***
Diusia 20 tahun, mungkin kebanyakan dari gadis zaman sekarang sedang asik-asiknya dengan yang namanya pacaran. Tapi tidak dengan gadis satu ini. Dzakiyya Talita Sakhi atau yang kerap dipanggil Kiyya, gadis cantik berhijab yang pintar namun agak sedikit 'unik' dengan prinsipnya "NO COUPLE BEFORE AKAD". Karna menurutnya, pacaran setelah menikah itu akan lebih menyenangkan. Dan dapat terhindar dari yang namanya jina tentunya.
"Nahhh...suasana seperti ini nih yang bikin mood jadi lebih bagus. Langit biru yang cerah, udara yang sejuk, angin sepoi-sepoi...beuhhh suasana yang bagus buat ngegambar inui mah" kata Kiyya lalu ia duduk di bawah pohon sambil memangku sebuah papan dada, dengan beberapa lembar kertas putih yang terjepit di papan dada tersebut. Dengan lihai tangannya itu bergerak membuat sebuah gambar pemandangan yg cantik. Bibir yang terus tersenyum dan dengan mata yang penuh binar, membuat wajahnya terlihat sangat manis.
Namun tiba-tiba...
TUKK!!!
"Astagfirullah!!" Kagetnya.
Sebuah botol kaleng bekas minuman mendarat tepat di kening mulusnya Kiyya.
"Sshhh...Aww..." ringisnya tatkala tangannya menyentuh keningnya yang kini terasa perih.
"Walah!! Darah?" Kagetnya lalu ia melirik ke arah benda yang membuat keningnya itu luka.
"Oalahh! Pantesan, botol kaleng ternyata. Mana udah rengsok lagi! Haduh, kening Kiyya jadi perih banget kan!" katanya sedikit kesal.
Sedangkan di seberang sana ada seorang pemuda dengan wajah paniknya karna ulahnya sendiri. Dengan cepat pemuda itu berlari ke arah Kiyya.
"Aduh..Dek...maaf ya maaf....tadi saya gak sengaja...duh.." kata pemuda tersebut, merasa bersalah. Kepalanya sampai menunduk berkali-kali.
Kiyya bangkit dari duduknya dan menatap pemuda tinggi itu dengan tatapan kesalnya. Ingin mengintimidasinya, tetapi tidak bisa. Habisnya pria itu tinggi banget. Kiyya sampai harus mendongak dan sedikit berjinjit.
"Mas itu ya! Hati boleh kesel, hati boleh marah. Tapi ya jangan sampai menyakiti orang lain juga dong! Sampe ada korban jiwanya segala lagi!" kesal Kiyya.
Pemuda itu terdiam, "Korban jiwa?" beo pemuda tersebut.
"Iya, ini Kiyya kan korban jiwanya. Tuh lihat! Kening Kiyya jadi luka gini!" omel Kiyya.
"Ya tapi gak usah nyebut korban jiwa juga kali Dek, berasa udah ngebunuh orang saya" kata pemuda tersebut sambil menggaruk belakang kepalanya, yang entah beneran gatal atau tidak.
"Tapi kan Masnya udah bikin kening Kiyya luka, kalau bukan korban jiwa terus apa namanya Mas?! Korban cinta?!" kesal Kiyya.
Lah? Kenapa jadi ke cinta, batin pemuda itu.
"I-iya..ta-tapikan..." Kikuk pemuda tersebut sambil kembali menggaruk belakang kepalanya.
"Ih!! Masnya kutuan ya?!" tuduh Kiyya yang sukses membuat mata pemuda itu membulat sempurna.
"Ya enggaklah Dek!" Bantah pemuda tersebut sedikit lantang.
"Habisnya dari tadi garuk-garuk kepala terus sih!" kata Kiyya sambil menirukan apa yang dilakukan pemuda itu tadi.
"Ngegaruk kepala bukan selalu berarti orang itu kutuan kan Dek?! Kali aja ketombean gitu!!" Kata pemuda tersebut sedikit ngegas.
"Loh?! Kok malah Mas nya yang jadi ngegas sih?! Di sini kan seharusnya Kiyya yang ngegas, kan Mas nya udah bikin Kiyya luka! Mana sakit lagi ini, berdarah!" omel Kiyya.
