Awal

8.4K 206 9
                                    

Anne tidak bisa fokus melakukan pekerjaannya. Jadwal yang sudah dia susun rinci untuk Mr. Senna beberapa hari ke depan berubah berantakan. Semuanya kacau.

'Aku mencintaimu, Kak Anne'

"Sialan!" Anne menarik rambut kuat-kuat untuk melampiaskan kekesalannya. Ucapan Sehun dua hari yang lalu terus melintas di pikirannya. Bagaimana mungkin cowok berusia delapan belas tahun itu menyatakan cinta pada dirinya.

Apa Sehun sudah kehilangan akal?

Usia mereka terpaut sangat jauh. Sehun masih berusia delapan belas tahun, sementara dia berusia hampir kepala tiga. Lagi pula statusnya janda beranak satu. Namun, kenapa wajah juga ucapan cowok itu terus menari-nari di pikirannya?

"Aku pasti sudah gila. Aku pasti sudah gila," gumam Anne menatap layar komputer di hadapan. Wajah Sehun saat tersenyum manis malah muncul di sana.

Tidak hanya di layar komputer, tapi di mana-mana. Wajah cowok itu muncul di berkas, botol minum, bahkan dinding-dinding kantor.

"Fix! Aku sudah gila!"

"Siapa yang gila?"

Suara itu membuat tubuh Anne menegang. Kedua matanya mengerjab-ngerjab, menatap cowok tinggi yang berdiri di hadapan. Bahkan sosok Sehun sekarang terlihat begitu jelas di matanya.

"Fix! Aku positif gila!"

Sehun tersenyum tipis. Sepertinya Anne menganggap dirinya hanya ilusi. Entah kenapa wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu terlihat sangat menggemaskan sekarang.

"Aish!" Anne meringis karena Sehun tiba-tiba menarik hidungnya.

"Sakit?"

Anne mengangguk polos. Kedua matanya sontak membulat ketika menyadari jika Sehun benar-benar ada di hadapan. "Ka-kau ... kenapa bisa ada di sini?"

"Aku kangen sama kamu."

Ada debaran halus yang menggelitik jantung Anne setelah mendengar ucapan Sehun. Rasanya sangat tidak nyaman. Ini bahaya. Sangat-sangat berbahaya. Apa cowok itu berhasil menarik perhatiannya?

"Sekarang masih jam belajar, jangan bilang kau bolos sekolah lagi?"

Sehun tersenyum, membuat mata sipitnya membentuk sebuah garis. Senyum cowok berkulit putih itu terlihat sangat manis. Jantung Anne sontak berdentam-dentam di dalam rongga dada.

'Sialan! Kenapa jantungku berdebar?' umpatnya dalam hati.

"Aku sengaja bolos sekolah karena ingin bertemu kamu."

Anne mendesah panjang. Lagi-lagi Sehun memakai 'aku kamu' saat bicara. Dia tidak suka. Anne takut terkena diabetes karena Sehun bersikap manis. Bahkan terlalu manis. Melebihi manisnya gulali yang dijual abang-abang saat dia masih sekolah dasar.

"Ya Tuhan...." Anne mengusap wajah kasar. Seumur hidup dia tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan berondong nakal seperti Sehun. "Jangan bicara memakai aku kamu lagi."

"Kenapa? Kamu mau aku panggil sayang?"

"Ka-kau...?" Anne mendelik. Rasanya dia ingin sekali menendang Sehun ke Kutub Utara agar berhenti menggodanya. Namun, dering telepon di atas meja kerjanya menghentikan niat Anne untuk menendang Sehun. Si Big Boss memintanya agar cepat menyusun kembali jadwal rapat yang sempat berantakan.

"Aish .... Si Tua Bangka itu benar-benar menyebalkan!"

"Siapa itu Tua Bangka?"

Anne refleks mundur karena Sehun berada sangat dekat dengannya. Bahkan aroma laut berpadu dengan kayu manis yang menguar dari tubuh Sehun tercium jelas di indra penciumannya. Jantung Anne sontak berdetak lebih cepat dari biasanya. Entah kenapa Sehun malah terlihat semakin tampan jika dilihat dari dekat.

"Deg-degan, ya?"

Anne mengangguk polos. Sedetik kemudian wanita itu menggeleng cepat setelah menyadari kebodohannya. Dia ingin menjauh, tapi Sehun malah menariknya semakin dekat hingga tubuh mereka saling menyentuh.

"Cantik." Tubuh Anne meremang karena Sehun mengusap pipinya dengan lembut. Rasa panas sontak menjalari wajah cantiknya, meninggalkan semburat merah di pipi. Tatapan teduh Sehun membuatnya hanyut. Anne tenggelam di dalam mata sebiru samudra milik cowok itu.

Pelan Sehun mendekat, menepis jarak di antara mereka. Jantung Anne berdetak semakin cepat, seperti ingin meledak. Apa Sehun akan menciumnya?

Anne pun menutup mata erat-erat. 'Tuhan, selamatkan aku.'

Tbc... 😊

Holla, cerita baru nih, ditunggu krisannya 😘

Berondong NakalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang