Aku pasti sudah terlalu mabuk. Tidak mungkin cowok tampan yang sedang mencekal pergelangan tanganku ini Sehun.
"Lepaskan tanganku!" Aku berusaha melepas tangan ini dari genggamannya, tapi dia malah menggenggam tanganku semakin erat.
"Jangan menguji kesabaranku, Anne."
"Kau tahu namaku?" tanyaku sambil menunjuk diri sendiri.
Dia mendesah panjang. "Tentu saja aku tahu."
Aku tercengang mendengar ucapannya barusan. Selain memiliki wajah tampan, cowok ini ternyata seperti cenayang.
"Kau benar-benar hebat." Aku mengangkat dua jempol ke atas lalu berbalik ingin menemui Yihao. Tapi cowok ini malah menarikku semakin menjauh hingga keluar kelab.
"Lepaskan aku!"
"Tidak akan."
"Lepaskan, Bangsat!"
Wajahnya terlihat mengeras, genggaman di tanganku pun perlahan mengendur. Tatapan matanya juga sudah tidak setajam tadi.
"Aku sedang ingin bersenang-senang. Jangan menggangguku. Dasar cowok aneh!" ucapku sambil menunjuk wajahnya.
Dia hanya diam sambil terus menatapku. Tatapan matanya itu membuat perasaan ini mendadak tidak nyaman.
"Aish ... kenapa kau menatapku seperti itu?"
Tubuhku menegang karena dia tiba-tiba merengkuh diri ini dalam dekapan. Aroma laut berpadu dengan kayu manis sontak menyeruak di indra penciuman. Wangi tubuhnya mengingatkanku dengan Sehun. Apakah cowok yang sedang memelukku sakarang adalah Sehun?
"Aku minta maaf," gumamnya sambil mengecup puncak kepalaku.
Aku refleks mendorong tubuhnya agar menjauh. Ternyata dia benar-benar Sehun. Apa yang cowok tengil itu lakukan di sini? Bukankah dia seharusnya sedang bersenang-senang dengan Lami?
"Maaf membuatmu kacau seperti ini, Anne. Ayo, pulang. Aku akan menjelaskan semuanya di rumah." Sehun ingin meraih tanganku, tapi aku dengan cepat menepis.
"Apa pedulimu? Urus saja kekasihmu yang bernama Lami itu!"
"Anne aku mohon, jangan seperti ini."
"Kau yang membuatku seperti ini, Sehun. Kau benar-benar cowok berengsek!" Aku memukuli dadanya cukup keras untuk melampiaskan kekesalan. Melihat wajahnya membuatku ingat betapa perhatiannya dia pada Lami.
"Kau seenaknya menciumku, tapi malah asyik berkencan dengan gadis lain. Aku sangat membencimu, Oh Sehun! Aku sangat membencimu!" Air mata itu jatuh tanpa bisa kucegah. Dia hanya diam padahal aku terus memukuli dadanya seperti orang kesetanan.
"Kamu salah paham, Annelies. Tolong kendalikan dirimu," ucapnya sambil menggenggam kedua pergelangan tanganku erat-erat.
Aku tersenyum sinis mendengar ucapannya. Jika Lami bukan kekasihnya mengapa dia begitu perhatian pada gadis itu?
Lelaki di mana pun sama saja. Buaya!
"Lepaskan tanganku!"
Dia menggeleng. "Aku tidak akan melepasnya sebelum kamu mendengarkan ucapanku. Aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan Lami, Annelies."
"Pembohong."
Sehun mendesah panjang. "Aku dan Lami hanya berteman. Sungguh."
Aku menyeringai. Tidak mungkin mereka hanya berteman. Sebagai sesama perempuan aku bisa melihat dengan jelas jika Lami menyukai Sehun.
"Aku tidak percaya!" Aku menyentak tangan ini dengan cukup keras hingga terlepas dari genggamannya. Lalu bergegas menemui Yihao yang menunggu di depan pintu kelab.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berondong Nakal
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa Follow authornya] Sequel Menikah Dengan Keponakan Pernah gagal berumah tangga membuat Anne memilih untuk tidak menikah lagi. Kencan buta yang diatur oleh kedua orang tuanya sering kali gagal karena Anne ingin fokus membesarka...