Berondong Nakal

Epilog

Para tamu sudah mulai berdatangan. Halaman rumah yang biasanya sepi kini dihiasi balon, bunga, juga pita warna-warni. Sebuah panggung kecil berada di tengah halaman, lengkap dengan kue tart berukuran besar bertulisan 'Happy Anniversary'.

Hari ini tepat hari jadi pernikahanku dan Sehun untuk yang pertama. Tidak terasa sudah satu tahun kami menikah padahal Sehun masih kuliah. Kami terpaksa menikah lebih cepat karena di rahimku sudah tumbuh buah cintaku dan Sehun.

Semua benar-benar terjadi di luar rencana. Padahal saat itu Lucas kembali datang dan mencoba mengambil alih hak asuh Sean. Lelaki berengsek itu membuat hidupku menjadi tidak tenang. Lucas sangat licik. Tetapi dia tidak berhasil merebut Sean dariku karena kekuasaan dan uang yang dimiliki Sehun dan Mr. Senna. Mereka bahkan mengirim Lucas ke negara antah berantah yang tidak pernah aku ketahui. Kejam. Tapi setidaknya aku merasa sedikit lega karena Sehun dan Mr. Senna tidak membunuh Lucas mengingat betapa mereka sangat berhati-hati menjagaku.

Aku merasa sangat beruntung memiliki mereka.

"Selamat hari jadi pernikahan yang pertama, Besan."

Aku memutar bola mata malas mendengar ucapan Chanyeol barusan. Sejak Vivi dan Toben dijodohkan dia selalu memanggilku 'Besan'. Aku tidak pernah menyangka anjing kesayangan Chanyeol dan Sehun ternyata berjodoh. Bahkan mereka sekarang mempunyai anak-anak yang lucu.

Konyol sekali!

"Terima kasih," sahutku sekenanya.

"Chanyeol, jangan menggoda Anne terus," tegur Aeris yang berdiri di samping Chanyeol sambil menggandeng si kembar. Yuan dan Jiwon sekarang sudah berusia tiga tahun. Mereka sedang senang-senangnya bermain ke sana ke mari. Sangat aktif. Aeris sering mengeluh betapa repot dan melelahkan mengurus dua anak kembar. Tetapi aku selalu memberinya semangat karena masa-masa seperti ini tidak akan pernah terulang.

"Oh Hara sudah besar, ya?" Chanyeol mencubit pipi Hara yang berada di gendonganku dengan gemas.

"Tentu saja Hara bertambah besar karena setiap hari aku selalu memberinya ASI, Chanyeol."

Chanyeol malah terkekeh. "Kenapa wajah kedua anakmu tidak ada satu pun yang mirip denganmu?"

Aku pun memperhatikan Hara. Mata, hidung, juga bibir gadis kecilku yang baru berusia tiga bulan ini memang mirip dengan Sehun. Sean dan Hara tidak mirip denganku sama sekali. "Sepertinya aku hanya menjadi tempat menampung sperma Sehun saja."

Tawa Chanyeol sontak meledak. Hari ini seharusnya menjadi hari paling membahagiakan bagiku andai saja Sehun juga berada di sini. Berdiri di sampingku bersama Sean dan Hara untuk merayakan hari jadi pernikahan kami. Namun, Sehun tidak bisa datang karena sedang praktek kerja lapangan di luar pulau. Dosen yang membimbingnya pun tidak memberi izin untuk pulang. Padahal Sehun sudah menyiapkan pesta ini sejak lama. Dia bahkan yang memilih dekorasi juga makanan untuk pesta ini.

Terhitung sudah satu bulan kami tidak bertemu. Berkomunikasi pun hanya lewat telepon. Itu pun jarang karena dia sangat sibuk. Ya Tuhan, aku sangat merindukannya. Beberapa hari ini Hara sering sekali rewel, mungkin dia juga merindukan papanya.

Jam sembilan pagi pesta dimulai. Mama, Papa, Mr. Senna, dan Suho bergantian memberi sambutan dan ucapan selamat untukku dan Sehun di atas panggung. Setelah itu dilanjutkan dengan acara tiup lilin, potong kue, juga hiburan. Sangat meriah. Tamu undangan yang datang pun terlihat menikmati pesta, tapi aku tidak ikut berbaur bersama mereka karena malas.

"Kenapa kau di sini, Anne?"

Aku sontak mendongak, menatap lelaki berwajah cantik yang berdiri di hadapan.

"Selamat atas hari ulang tahun pernikahanmu dan Sehun," ucapnya.

"Terima kasih, selamat juga atas pernikahan kalian. Maaf waktu itu aku tidak bisa datang."