waktu dan air mata, MUMBADZIR'.
_

"DEEVA SARAPAN DULU" teriak sang bunda.

"IYA BUN BENTAR".

Deeva turun kebawah dengan menyered koper yang berukuran sedang.

"Astagfirullah... Deeva kamu kamu mau camping apa mau pindah rumah sih?" Tanya bunda saat melihat anaknya turun dari tangga dengan menggusur kopernya.

"Camping lah" jawab Deeva dengan kaki yang melangkah kearah meja makan.

"Itu kamu bawa apaan?" Tanya Ayah.

"Bawa bantal, guling, selimut, boneka, 5 baju, 5 celana, makeup, cemilan, hoodie, syal, 2 sepatu, charge, payung, uang, dan....." Deeva menggantungkan ucapannya.

"Udah segitu doang" ucap Deeva yang langsung duduk didekat ayahnya.

"Kamu tu mau camping bukan mau liburan" pesan sang bunda.

"Siapa juga yang bilang Deeva mau liburan?".

"Itu mata kenapa sembab gitu?" Tanya ayah saat melihat lingkaran hitam dikedua matanya.

"Ah ini... I-itu Deeva semalam nonton Drakor" ucap Deeva dengan meraba kedua matanya.

"Yaallah... Sekali ini doang kok Deeva bohong, seriusan" ucapnya dalam hati. Ya semalam Deeva nangis karena hal sepele yang mampu mematahkan hatinya. Menurutnya itu hanyalah hal sepele, tapi kenapa hatinya begitu sakit saat melihat kenyatannya. Entahlah, dia pun bingung.

"Sini non, biar bibi bawa kopernya keluar" ucap Bu Minah dengan membawa koper Deeva.

"Iya Bi, makasih".

"Yah, bun... Nanti kalo Ken jemput Deeva kesini, bilangin aja Deeva udah berangkat, Deeva mau minta mang Ujang anterin Deeva" ucap Deeva dengan mencium punggung tangan keduanya dan ngacir begitu saja.

"LOHH... BUKANNYA KALIAN BERANGKAT DI BIS?" teriak sang bunda.

"IYA, TAPI KEN BILANG KATANYA DIA MAU BAWA MOBIL NANTI DITITIPIN KE IBU WARUNG DEPAN GERBANG".

Deeva berbalik dengan kaki yang terus melangkah mundur.

"POKOKNYA BILANGIN AJA, DEEVA UDAH BERANGKAT" balas Deeva dengan berteriak.

Deeva kembali membalikkan badannya dan...

BRUKK...

"Adohh... INI PINTU KENAPA JAHIL BANGET SIH SAMA TUAN RUMAH?! KEMARIN DEEVA UDAH JATOH LUKANYA AJA BELUM KERING, SEKARANG JATOH LAGI KAN JADINYA! GAK TAU DEEVA LAGI BURU-BURU APA? NANTI KALO KEN DATANG KAN BERABE" Ucap Deeva dengan melihat kedua lututnya yang terasa perih karena luka yang kemarin.

"Lo mau kabur dari gue?".

SHIT!.

Deeva membolakan kedua matanya, dia tahu betul siapa pemilik suara itu. Dia terbangun menatap lelaki itu dengan senyuman miringnya.

"Kenapa? Deeva mau berangkat" ucapnya lalu melenggang pergi dengan kaki yang terjingkat-jingkat.

"MANG UJANGGGG" teriaknya membahana.

"Non, tadi mang Ujang disuruh bunda buat beli bahan-bahan kue" ucap bi Minah.

"BIBI SERIUS?!!".

"Iya non".

"Aduhh gimana nih? Mana waktunya mepet lagi, bawa mobil sendiri nanti kena marah ayah, kalo dianterin ayah nanti takut dia telat" gumamnya khawatir.

Adeeva Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang