***
"Pak dokter! Sebelumnya pernah kesini gak?" Tanya Kiyya sambil berjalan ke arah bibir pantai.
"Pernah"
"Eummm sama siapa nih?? Jangan-jangan sama pacar nih" kata Kiyya dengan nada yg terdengar menyindir.
Afnan tersenyum "Iya nihh..."
"Apa??!!!! Pak dokter pernah pacaran??!!" Kaget Kiyya, entah kenapa ia merasakn kecewa di dalam hatinya.
Afnan tertawa, "Ya enggak lah dek....Mas gk pernah pacaran" kata Afnan sambil mencubit pipinya Kiyya.
"Ih!! Pak dokter!! Bercandanya gk seru ahhh!!" kata Kiyya sedikit kesal.
"Hee...maaf dehh" kata Afnan sambil memeluk Kiyya dari belakang. Kiyya kaget, dengan otomatis kepalanya melirik kiri kanan. Takutnya ada orang yg melihatnya dan emang ada yg melihatnya. Dua dokter ganteng tapi jomblo itu kini tengah menatap ke arah mereka.
"Kapan kita kayak gitu ya?" Kata Billal sambil menaruh tangannya di pundak Abizar.
"Sebentar lagi" jawab Abizar dengan senyum misterius. Billal mengernyitkan keningnya, temen gue kenapa nih? Efek kelamaan jomblo kayaknya.
"Hey Kii!!! Mau ikut cari makan gak?" Teriak Hazna.
"Heh bocah! Jangan teriak-teriak! Berisik!" Ketus Abizar. Hazna hanya memutarkan bola matanya jengah.
"Kamu udah laper Na?" Tanya Billal yg dibalas anggukan oleh Hazna. Kiyya dan Afnan datang menghampiri mereka.
"Ayok Na! Aku juga udah laper nih, kalian juga mau ikut gak?" Tanya Kiyya pada tiga dokter tampan yg ada di depannya.
"Ya jelas dong...kita juga udah lapar hee" jawab Billal yg diangguki oleh Afnan dan Abizar. Merekapun pergi untuk mencari restoran terdekat.
Mereka masuk ke dalam restoran yg berada tak jauh dari tempat mereka tadi. Terlihat banyak sekali para pengunjung yg datang ke restoran tersebut. Mulai dari bule sampe orang lokal.
"Eh! Kita duduk di sebelah sana yuk?" Ajak Hazna sambil menunjuk ke arah sebuah meja.
"Ayokkk!!" Kiyya langsung menarik tangan Hazna. Dikira mau narik tangan Afnan, ehhh ternyata...
"Poor Afnan...." ledek Billal dan Abizar yg dihadiahi tatapan tajam dari Afnan.
Sedangkan Kiyya dan Hazna sudah duduk manis sambil membaca daftar menu.Afnan menarik kursi yg berada di samping Kiyya. "Pak dokter mau pesen apa?" Tanya Kiyya.
"Samain aja dek" jawabnya.
Tidak lama makanan yg dipesanpun datang. Kiyya makan dengan sangat lahap, kelaparan nih kayaknya haha.
"Shhhhh..haahhh.. hahhh pedess oyyy sshh hhaahh...air!! air!!" Heboh Abizar sambil mengipas-ngipas wajahnya. Hazna yg melihatnya langsung menyodorkan air putih miliknya. Dan Abizar meminumnya dalam satu tegukan.
"Mas ini! kalau gak suka pedas yah jangan pesen yg pedas dong...gimana sih?!" Omel Hazna.
"Sutt!! Diem!! Orang lagi kepedesan juga, malah diomelin!" Gerutu Abizar.
"Ya abisnya.....tau akh! Nyebelin emang!"
"Aneh! Saya ini yg kepedesan, kenapa situ yg ribet?!" Kata Abizar sambil meminum air minum milik Billal, "Punya gue woy!!" Marahnya.
"Ohhh...jangan-jangan kamu khawatir sama saya ya? Suka sama saya?" Tebak Abizar. Hazna memelototkan matanya.
"Hiidiihhh....jadi orang tuh jangan KE-PE-DE-AN dong..." kata Hazna dengan menekan kata kepedean.
"Udah-udah...kalian ini berantem mulu ihh..." lerai Kiyya.
"Kita tuh lagi liburan, jadi nikmati liburannya. Jangan berantem terus! Terutama kamu!" Kata Afnan sambil menunjuk kearah Abizar.
"Iya maaf...." kata Hazna dan Abizar berbarengan.
"Nah sekarang ayo saling meminta maaf" kata Kiyya sambil memamerkan senyum cantiknya.
"Maaf!" Ketus Abizar. Duhh kekanak-kanakan banget sihh dokter satu ini, pantes masih menjomblo.
"Masa minta maafnya gitu sihh?" Kata Kiyya. Abizar menghembuskan nafasnya, lalu...
"Hazna....saya minta maaf" kali ini ucapannya terdengar sangat tulus. Dan entah kenapa hal itu bisa membuat semburat merah tiba-tiba menghampiri kedua pipi Hazna.
"I-iya...saya juga minta maaf" kata Hazna sedikit gugup.
"Nahhh...kan sekarang mah enak! Jangan berantem lagi yaaa...nanti jadi jodoh beneran lohhh hahahaa" kata kiyya dengan diiringi tawanya yg cetar membahana. Itu menurutnya, gak tau kalo orang lain mahh hahaa..
"Ahhh pengen udang, udangnya abis ya???" Kata Billal mengalihkan topik.
"Oh? Mau udang? Ini Kiyya masih ada, nih...dimakan ya?" Kata Kiyya sambil menyodorkan udang miliknya.
"Duhh, tau gak? Aku ngerasa mendapatkan kasih sayang ibu dari Kiyya eummm" kata Billal dengan wajah yg di imut-imutkan. Emang imut sihhh hee. Billal memakan udang tersebut dengan lahap, ya...udang memang makanan favoritnya dokter yg satu ini.
"Uhuk-uhuk!!" Tiba-tiba Billal keselek makanannya sendiri. Lalu Afnan menyerahkan air minumnya pada Billal dan berkata...
"Kasih sayang ayah"
Membuat yg lainnya langsung menatap ke arah Afnan.
"Hahahaha....udah siap jadi ayah lo?" Tanya Abizar disertai gelak tawanya.
"Gue gak nyangka lo bisa kek gitu Nan" kata Billal.
"Kiyya udah hamil??!!!" Tanya Hazna heboh, tentu saja! Karna masa baru aja nikah udah berisi? Kecuali kalau 'kecelakaan' dan Kiyya gak mungkin kayak gitu.
"Ya enggaklah Na!!! Ya Allah..." jawab Kiyya sambil mengipasi wajahnya. Entah kenapa tiba-tiba suasananya jadi agak memanas.
"Ngawur kamu! Ya kali Kiyya langsung ngisi, kalopun mereka udah ngelakuin ekhm! Itu, ya mana mungkin langsung jadi, kecuali kalo si Afnan tokcer!" Jelas Abizar dengan fulgarnya.
"Kamu ngeraguin saya?!" Tanya Afnan merasa tertantang ucapannya Abizar. Ya Allah....Pak dokter🤦♀️
"Ihhh pak dokter!!!! Udah donggg jangan ngomongin yg gituan!!" Kesel Kiyya dan entah sejak kapan pipi Kiyya yang tembem itu udah memerah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
AcakCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...