Dari tadi situ udah ngegas kali, batin pemuda itu.
"Ehh..ya udah maaf Dek. Coba sini saya lihat lukanya dal--"
"Ehhh!!! Masnya mau ngapain?!! Jangan disentuh!! Bukan mahrom tau!!" Kata Kiyya ngegas saat melihat tangan pemuda tersebut yang akan menyentuh keningnya.
Enak aja mau nyentuh dirinya! Pikirnya.
"Eh? I-iya maaf...terus saya harus gimana dong?" tanya pemuda itu kebingungan dan tanpa sadar ia kembali menggaruk belakang kepalanya, lagi dan lagi.
"Ih Mas!! Jangan garuk-garuk kepala terus dong! Nanti kutunya terbang ke Kiyya gimana?! Kiyya gak mau punya kutu! Gatel tau!" kesal Kiyya.
"Saya gak kutuan Dek! Ya Allah...Astagfirullah..." Kata pemuda tersebut sedikit prustasi.
"Ya udah sii ahh! Misi Mas, Kiyya mau pergi aja!" kata Kiyya.
"Eh?! Terus itu..keningnya.."
"Udah gk papa, udah Kiyya maafin. Permisi..." kata Kiyya lalu pergi. Tapi baru saja lima langkah ia berjalan, Kiyya berhenti dan...
"Jangan lupa beli shampoo anti kutu ya Mas!! Assalamualaikum!!" lalu Kiyya pun berlari pergi.
"Astagfirullah!!" kaget pemuda tersebut, sampe-sampe ia lupa untuk menjawab salamnya.
***
Di dalam sebuah ruangan yang bernuansa putih, dengan beberapa alat medis yang berada di dalamnya, dan bau obat-obatan yang sudah seperti pengharum ruangan bagi seorang pemuda yang kini tengah duduk di kursi sambil memijit keningnya sendiri.Afnan Atma Purnama, pria berusia 26 tahun, seorang dokter bedah yang bekerja di Rumah Sakit Atmawijaya. Rumah sakit milik keluarganya. Hari ini adalah hari yang benar-benar sangat melelahkan baginya. Bagaimana tidak? Mulai dari rumah ia terus direcoki oleh pertanyaan sang Bunda, "kapan nikah? Kamu tuh udah tua, mau jadi bujang lapuk? Kapan kamu bawa calon mantu?" Dan yang terakhir menurut Afnan adalah pertanyaan yang paling mengerikan. Masa bundanya bilang, "Jangan-jangan....kamu belok Nan??!!" Aduh! Masa dia yg tampan gini di bilang belok?! Meskipun sampai sekarang ia belum pernah berpacaran, tapi sumpah!! Dirinya 100% masih menyukai makhluk yg bernama wanita itu. Dan kenapa ia belum pernah berpacaran? Karna sudah jelas dalam agama saja hal itu sudah dilarang.
Lalu saat Afnan kembali dari sebuah restoran yang tak jauh dari rumah sakit. Tanpa sengaja ia menendang botol kaleng bekas minuman dan naasnya, botol kaleng tersebut malah mendarat di kening seorang gadis. Dan lagi-lagi Afnan mendapatkan omelan, sampai-sampai gadis tersebut menyebut dirinya adalah korban jiwa atas ulahnya Afnan. Kan dia jadi berasa udah ngebunuh orang. Gila emang. Belum lagi gadis tersebut bilang kalau ia kutuan.
Astagfirulllah...masa dia dokter tampan yg kece badai gini di bilang kutuan. Sebut saja Afnan alay, tapi sumpah dia itu gak kutuan!
Belum sampe disitu, saat gadis tersebut akan pergi, dia bilang agar Afnan untuk membeli shampo anti kutu. Wahh parah!!
Dan ceritanya belum berakhir di situ, saat ia kembali kerumah sakit ia langsung dihadapkan dengan oprasi dadakan yang berlangsung sangat lama. Dan di sini lah ia berakhir.
Jam sudah menunjukan pukul 23 : 00, untungnya sekarang Afnan sudah tidak ada jadwal oprasi lagi. Jadi dia bisa segera pulang dan beristirahat.
Hahhhh...sungguh hari yang sangat melelahkan.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
De TodoCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...