***
"Hati-hati di jalannya, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut Nan" Nasehat bunda. Ya...hari ini Afnan dan Kiyya akan pindah ke rumah baru mereka.
"Nanti kalau ayah udah pulang dinas, bunda maen ke rumah kamu" tambahnya.
"Iya bunda...kalau begitu kami berdua pamit ya bun, Assalamualaikum" Afnan dan Kiyya menyalami bunda.
"Waalaikumsalam" -bunda.
Di mobil
"Pak dokter, hari ini gak ke rumah sakit dong ya?" Tanya Kiyya.
"Iya, Mas ambil cuti dua hari" jawab Afnan.
"Ohh gitu ya" Kiyya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Emm pak dokter" panggil Kiyya.
Afnan menoleh, "ya dek, kenapa" lalu ia kembali pokus pada jalanan.
"Kita mampir ke supermarket dulu ya? Beli bahan makanan dulu"
"Oke siap madam!" Jawab Afnan membuat Kiyya tertawa kecil.
Afnan memarkirkan mobilnya di sebuah supermarket. "Mas mau ikut atau mau nunggu di mobil?" Tanya Kiyya.
"Ikut dong, masa mas biarin kamu belanja sendiri?"
"Ya udah, ayo" mereka pun masuk ke dalam supermarket.
"Mas mau daging apa? Sapi atau ayam?" Tanya Kiyya sambil menunjukan dua kemasan daging di tangannya.
"Eumm...ayam aja deh" jawab Afnan.
"Oke!"
Disamping itu di rumah sakit terlihat seorang gadis yg tengah berjalan terburu-buru.
Bruk!
"Aduh! Kalau jalan itu pake mata dong!" Kata gadis itu emosi.
"Wisss santai mbak! Gak usah ngegas! Lagian situ yg nabrak kok jadi situ yg marah-marah sih? Harusnya itu saya yg marah!" Kata orang tersebut yg tak lain adalah Billal.
"Tau akh! Pusing gue! Minggir lo!" Kata gadis itu galak.
Walahh...ini cewek udah kayak macan betina aja sih. Galak bener, ini pertama kalinya Billal nemu cewek modelan kek begini. Sabar...
Duh Billal sampai lupa kalau dia harus cek pasien. Ia pun segera pergi menuju kamar pasien yg akan ia cek kondisinya.
"Permisi..." Billal membuka kamar pasien tersebut dan betapa terkejutnya dia saat melihat gadis tadi yg kini sedang duduk di kursi yg ada di samping ranjang pasien.
"Ehh...pak dokter" kata ibu-ibu yg sedang berbaring di atas ranjang pasien.
Billal menghampiri ibu tersebut, "gimana keadaannya bu? Udah merasa enakan?" Tanya Billal ramah.
"Alhamdulillah dok...saya udah merasa enakan sekarang" jawab ibu tersebut.
"Saya cek sebentar kondisi ibu ya?"
"Oh iya iya , dok" jawab ibu tersebut. Billal pun mulai mengecek keadaan pasiennya itu.
"Gimana hasilnya?" Tanya gadis tadi, seolah ia tak pernah bertemu dg Billal. Wajahnya juga lempeng-lempeng aja.
"Hei dok! Saya nanya!" kata gadis tersebut. "Vira..." tegur ibunya.
"Maaf bu, abisnya Vira nanya sama dia, dianya malah bengong. Kan ngeselin bu.." kata gadis tersebut yg bernama Shavira.
"Heee...maaf ya bu. Kondisi ibu sudah benar-benar stabil, sepertinya besok sudah boleh pulang" kata Billal.
"Dari tadi kek jawabnya" ketus Vira. Billal hanya menggaruk belakang kepalanya, malu juga sih dia.
"Kalau begitu saya permisi dulu ya bu?" Pamit Billal.
"Iya dok, terimakasih" kata ibu tersebut. Billal tersenyum lalu ia pun keluar dari dalam ruang pasien tersebut.
"Itu macan betina beda banget sama ibunya" gumam Billal.
"Woy Bil!" Panggil Abizar.
"Apa?!" Tanya Billal ngegas.
"Wahh santuyy dong! Gak usah ngegas! Ngapa tuh muka? Ditekuk gitu, mana ngegas mulu. PMS lo?" Tanya Abizar sambil memukul bahunya Billal.
"Sableng lo! Ya kali gue PMS!" Billal memukul balik bahunya Abizar.
"Ya habisnya lo ngegas mulu sih" kata Abizar sambil membenarkan snelinya.
"Sebel gue, habis ketemu macan betina! Ngomongnya itu subhanallah....ngegas terus!" Rutuk Billal. Tanpa ia ketahui bahwa si macan betina tersebut mendengar jelas rutukannya. Ya...saat ini Vira si macan betina sedang berdiri di belakang Billal dengan wajah yang errr menyeramkan! Kayaknya udah siap buat nyakar si Billal deh, wkwk.
"EKHMM!!!!" Vira sengaja beredehem kencang untuk menyadarkan sang mangsa.
Abizar dan Billal yg mendengar deheman yg bisa dipastikan itu adalah deheman seorang manusia yg berjenis wanita.
"Atagfirullah!!!" Billal kaget dan repleks memegang dadanya. Abizar yg melihat Billal bereaksi seperti itu hanya memandangnya heran. Temannya ini kenapa? Liat cewek kok kayak liat setan, ckckck.
"Maksud lo apa bilang gue macan betina?!" Marah Vira, ia benar-benar jengkel dengan dokter satu ini.
"Kenapa emangnya? Emang mirip kok lo sama macan, galak!" Ketus Billal.
"Heh dokter nyebelin!! Gak baik ya nyamain manusia sama hewan! Emang lo mau disamain sama hewan?!" Kata Vira kesal. Billal yg mendengarnya terdiam. Benar juga sih apa yg di bilang cewek galak itu, masa dia nyamain manusia sama hewan. Dia jadi merasa bersalah.
"Woy Bil! Lo ngatain gadis ini macan?! Wahh jahat bener lo! Pukul aja mbak dianya! Temen saya ini emang bandelnya gak ketulungan" kata Abizar yg sama sekali tidak membantu, malah mengompori. Sabar ya dokter Billal...
"Ck! Lo temen gue bukan sih? Bukannya bantuin malah ngomporin!" Ketus Billal.
"Berisik! Ini dokter apa bocah sih?! Ckckck" dumel Vira sambil berlalu di hadapan Abizar dan Billal yg masih cengo.
"Woy! Enak aja ngatain gue bocah!" Marah Billal. Abizar menggeplak kepalanya Billal. "Lo emang mirip sama bocah kali"
"Ck! Nyebelin lo! Minggat sono!" Kata Billal ketus. Saat ini ia benar-benar sedang merasa gerah. Gerah body gerah hati! Ini bukan iklan ya!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOKTER (TERBIT)
RandomCERITA MASIH LENGKAP JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW TERLEBIH DAHULU🤗 Ini bukan kisah seorang dokter galak ataupun dokter dingin. Ini hanyalah kisah Afnan si Pak Dokter tampan dan juga mapan namun belum juga memiliki seorang tambatan. Dengan Dzakiyya atau...