***
"Assalamualaikum...." Afnan membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam...nah datang juga ni anaknya" kata Zafar, kakaknya Afnan.
"Ada apa sih Mas? Kok tumben Bunda nyuruh saya buru-buru pulang?" tanya Afnan penasaran.
"Udah sana samperin...udah ditungguin tuh sama Bunda dan Ayah" kata Husna, istrinya Zafar.
"Om Afnann!!!" teriak Zafran, anaknya Zafar dan Husna.
"Wihhh jagoan Om udah mandi ya? Wangi banget" kata Afnan sambil mencium pipi gembulnya Zafran.
"Udah dong Om..." Jawab Zafran sambil tersenyum, memperlihatkan giginya yang ompong namun terlihat sangat menggemaskan.
Afnan duduk dihadapan Ayah dan Bundanya. "Nak...kamu udah punya calon belum?" tanya Bundanya Afnan.
Duh! Nanya calon lagi, calon dari mana saya? batin Afnan.
"Belum Bun, saya belum nemu yang cocok" jawab Afnan. Entah kenapa, tapi perasaan Afnan sekarang jadi tidak enak. Jangan-jangan dia mau di jodohin lagi?!
"Nah..karna kamu masih belum punya calon, Bunda sama Ayah mau ngenalin kamu sama anak temennya Bunda sama Ayah dulu. Bunda gak bakalan nyuruh kamu langsung nikah kok..tenang aja. Kamu bisa ta'arufan dulu sama dia, kalau kamu ngerasa cocok dan dia juga cocok. Baru kalian bisa lanjut. Kalau kalian nanti merasa gak cocok, ya kamu boleh nolak. Tapi kalau nanti kamu ngerasa gak cocok, kamu harus cepet-cepet bawa calon mantu ke rumah ini! Gimana?" kata Bundanya Afnan menggunakan rumus luas persegi panjang, alias panjang kali lebar. Dan ternyata feelingnya Afnan benar. Poor Afnan.
Afnan menghela nafasnya, "Iya Bun, Afnan mau" jawab Afnan pasrah. Mau gimana lagi? Dia sendiri juga gak punya waktu untuk mencari tambatan hatinya. Ya udah lah yang ada aja, siapa tau dia dan putri dari teman Bundanya itu cocok ah bukan, tapi berjodoh. Heum, semoga saja.
"Alhamdulillah, ya udah. Nanti Ayah kasih tau kamu kapan kita ke rumah mereka" kata Ayahnya Afnan.
Afnan menganggukan kepalanya, "Ohh...baik Yah. Ya udah kalau gitu Afnan ke kamar dulu Yah, Bun" ucap Afnan seraya berdiri dari duduknya yang diangguki oleh kedua orang tuanya.
***
"Ki, nanti kamu langsung ke restoran?" tanya Hazna.
"Iya, kenapa memangnya Na?" tanya Kiyya.
"Aku boleh ikut gak? Kayaknya aku juga pengen kerja deh" kata Hazna.
"Oh! Boleh-boleh! Nah..nantikan kita bisa kerja sama-sama...yeaayy!" Seru Kiyya senang.
Kiyya dan Hazna sudah sampai di restoran. "Assalamualaikum Bu..." Salam Kiyya dan Hazna.
"Wa'alaikumsalam Neng Kiyya...eh ini ada siapa? Temennya Neng Kiyya ya?" tanya Bu Nia.
"Iya bu, oh ya Bu! Ini Hazna katanya juga mau kerja disini. Boleh gak Bu?" tanya Kiyya.
"Oh? Boleh dong, kebetulan kemarin karyawan Ibu ada yang mau berhenti kerja" jawab Bu Nia.
"Wah..makasih ya Bu" kata Hazna senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
AcakCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...