***
Pak dokter beserta rengrengannya kini sudah tiba di pulau dewata. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju Vila. Ya, mereka memang tidak memesan kamar hotel. Mereka lebih memilih menyewa Vila daripada hotel, katanya di vila lebih seru.
"Oh iya, kamarnya emang ada berapa di vila nanti?" Tanya Hazna.
"Ada tiga, paskan?" Jawab Billal.
"Satu buat si pasutri, satu buat mbak nya, satu lagi buat kita berdua" tambah Billal. Hazna hanya menganggukkan kepalanya sambil tertawa pelan.
"Jangan panggil saya mbak, Mas. Kan Mas lebih tua dari saya" kata Hazna samb tersenyum.
"Hahaa..iya juga sih ya, okelah aku panggil nama aja ya?" Kata Billal.
"Sipp" balas Hazna.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yg kini entah kenapa merasa kepanasan melihat keakraban mereka berdua. Ia memandang ke arah mereka dengan tatapan menjengkelkan.
"Kenapa kamu?!" Tanya Afnan ketus pada Abizar. Abizar yg ditanya menolehkan kepalanya ke arah Afnan.
"Gue?? Gue gak papa!" Jawabnya sewot.
"Wiss nyantai dong Mas...ngegas banget jawab nya" kata Hazna sambil melirik sebal ke arah Abizar.
"Suka-suka saya dong! Masalah buat mbaknya?!" Ketus Abizar.
"Hidiihhh dasar! Heran, Kok ada ya dokter kayak situ? Kasian banget pasiennya. Pada darah tinggi semua kayaknya" kata Hazna sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apa??!! Kamu.."
"Suttttt....Kak Abizar sama Hazna kok malah berantem sih?? Hati-hati...nanti jadi jodoh loh..." kata Kiyya sambil menunjuk kearah mereka berdua.
"Tau nih! Perasaan setiap kalian bertemu, berantemm....mulu kerjaannya" tambah Billal.
"Jodoh kali" timpal Afnan.
"Hidihhh"-Hazna
"Aamiin!"-Abizar
"Hehh??!!" Hazna kaget saat ia mendengar jawaban Abizar. Bukan Hazna doang sih, yg lainnya juga kaget saat mendengar balasannya Abizar.
"Kok diaamiinin sih? Maksudnya apa?" Tanya Hazna.
"Ya gak papa, gak ada maksud" jawab Abizar enteng.
"Hidihh, dasar aneh! Gak jelas lagi!" kesal Hazna.
***
"Masyaallah...keren banget vilanya, dekat pantai lagi" kata Kiyya senang.
"Pak dokter!! Kita mau ambil kamar yg mana? Yg itu ya? Ya? Ya? Bagus soalnya, bisa liat pantai hee" kata Kiyya dengan semangat. Afnan yg melihat Kiyya begitu senang juga ikutan senang, senyum pun terlihat di wajah tampannya pak dokter.
"Iya, kita ambil yang itu" jawab Afnan lembut. Kiyya pun bersorak senang, ia langsung memasuki kamar tersebut dan membuka jendelanya. Terlihatlah pemandangan pantai yg begitu menakjubkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
RandomCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...