***
"
Hueekk....hueekk...." lagi-lagi Hazna memuntahkan isi perutnya.
"Sayang, masih mual?" Tanya Abizar sambil memijit tengkuknya Hazna.
Hazna menggeleng, "kamu akhir-akhir ini lemes banget deh, mual-mual juga. Biar aku periksa ya? Ayok" Abizar membawa Hazna ke sofa, lalu membaringkannya. Abizar berjalan kembali menuju ruang kerjanya untuk mengambil beberapa peralatannya.
"Nahh...biar aku periksa dulu ya?" Kata Abizar yg diangguki oleh Hazna. Setelah selesai, seulas senyum terbit di wajahnya Abizar.
"Kenapa Mas Abi? Kok malah senyum gitu? Serem ihh" kata Hazna sambil memukul pelan tangannya Abizar.
"Bentar lagi aku bakalan jadi Ayah Na" kata Abizar membuat Hazna terkejut.
"Se-serius? Ma-maksudnya aku....hamil?" Tanya Hazna.
"Iya sayang"
"Mas Abi gak salah periksa kan?"
"Ck! Kamu lupa ya? Suamimu ini kan dokter kandungan Na"
"Ahh iya, jadi aku beneran hamil?" Tanya Hazna lagi yg diangguki oleh Abizar.
"Selamat sayang, bentar lagi kamu jadi seorang ibu dan...terimakasih" kata Abizar lalu mencium kening istrinya.
"Alhamdulillah terimakasih ya Allah..." Hazna memanjatkan syukurnya.
Ini adalah anak pertama mereka, Hazna dan Abizar dulu memang sepakat untuk menunda memiliki momongan sampai Hazna selesai kuliah.
Sedangkan di sisi lain, "Bangun!!!!!! Ayah!!!!!" Teriak balita berusia dua tahun itu. Kesal karena sang Ayah yg tak kunjung bangun, ia lalu menjabut bulu kaki sang Ayah membuat Ayahnya itu meringis kesakitan.
"Awww!!!! Sakit boy!!!" Teriak Billal, ya Billal. Dia sudah menjadi seorang ayah, anaknya laki-laki yg bernama Riyan Yanuar Athafariz. Wajahnya sangat mirip sekali dengan Billal dibandingkan dengan Vira, bahkan sifatnya juga. Jangan salahkan Riyan kalau sifatnya suka agak nyebelin, lah wong bapaknya juga gitu kok. Wkwk
"Ayah dali tadi Liyan bangunin gak bangun-bangun sih! Liyan kila Ayah udah lewat" kata Riyan dengan tampang polosnya.
Buset dah ini anak, ngatain bapaknya sendiri udah lewat, batin Billal.
"Ya gak usah nyabutin bulu kaki Ayah juga kali Yan....sakit tau"
"Lasain! Suluh siapa susah dibangunnin. Kan kasian Bunda, dali tadi beles-beles sendili, ehh Ayah malah ngebo" omel Riyan.
"Kamu diajarin sama siapa sih? Tau ngebo juga" tanya Billal heran.
"Om Abi, Om Abi bilang Ayah emang milip kebo" jawab anaknya itu, duh..untung anak.
"Ck! Awas aja ya si Safrudin! Udah ngeracunin pikiran anak gue" gerutu Billal.
"Sayang!!! Ayahnya udah bangun??!!" Teriak Vira dari lantai bawah.
"Udah Bunda!!!" Teriak Riyan cempreng.
"Ayo turun!! Sarapan dulu!!"
"Oke Bunda!!" Riyan langsung berlari keluar dari kamar orangtuanya, Billal pun juga ikut menyusul setelah membasuh mukanya.
"Bunda!" Panggil Riyan.
"Kenapa sayang?" Tanya Vira sambil menyimpan segelas susu di dekat anaknya.
"Nanti kita main ke lumahnya Om Afnan ya Bun? Liyan pengen main sama bang Aliel dan kak Alien" kata Riyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
AléatoireCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...