***
Setelah seminggu lebih Afnan dan Kiyya cuti. Kini semuanya telah kembali pada rutinitasnya masing-masing. Afnan kembali dengan pekerjaannya dan Kiyya kembali dengan tugasnya sebagai mahasiswa.
Dan saat ini Kiyya sudah tidak bekerja di restoran bu Nia lagi, karena Afnan menyuruhnya untuk tidak bekerja agar ia bisa fokus kuliah dan mengurus dirinya tentunya.
Saat ini Kiyya tengah menyiapkan makanan kesukaan Afnan untuk ia antar ke rumah sakit.
"Bun...Kiyya ke rumah sakit dulu ya? Assalamualaikum" pamit Kiyya.
"Iya...waalaikumsalam, hati-hati.."
"Iya bun"
Setelah menempuh perjalanan yg tidak terlalu lama, karna jarak rumahnya Afnan dengan rumah sakit tempatnya bekerja tidak terlalu jauh. Kiyya sudah sampai di rumah sakit. Tapi ia kebingungan karena ia tidak tau dimana letak ruangan suaminya itu.
"Kiyya!!"
"Eh? Kak Billal, kebetulan nih...Kiyya mau nanya dong. Ruangannya pak dokter dimana ya?" Tanya Kiyya.
"Ohh, ruangannya ada di lantai paling atas Ki"
"Oke, makasih ya kak Billal. Kalau gitu Kiyya ke sana dulu, assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam"
Enak ya kalau udah punya istri? Jadi pengen nikah, batin Billal. Cari dulu calonnya kali.
Kiyya segera memasuki lift dan menekan nomor lantai paling atas. Senyum cantik tidak pernah luntur dari wajahnya. Tapi senyum itu hilang ketika ia keluar dari dalam lift dan melihat sesuatu yg membuatnya bertanya-tanya.
Dihadapannya terlihat seorang wanita yg tengah mengejar Afnan. Namun Afnan sepertinya tidak ingin bertemu dengan wanita tersebut. Wanita itu cukup cantik, hanya saja pakaiannya sangat terbuka.
Siapa ya? Kok ngejar-ngejar pak dokter? batin Kiyya. Kiyya berjalan ke arah mereka.
"Pak dokter!" Panggil Kiyya. Afnan menoleh, dan seketika wajah Afnan berbinar.
"Adek!" Afnan menghampiri Kiyya.
"Adek? Setau aku kamu gak punya adek deh Nan? Ohh dia adek sepupu kamu ya?? Haloo...kenalin aku Jenar, calon kakak ipar kamu"
"Jenar!!" Afnan benar-benar kesal pada wanita itu. Bagaimana kalau istrinya itu salah paham dan marah padanya? Kan gawat!!
"Aduuh mbak...mbak ini salah. Saya ini istrinya pak dokter, bukan adek sepupunya" kata Kiyya dengan wajah polosnya.
"Hah??!! A-apa??!!" Kaget Jenar.
"Kenalin, ini Kiyya. Is-tri-ku!!" Kata Afnan dengan menekan kata 'Istriku'.
"Hahahahaa..aduh...kamu lagi bercanda ya Nan?? Oh aku tau, kamu sandiwara biar aku berhenti ngejar kamu ya?" Kata Jenar, masih tidak percaya.
"Terserah kamu! Dan saya harap kamu tidak mengganggu saya lagi. Kalau boleh dikatakan, saya risih sama tingkah kamu. Ayok dek!" Afnan menarik Kiyya meninggalkan Jenar yg kini terlihat sangat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
РазноеCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...