Candaan dan Pelukan

10.3K 519 10
                                    

***

Afnan membuka matanya lalu meregangkan otot-ototnya. Kepalanya memutar ke kiri dan ke kanan mencari sosok sang istri yg kini sudah tidak ada di ranjang.

Sedangkan Kiyya kini tengah asik berkutat dengan peralatan dapur. Sesekali ia membenarkan rambutnya yg terus terjatuh saat ia menunduk. Ia lupa tidak mengikat rambutnya yg panjang itu. Tapi tiba-tiba sebuah tangan dengan lembutnya menyentuh rambut Kiyya. Menyisirnya lembut lalu mengikatnya.

"Nah...udah cantik" kata Afnan sambil mencium puncak kepalanya Kiyya.

"Pak dokter! Bikin Kiyya kaget aja!"

"Hee..Ya maaf dek, btw masak apa nih?"

"Ih! Pak dokter juga tau bahasa gaul toh?"

"Ya taulah dek..."

"Kirain taunya cuma bahasa kesehatan"

"Mana ada bahasa kesehatan sayangku.."

"Iihhhh geli pak dokter! Jangan panggil gitu!"

"3S"

"Hah?"

"Suka-suka saya...hahahaa"

"Ih jail banget sih! Inget! Aku lagi pegang pisau nih" kata Kiyya sambil mengangkat pisau yg sedang ia pegang.

"Gak takut, lagian kamu mana tega nusuk suami kamu yg ganteng ini" kata Afnan dengan pedenya.

"Ih pak dokter makin hari makin aneh deh, aku baru tau loh ternyata pak dokter suka receh juga"

"Ya gak papa, cuma sama kamu doang kok"

"Udah ah sana duduk!"

"Iya doro"

***

"Permisi mbak...saya mau menyelesaikan administrasi atas nama pasien ibu Halimah" kata Vira.

"Oh baik mbak, atas nama ibu Halimah...total biayanya Rp1.345.000 mbak"

Vira terdiam, ia kira akan dari satu juta kebawah. Darimana ia akan membayar sisanya? Saat ini uang yang ia punya hanya ada setengahnya.

"Maaf mbak, apa bisa kalau saya bayar setengahnya dulu? Saya janji nanti saya akan balik lagi buat bayar sisanya" kata Vira.

"Ahh kalau soal itu saya..."

"Ini Re! Tolong selesaikan seluruh administrasinya" tiba-tiba Billal menyodorkan kartu kreditnya nya.

"Eh? Dokter Billal? Baik dok.."

Setelah urusan administrasinya selesai, Billal segera menarik Vira menjauh dari tempat tersebut.

"Silahkan" kata Billal tiba-tiba membuat Vira mengerutkan keningnya.

"Apa?"

"Ngomel, lo pasti mau ngomel kan?" Kata Billal sambil mencondongkan badannya ke arah Vira.

"Enggak! Siapa yang mau ngomel? Makasih! Nanti gue ganti" kata Vira dengan nada juteknya.

"Gak perlu diganti" kata Billal, kembali menegakan badannya.

PAK DOKTER (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang